Salah satu tujuan dalam program Indonesia Emas 2024 yaitu mewujudkan kesejahteraan rakyat Indonesia yang lebih baik dan merata dengan kualitas manusia yang lebih tinggi serta meningatkan ekonomi Indonesia hingga menjadi negara maju dan salah satu dari lima kekuatan ekonomi terbesar dunia. Dalam hal pemerataan, sejumlah wilayah di Balikpapan diketahui mengalami kesulitan dalam kegiatan perekonomian. Tepatnya di Jalan Sungai Wain, KM 15, RT. 36 Kelurahan Karang Joang, Kecamatan Balikpapan Utara, masyarakatnya membentuk kelompok tani dan membudidayakan ikan lele, magot, hingga berkebun guna menambah ekonomi. Khususnya untuk pembudidayaan ikan lele, hasil panennya ternyata tidak memiliki banyak peminat. Selain itu, terdapat beberapa lahan kolam yang tidak difungsikan. Oleh karena itu, dengan adanya kegiatan KKN dengan tema pembudidayaan ikan nila ini bertujuan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat wilayah tersebut sekaligus memanfaatkan lahan kolam yang tersedia. Untuk peningkatan produktivitas dan menghasilkan ikan nila yang berkualitas tentunya diperlukan juga pemeliharaan dan budidaya yang baik. Sehingga perlu adanya sistem Venturi pompa air adalah salah satu metode yang populer dalam akuakultur. Sistem ini digunakan untuk meningkatkan kandungan oksigen di dalam kolam ikan, meningkatkan kualitas kolam ikan yang sangat penting bagi pertumbuhan dan kesehatan ikan.
Gambar 1. Budidaya Ikan Nila
(Sumber: Penulis, 2024)
Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang berfokus pada budidaya ikan nila yang menggunakan teknologi tepat guna yaitu pompa air untuk oksigenasi di air kolam ini telah berhasil memberikan berbagai dampak positif kepada masyarakat setempat dan mahasiswa peserta KKN 3M. Melalui peningkatan kualitas air kolam yang memanfaatkan kadar oksigen terlarut, Peningkatan kadar oksigen dan kualitas air secara keseluruhan juga menghasilkan kondisi ideal bagi pertumbuhan ikan nila. Ikan nila mampu mencerna pakan dengan lebih baik, sehingga konversi pakan menjadi massa tubuh ikan lebih efisien. Selama budidaya selama KKN ikan nila tingkat kematian ikan nila sangat kecil, yaitu hanya 1 ekor. Pada awalnya kolam dibersihkan terlebih dahulu dari rumput liar dan sampah, kemudian kolam didiamkan salaam sekitar 1-2 minggu untuk siap di gunakan, kemudian kolam yang sudah dibersihkan di beri jarring hal ini mencegah ikan nila keluar dari kolam dan memudahkan saat panen nanti. Selanjutnya, pembelian bibit ikan nila kecil yang berukuran 3-4 cm dengan berat sekitar 1,2 gram/ekor. Kemudian, pemasangan alat pompa air selain untuk oksigenasi air di kolam juga dapat menjadi pengusir burung yang ingin memakan ikan. Selama pemeliharaan sekitar kurang lebih 2 bulan, ukuran ikan nila menjadi 7-12 cm dengan berat 5-6 ekor sebesar 1 kg.
Gambar 2. Sosialisasi Pengolahan Ikan Nila
(Sumber: Penulis, 2024)
Berdasarkan latar belakang adanya pengabdian masyarakat ini salah satunya adalah untuk meningkatkan perekonomian warga di RT. 36, Karang Joang, Balikpapan Utara. Sosialisasi pengolahan ikan nila menjadi nilai tambah merupakan upaya untuk meningkatkan kesadaran dan keterampilan masyarakat, khususnya masyarakat kelompok tani RT. 36 dan pelaku usaha kecil menengah (UKM), dalam mengolah ikan nila menjadi produk-produk yang memiliki nilai jual lebih tinggi. Sosialisasi ini disampaikan oleh Ibu Gevbry Ranti Ramadhani Simamora, S.Pi., M.Si dosen Teknologi Pangan Institut Teknologi Kalimantan sebagai pemateri sosialisasi, dan dihadiri oleh mitra kkn selaku ketua paguyuban RT. 36 bapak Ahmad Sadri, Bapak Umar Mustofa, M.Sc. selaku dosen pembimbing KKN, Ketua RT. 36 Karang Joang, Masyarakat RT. 36 Karang Joang dan teman-teman Kuliah Kerja Nyata Kelompok 3M. Materi sosialisasi meliputi, penjelasan tentang ikan, nilai gizi, Teknik pengolahan ikan nila dapat dijadikan beberapa produk seperti fillet ikan, nugget, abon ikan nila, ikan asap, dan lainnya. Kemudian peningkatan kualitas ikan agar tetap segar dan bersih selama pengolahan, aspek branding, pemasaran dan distribusi olahan ikan nila.
Harapannya Melalui sosialisasi ini, sosialisasi pengolahan ikan nila menjadi nilai tambah yang efektif dalam memberdayakan masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan serta masyarakat menjadi lebih sadar akan pentingnya menjaga kebersihan dan keamanan pangan dalam proses pengolahan ikan. Kemudian menerapkan standar keamanan pangan, seperti penggunaan bahan-bahan yang aman, teknik penyimpanan yang benar, dan prosedur pengolahan yang higienis. Ini tidak hanya meningkatkan kualitas produk tetapi juga menjaga kesehatan konsumen. Selain itu pengetahuan dari sosialisasi yang diperoleh, masyarakat mulai mengembangkan diversifikasi produk olahan ikan nila. Mereka tidak hanya menjual ikan dalam bentuk segar, tetapi juga dalam bentuk olahan yang memiliki daya tahan lebih lama dan nilai jual lebih tinggi. Dalam sosialisasi ini terlihat masyarakat antusias dan termotivasi untuk mengembangkan usaha pengolahan ikan nila. Sehingga sosialisasi ini memberikan dampak yang positif kepada Masyarakat RT. 36 Karang Joang, Balikpapan Utara.
1. Membudidaya ikan nila pada kolam dan menggunakan pompa air sebagai sistem venturi agar oksigenasi air kolam baik sebagai tempat budidaya ikan nilai nila.
2. Menjadi bahan acuan bagi pengabdian berikutnya yang ingin meneruskan mengenai budidaya ikan nila.
3. Mengadakan sosialisasi tentang "Pengolahan Ikan Nila Dapat Menjadi Nilai Tambah". Melalui sosialisasi ini ikan nila yang di budidayakan pada saat panen dapat diolah menjadi beberapa produk ikan nila yang akan menjadi nilai tambah.