Tim ITK Implementasikan Sistem Irigasi Cerdas Berbasis Energi Surya di Kebun Kelompok Tani Sumber Usaha, Sungai Merdeka, Samboja

  • Ketua Pengabdian: Adi Mahmud Jaya Marindra, S.T., M.Eng., Ph.D.
  • Tahun Pengabdian: 2024-2025

Deskripsi

Kelurahan Sungai Merdeka merupakan salah satu wilayah di Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Kawasan ini dikenal sebagai daerah pertanian produktif, di mana sebagian besar masyarakatnya bergantung pada hasil tanaman hortikultura. Namun, kelompok tani di wilayah ini masih menghadapi tantangan besar dalam hal pengelolaan sumber daya air dan energi, terutama karena keterbatasan akses listrik dan sistem penyiraman tanaman yang masih manual. Proses penyiraman konvensional memerlukan waktu hingga 2–3 jam per hari dan membutuhkan tenaga lebih dari dua orang petani untuk mengangkut air dari sumber sungai. Kondisi ini membuat kegiatan pertanian menjadi kurang efisien, terutama saat musim kemarau ketika pasokan air menurun. Sebagai bentuk solusi atas permasalahan tersebut, tim Pengabdian kepada Masyarakat ITK yang diketuai oleh Adi Mahmud Jaya Marindra, S.T., M.Eng., Ph.D., bersama sembilan mahasiswa lintas program studi dari Institut Teknologi Kalimantan, melaksanakan kegiatan Implementasi Sistem Irigasi Cerdas Bertenaga Surya di Kebun Kelompok Tani Sumber Usaha, Kelurahan Sungai Merdeka, Samboja. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan teknologi pertanian berbasis energi terbarukan, meningkatkan efisiensi tenaga dan waktu petani, serta mendukung terciptanya sistem pertanian yang mandiri energi dan berkelanjutan.

 

Sistem Irigasi Cerdas Bertenaga Surya merupakan teknologi tepat guna yang dirancang untuk membantu petani dalam mengelola air secara efisien dan berkelanjutan. Sistem ini berfungsi untuk menyuplai air ke lahan pertanian secara otomatis berdasarkan jadwal atau kebutuhan tanaman, tanpa perlu tenaga manual dari petani. Di wilayah Sungai Merdeka, Kecamatan Samboja, teknologi ini menjadi sangat penting karena dapat menggantikan metode penyiraman tradisional yang bergantung pada tenaga manusia dan sulit dilakukan secara merata di lahan luas. Dengan memanfaatkan energi matahari sebagai sumber utama, sistem ini mampu beroperasi mandiri tanpa ketergantungan pada jaringan listrik PLN. Panel surya mengubah sinar matahari menjadi energi listrik yang digunakan untuk menggerakkan pompa air dan mengisi baterai penyimpanan, sehingga sistem tetap dapat bekerja bahkan saat cuaca mendung. Penerapan sistem irigasi tenaga surya menjadi solusi efektif untuk mengatasi keterbatasan akses listrik di daerah pedesaan seperti Samboja. Selain ramah lingkungan, teknologi ini juga mampu menekan biaya operasional dan memberikan manfaat jangka panjang bagi petani dalam menjaga produktivitas lahan mereka.

 

Selain sistem irigasi otomatis, kegiatan pengabdian ini juga menekankan pentingnya penerapan energi surya sebagai sumber daya utama bagi operasional sistem pertanian. Teknologi tenaga surya tidak hanya berfungsi untuk menggerakkan pompa air, tetapi juga dapat menjadi cikal bakal pemanfaatan energi terbarukan lainnya di kawasan pertanian pedesaan. Di wilayah Sungai Merdeka, Samboja, pemanfaatan energi matahari menjadi langkah strategis untuk mengatasi keterbatasan jaringan listrik sekaligus meningkatkan efisiensi kerja petani. Melalui penerapan sistem ini, masyarakat dapat memperoleh manfaat ganda yakni kemudahan dalam kegiatan penyiraman serta pengenalan terhadap teknologi energi bersih yang ramah lingkungan. Panel surya yang digunakan tidak hanya menyuplai energi untuk pompa air, tetapi juga menyimpan daya dalam baterai agar sistem tetap dapat beroperasi pada kondisi cuaca mendung atau malam hari. Dengan adanya sistem irigasi berbasis energi surya ini, kelompok tani kini memiliki infrastruktur pertanian modern yang mandiri energi, efisien, dan berkelanjutan. Oleh karena itu, tim Pengabdian kepada Masyarakat ITK bersama Kelompok Tani Sumber Usaha melaksanakan kegiatan instalasi sistem irigasi tenaga surya ini sebagai bagian dari upaya peningkatan produktivitas dan kemandirian petani di wilayah Samboja.

 

Untuk merealisasikan penerapan sistem irigasi cerdas tersebut, tim Pengabdian kepada Masyarakat ITK bersama Kelompok Tani Sumber Usaha melaksanakan kegiatan pemasangan dan pengujian sistem secara langsung di lapangan. Kegiatan ini diawali dengan pembuatan dudukan tandon air sebagai penampung utama, kemudian dilanjutkan dengan pemasangan jaringan pipa penghubung dari sumber air menuju tandon, serta perakitan sistem irigasi otomatis yang dikendalikan menggunakan timer digital. Pada tahap akhir, tim melakukan pemasangan sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebagai sumber energi utama yang menggerakkan pompa air. Seluruh proses implementasi kegiatan dapat dilihat pada Gambar 1 berikut.

 

 

 

Gambar 1. (a) Pembuatan dudukan tandon, (b) Pemasangan koneksi pipa, (c) Pemasangan sistem irigasi otomatis, (d) Pemasangan sistem PLTS

 

 

Setelah seluruh sistem terpasang dan berfungsi dengan baik, kegiatan dilanjutkan dengan uji coba sistem dan pelatihan penggunaan alat bagi anggota kelompok tani. Pelatihan ini bertujuan agar masyarakat dapat memahami prinsip kerja sistem irigasi tenaga surya, cara pengoperasian pompa air, serta langkah-langkah perawatan panel surya dan komponen lainnya. Kegiatan ini juga menjadi sarana diskusi dua arah antara tim ITK dan petani mengenai potensi pengembangan sistem di masa depan, seperti penambahan kapasitas panel atau pemanfaatan daya untuk penerangan lahan di malam hari. Momen kebersamaan tersebut tidak hanya mempererat hubungan antara tim pengabdian dan masyarakat, tetapi juga menumbuhkan rasa kepemilikan bersama terhadap sistem yang telah dibangun. Antusiasme dan partisipasi aktif warga menunjukkan bahwa program ini tidak sekadar menghadirkan solusi teknis, melainkan juga membangun semangat kolaborasi dan kemandirian dalam pengelolaan sumber daya pertanian berkelanjutan. Suasana kebersamaan dan semangat kolaboratif antara tim ITK dan masyarakat terekam dalam dokumentasi kegiatan yang ditunjukkan pada Gambar 2 berikut.

 

 

 

Gambar 2. (a) Sesi diskusi dan sosialisasi program bersama masyarakat, (b) Foto bersama tim pengabdian masyarakat ITK setelah sistem selesai

 

 

Setelah seluruh proses perakitan, pemasangan, dan pelatihan selesai dilakukan, sistem irigasi cerdas bertenaga surya berhasil beroperasi dengan baik di lahan Kelompok Tani Sumber Usaha, Sungai Merdeka, Samboja. Sistem ini memanfaatkan energi matahari untuk menggerakkan pompa air yang menyalurkan air dari sungai ke tandon berkapasitas 250 liter dalam waktu kurang dari satu jam. Melalui pengaturan waktu otomatis menggunakan timer digital, penyiraman tanaman kini dapat berlangsung secara terjadwal tanpa perlu pengawasan langsung dari petani. Kehadiran sistem ini menjadi bukti nyata bahwa penerapan teknologi sederhana berbasis energi terbarukan mampu meningkatkan efisiensi dan produktivitas lahan pertanian masyarakat. Dokumentasi keberhasilan pengoperasian sistem ditampilkan pada Gambar 3 berikut.

 

 

Gambar 3. Sistem irigasi otomatis beroperasi dilahan mitra

 

 

Setelah seluruh rangkaian kegiatan pengabdian selesai dilaksanakan, sistem irigasi otomatis bertenaga surya telah berhasil beroperasi dengan baik di lahan Kelompok Tani Sumber Usaha, Sungai Merdeka, Samboja. Sistem ini mampu menyalurkan air dari sumber sungai menuju tandon dan mengalirkan ke lahan secara otomatis sesuai jadwal yang telah diatur. Penerapan teknologi ini memberikan dampak langsung bagi petani, di mana proses penyiraman yang sebelumnya dilakukan secara manual kini dapat berjalan lebih cepat, efisien, dan tidak lagi bergantung pada tenaga manusia. Setelah pelaksanaan kegiatan pengabdian ini, tim berharap masyarakat dapat terus memelihara dan mengembangkan sistem yang telah dipasang agar manfaatnya dapat dirasakan dalam jangka panjang. Ke depan, kerja sama antara masyarakat dan pihak kampus diharapkan tetap terjalin, baik dalam hal pendampingan teknis maupun pengembangan inovasi baru di bidang pertanian. Dengan adanya sistem ini, Kelompok Tani Sumber Usaha kini memiliki contoh nyata penerapan teknologi energi terbarukan yang dapat meningkatkan produktivitas lahan serta mendorong terciptanya pertanian yang mandiri dan berkelanjutan di wilayah Samboja.

 

 

Tim Pelaksana Pengabdian :

1. Jerzan Hartadin (Teknik Elektro/FSTI/ITK)

2. Fachri Yusuf Triantoro (Teknik Elektro/FSTI/ITK)

3. Samudera Supriadi (Teknik Elektro/FSTI/ITK)

4. Feby Widya Mahmudah (Teknik Kimia/FRTI/ITK)

5. Annisa Diva Febriani (Teknik Kimia/FRTI/ITK)

6. Revalina Septiani (Teknik Kimia/FRTI/ITK)

7. Muhammad Dewa Putra Indra (Teknik Industri/FRTI/ITK)

8. Dhea Lisna Simanjuntak (Teknik Industri/FRTI/ITK)

9. Muhamad Yusuf Alifiar (Teknik Industri/FRTI/ITK)


Manfaat

1. Sistem irigasi cerdas berbasis energi surya yang diimplementasikan mampu mengatur volume air sesuai kebutuhan tanaman, sehingga penggunaan air menjadi lebih efisien dan pertumbuhan tanaman lebih optimal

 

2. Pemasangan PLTS menjawab tantangan keterbatasan akses listrik di lahan pertanian terpencil, mendukung operasional sistem irigasi otomatis, dan menyediakan sumber energi ramah lingkungan yang berkelanjutan

 

3. Program ini melibatkan pelatihan dan pendampingan kepada masyarakat tani, sehingga mereka mampu mengoperasikan, merawat, dan melakukan troubleshooting sistem secara mandiri. Hal ini memperkuat kapasitas lokal dan mendorong adopsi teknologi pertanian modern.

AGENDA

12

Mar

Workshop Pembuatan Video Aftermovie KKN ITK
09.00 WITA s/d 12.00 WITA
Zoom Meeting : https://s.itk.ac.id/video_aftermovie

16

Feb

Scholarship Info Session : AUSTRALIA AWARDS
10.00 - 12.00 WITA
Zoom Cloud Meeting (https://s.itk.ac.id/zoom_aas)

11

Feb

Diseminasi Inovasi Edisi #1
13.30 WITA - Selesai
Via zoom meeting dan Youtube Institut Teknologi Kalimantan
Lihat Selengkapnya