Sosialisasi Pembuatan Pupuk Organik Dan Penyerahan Alat Peraga Pencacah Pupuk Otomatis Untuk Meminimalisir Pembelian Pupuk Industri Pada Kelompok Tani Mukti RT 27 Kampung Semarang Mandiri

  • Ketua Pengabdian: Kharis Sugiarto, SST.,M.T. | Anggota : Anis Rohmana Malik, S.K.M., M.K.K.K., Andhika Purna Pradana, Frendi Wahyu Wibowo, Agung Adi Saputra, Muhammad Ilham, Shania Julieta Berliany, Muhammad Alisidqi, Muhammad Ridho Hafizi, Putiana Patrisia A
  • Tahun Pengabdian: 2023

Deskripsi

Balikpapan, sebuah kota yang luas, memiliki sebagian wilayahnya yang bukan merupakan pemukiman perkotaan. Beberapa daerah di kota ini dijadikan lumbung pangan dan sentra pertanian. Salah satunya adalah Kampung Semarang Mandiri KM 15, di mana hampir seluruh penduduknya berprofesi sebagai petani sayuran. Kelompok Tani Mukti, terbentuk pada 16 Februari 1992, menjadi bagian penting dari komunitas ini dengan anggota keseluruhan mencapai 80 orang, di mana 40 di antaranya aktif sebagai petani. Selain fokus pada perkebunan hortikultura dan budidaya ikan lele di Jl Giri Rejo RT 27 KM 15, kawasan ini juga menyuguhkan beberapa tempat wisata seperti Bamboe Wana Desa, Wisata Meranti, dan Waduk Manggar.

 

TIM 7 PMMD Institut Teknologi Kalimantan melakukan sosialisasi pembuatan pupuk organik

 

Sebagai bagian dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat, Institut Teknologi Kalimantan melalui program PMMD memberikan kesempatan kepada dosen dan mahasiswa untuk berkontribusi di wilayah Kota Balikpapan dan sekitarnya. Kelompok 7 PMMD ITK melakukan kegiatan di Kampung Semarang Mandiri KM 15. Dalam kunjungannya, Kelompok 7 PMMD melihat potensi besar pada sisa limbah pertanian yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pupuk organik. Mengingat harga pupuk industri yang tinggi, kelompok ini memutuskan untuk membantu warga Kampung Semarang Mandiri KM 15 dengan menciptakan inovasi berupa alat pencacah limbah untuk dijadikan bahan pupuk organik. Selain itu, mereka mengadakan sosialisasi informatif mengenai pembuatan pupuk organik dari sisa limbah pertanian untuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat.
Seorang warga menyatakan rasa terbantu dengan kehadiran Institut Teknologi Kalimantan yang selalu berinovasi untuk mendukung pemerataan ekonomi.

 


Manfaat

1. Mengurangi volume sampah organik. Alat pencacah sampah organik dapat memotong  atau menghancurkan sampah organik menjadi potongan-potongan kecil. Hal ini  membantu mengurangi volume sampah organik secara signifikan, sehingga  mengurangi ruang yang dibutuhkan untuk penyimpanan dan transportasi sampah. 
2. Meningkatkan penggunaan kompos. Sampah organik yang dicacah dengan baik dapat  digunakan untuk pembuatan kompos. Potongan-potongan kecil mempercepat proses  pembusukan dan menghasilkan kompos yang lebih baik dalam waktu yang lebih  singkat. Kompos yang dihasilkan dapat digunakan sebagai pupuk alami yang kaya  nutrisi untuk tanaman. 
3. Meningkatkan penggunaan kompos: Sampah organik yang dicacah dengan baik dapat  digunakan untuk pembuatan kompos. Potongan-potongan kecil mempercepat proses  pembusukan dan menghasilkan kompos yang lebih baik dalam waktu yang lebih  singkat. Kompos yang dihasilkan dapat digunakan sebagai pupuk alami yang kaya  nutrisi untuk tanaman. 

 

AGENDA

12

Mar

Workshop Pembuatan Video Aftermovie KKN ITK
09.00 WITA s/d 12.00 WITA
Zoom Meeting : https://s.itk.ac.id/video_aftermovie

16

Feb

Scholarship Info Session : AUSTRALIA AWARDS
10.00 - 12.00 WITA
Zoom Cloud Meeting (https://s.itk.ac.id/zoom_aas)

11

Feb

Diseminasi Inovasi Edisi #1
13.30 WITA - Selesai
Via zoom meeting dan Youtube Institut Teknologi Kalimantan
Lihat Selengkapnya