Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan sebagai bentuk implementasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) oleh mahasiswa Institut Teknologi Kalimantan (ITK) dengan fokus pada penerapan teknologi tepat guna untuk mendukung sektor pertanian dan lingkungan. Kegiatan ini menggandeng Kelompok Tani Karamunting sebagai mitra utama, yaitu sebuah komunitas lokal yang berfokus pada budidaya lebah kelulut di kawasan Hutan Kota Telaga Sari, RT 45, Kelurahan Telagasari, Balikpapan. Kelompok ini telah aktif dalam memproduksi madu kelulut sekitar 5 liter per bulan, dan juga berkontribusi pada pengembangan lingkungan serta edukasi masyarakat seputar pelestarian lebah.
Melalui observasi dan diskusi bersama mitra, diidentifikasi beberapa permasalahan utama yang menghambat optimalisasi budidaya lebah kelulut. Pertama, kurangnya efisiensi dalam proses penyiraman vegetasi, yang selama ini masih dilakukan secara manual dengan keterbatasan akses air, padahal vegetasi sangat penting sebagai sumber nektar bagi lebah. Kedua, minimnya media informasi dan sarana edukasi tentang budidaya lebah kelulut, sehingga kegiatan budidaya kurang dikenal masyarakat sekitar dan kurang mendukung aspek edukatif maupun pariwisata lingkungan.
Berdasarkan permasalahan tersebut, tim pengabdian merancang dua solusi utama: pertama, pembuatan sistem penyiraman otomatis berbasis sensor kelembapan tanah, dan kedua, pembuatan media informasi edukatif berupa papan mading untuk mengenalkan budidaya lebah kelulut secara visual dan informatif kepada masyarakat umum. Kedua solusi ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi kegiatan budidaya sekaligus memperkuat nilai edukasi dan keberlanjutan lingkungan pada komunitas mitra.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk membantu Kelompok Tani Karamunting dalam meningkatkan efisiensi budidaya lebah kelulut melalui pengembangan dua produk utama, yaitu alat penyiraman otomatis berbasis sensor kelembapan tanah dan media informasi edukatif mengenai budidaya lebah kelulut.
Produk pertama adalah sistem penyiraman otomatis yang dirancang untuk mendeteksi kelembapan tanah secara real-time dan mengaktifkan pompa air hanya saat diperlukan. Sistem ini menggunakan Arduino UNO, sensor soil moisture, relay, serta instalasi perpipaan dan sprinkle untuk mendistribusikan air ke tanaman vegetasi pendukung koloni lebah. Kegiatan pengabdian meliputi perencanaan, perakitan, pengujian alat, hingga instalasi sistem penyiraman di lapangan, serta diakhiri dengan pelatihan langsung kepada anggota kelompok tani agar mereka dapat mengoperasikan dan merawat alat tersebut secara mandiri. Tujuannya adalah untuk mengatasi kendala penyiraman manual yang selama ini memakan banyak waktu dan tenaga, serta untuk memastikan tanaman tetap sehat sebagai sumber nektar bagi lebah kelulut.
Gambar 1. Skema Penyiraman
Produk kedua adalah media informasi edukatif berupa papan informasi (mading) yang berisi penjelasan visual dan teks mengenai proses budidaya lebah kelulut, manfaat madu kelulut, serta pentingnya menjaga vegetasi sebagai bagian dari ekosistem lebah. Pembuatan media ini melibatkan proses pengumpulan materi, desain visual yang menarik, dan pemasangan di lokasi strategis budidaya. Tujuan dari media ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat sekitar dan pengunjung tentang nilai ekologis dan ekonomi dari budidaya lebah kelulut, serta menjadi sarana edukasi berkelanjutan bagi masyarakat umum.
Gambar 2. Skema Aktuator
Dengan sinergi kedua produk tersebut, kegiatan pengabdian ini tidak hanya memberikan solusi teknis terhadap permasalahan lapangan, tetapi juga mendukung upaya edukasi dan pemberdayaan masyarakat secara menyeluruh dan berkelanjutan.
Tim Pelaksana Pengabdi:
1. Rahmad Raharja (Teknik Elektro/ JTEIB / ITK)
2. Achmad Dicky Fathurrahman (Teknik Mesin / JTI / ITK)
3. Muhammad Fauzan (Teknik Elektro/ JTEIB / ITK)
4. Alfandi Yusuf Prabowo (Teknik Mesin / JTI / ITK)
5. Aa Kurniawan (Teknik Mesin / JTI / ITK)
6. Affredo Meiriyansyah (Teknik Mesin / JTI / ITK)
7. M Nur Alif Humam El Yunus (Teknik Elektro/ JTEIB / ITK)
8. Bima Wahyu Ramadhan (Teknik Mesin / JTI / ITK)
9. Aditya Fitrah Ramadhani (Teknik Mesin / JTI / ITK)
1. Efisiensi Pemeliharaan Tanaman: Sistem penyiraman otomatis membantu kelompok tani dalam menyiram vegetasi secara lebih teratur, hemat tenaga, dan waktu, terutama di musim kemarau ketika kebutuhan air meningkat.
2. Penerapan Teknologi Tepat Guna: Mahasiswa menerapkan sistem berbasis Arduino dan sensor kelembapan tanah, yang memperkenalkan inovasi teknologi sederhana namun bermanfaat bagi masyarakat tani.
3. Pemberdayaan Masyarakat: Kegiatan ini juga melibatkan pelatihan dan edukasi kepada kelompok tani tentang cara menggunakan dan merawat alat, serta mengenalkan pentingnya teknologi dalam mendukung pertanian berkelanjutan.
4. Mendukung SDGs: Kegiatan ini mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan, khususnya di bidang ekonomi inklusif, pertanian berkelanjutan, dan konservasi lingkungan.