Kawasan RT. 36 adalah perkampungan yang terletak di ujung Balikpapan Utara dengan mayoritas penduduk bekerja sebagai karyawan Pertamina atau ibu rumah tangga. Salah satu permasalahan utama yang dihadapi di RT. 36 adalah kondisi tanah yang keras dan kering. Permasalahan utama yang dihadapi oleh perkampungan RT. 36 adalah kondisi tanah yang keras dan kering, menghambat penanaman tanaman yang tidak memenuhi standar kualitas yang diharapkan. Kondisi tanah yang tidak subur dapat mengakibatkan berbagai masalah, termasuk rendahnya hasil pertanian, ketidakmampuan memenuhi kebutuhan pangan lokal, dan penurunan kualitas hidup masyarakat setempat. Situasi di perkampungan RT. 36 mencerminkan banyak daerah perkampungan di Indonesia yang menghadapi masalah serupa. Kondisi tanah yang keras dan kering menjadi salah satu hambatan utama dalam usaha pertanian, membatasi pertumbuhan tanaman dan mengurangi hasil panen. Dampak dari kondisi tanah ini mencakup penurunan produktivitas pertanian, ketergantungan pada pekerjaan di luar pertanian, ketidakstabilan ekonomi, dan ketidakmampuan memenuhi kebutuhan pangan lokal. Hal ini berdampak pada terhambatnya penanaman tanaman berupa hasil panen yang menurun hingga gagal panen. Tingkat kadar air dalam tanah pada musim kemarau cenderung sangat kurang sehingga tidak mampunya tumbuhan untuk hidup. Oleh karena itu, upaya yang kami lakukan untuk mengatasi permasalahan ini yaitu kami merancang dan membuat mesin penyiraman otomatis guna meningkatkan kualitas dan kadar air tanah agar lebih sesuai untuk penanaman serta inovasi teknologi otomatisasi pengontrolan kondisi lahan pertanian menggunakan sensor. Manajemen pemupukan juga menjadi fokus kami, dengan tujuan meningkatkan kesuburan tanah, merawat tanaman, dan meningkatkan nilai ekonomi hasil pertanian sayuran.
Tahapan kegiatan ini diawali dengan melakukan survei terhadap mitra KKN di lahan pertanian RT. 36 dimana kelompok KKN 3H bergotong royong untuk mengelola kembali lahan pertanian yang dulunya kosong menjadi lahan pertanian baru yang disebabkan musim kemarau yang panjang sehingga membuat tanaman mati dan gagal panen. Kelompok KKN 3H melakukan pembersihan area lahan dari rumput dan tanaman ilalang, menggemburkan tanah dengan menggunakan cangkul dan menanam tanaman di area lahan seperti caberawit, terong, kacang panjang, kacang tanah dan sawi. Selanjutnya, tahapan membuat bendungan dan perancangan alat penyiram otomatis dengan menggunakan panel surya, pompa air, dan timer. Dimana bendungan dibangun sebagai sumber air untuk menyirami tanaman di lahan pertanian. Kemudian, kami merakit alat penyiraman otomatis berbasis sensor untuk mendeteksi kelembaban tanah dan timer memungkinkan pengaturan waktu penyiraman yang ideal untuk sebagai solusi cerdas bagi di RT. 36. Pada tahap terakhir yaitu melakukan sosialisasi materi kepada masyarakat RT.36 tentang kegiatan yang dilakukan tim KKN 3H selama kurang lebih 5 bulan yaitu dengan cara menggunakan dan cara perawatan alat penyiraman otomatis.
Pelaksanaan KKN di Rt.36 Kelurahan Karang Joang merupakan bentuk tindakan langsung mahasiswa untuk dapat bekerjasama dengan mitra KKN dengan cara merakit alat penyiraman otomatis sesuai dengan bidang yang dipelajari oleh masing-masing mahasiswa selama masa perkuliahan. Selain itu, mahasiswa juga didorong untuk berpikir kreatif dan kritis dalam menghadapi permasalahan yang muncul sebelum, semasa dan setelah pelaksanaan program KKN.
Adanya penyiraman otomatis serta tersedianya pasokan air dan listrik di area lahan pertanian sebagai langkah kuratif untuk menangani kondisi tanah kering dan pengoptimalan hasil panen meskipun telah memasuki musim kemarau. Adapun langkah preventif yang dilakukan yaitu dengan sosialisasi serta pelatihan warga terkait perawatan dan maintenance alat yang telah tersedia. Perawatan dan maintenance dilakukan pada alat penyiraman otomatis dan panel surya. Hal ini dilakukan agar masyarakat RT.36 dapat mengetahui cara agar alat tersebut dapat terus beroperasi secara optimal.