Di daerah KM 21, RT 41 KWT, kelompok tani setempat memiliki potensi luar biasa dengan banyaknya tumbuhan buah naga yang tumbuh subur di tanah mereka. Buah naga yang dihasilkan memiliki kualitas tinggi, manis, dan segar, menjadikannya primadona di pasar lokal. Namun sayangnya, hasil panen ini sebagian besar hanya dijual dalam bentuk buah segar, tanpa adanya inovasi makanan yang bernilai tambah. Akibatnya, pendapatan petani seringkali bergantung pada fluktuasi harga pasar, yang kadang merugikan mereka saat musim panen berlimpah. Padahal, buah naga memiliki banyak potensi untuk diolah menjadi produk yang unik dan menarik. Mulai dari jus segar, sirup, dodol, keripik, permen, hingga camilan sehat seperti keripik dari kulit buah naga. Apalagi kulitnya yang kaya antioksidan bisa diolah menjadi masker wajah alami, membuka peluang bisnis baru di bidang kecantikan. Namun keterbatasan pengetahuan, teknologi, dan pelatihan menjadikan potensi yang ada kurang bisa di kembangakan. Jika kelompok tani di Kilo 21,RT 41 KWT, mendapat dukungan pelatihan, akses teknologi, bukan tidak mungkin mereka bisa menciptakan produk makanan khas yang mampu bersaing di pasar yang lebih luas. Dengan kreativitas dan kerja yang sama, buah naga dari Kilo 21,RT 41 KWT tidak hanya akan dikenal sebagai hasil bumi segar, tetapi juga menjadi identitas daerah melalui produk inovatif yang berkualitas. Pengembangan inovasi produk berbasis buah naga di Km 21 RT 41 KWT Daun Sop Ceria, memiliki potensi buah naga yang cukup besar, namun pengelolaan dari buah naga belum optimal. Kurangnya inovasi dari petani setempat, menurut ketua KWT setempat, Dinas Pertanian menginginkan inovasi baru untuk hasil panen. Jadi petani belum mendapatkan inovasi baru yang belum pernah dilakukan dan dapat menjadi peluang untuk diolah lagi.
Buah naga merupakan salah satu buah tropis yang populer karena keunikan warna, rasa, dan kaya kandungan nutrisi yang baik untuk kesehatan. Dikenal juga dengan nama “pitaya”, buah ini memiliki daging buah berwarna merah atau putih dengan biji kecil berwarna hitam yang kaya akan serat. Buah naga sangat kaya nutrisi seperti vitamin C, zat besi, serat makanan, dan antioksidan. Manfaat buah naga sangat banyak. Meningkatkan daya tahan tubuh karena kandungan vitamin C yang tinggi, mendukung kesehatan pencernaan karena serat yang memperlancar proses pencernaan, dan menjaga kesehatan kulit karena antioksidan dapat melawan radikal bebas dan lain sebagainya. Selain itu, buah naga juga dipercaya dapat membantu mengontrol kadar gula darah sehingga cocok dikonsumsi penderita diabetes dalam jumlah yang tepat. Buah naga yang memiliki khasiat begitu beragam, tidak hanya dinikmati dalam bentuk buah mentah saja, namun juga banyak dimanfaatkan jika diolah menjadi makanan dan minuman kesehatan.
Perubahan gaya hidup modern telah membawa dampak signifikan terhadap kesehatan masyarakat di berbagai belahan dunia. Pola makan yang tidak seimbang, seperti konsumsi makanan tinggi kalori, lemak jenuh, gula, dan garam, menjadi ciri khas pola makan saat ini. Hal ini sering kali tidak diimbangi dengan asupan nutrisi penting seperti serat, vitamin, dan mineral. Selain itu, kemajuan teknologi dan perubahan dalam aktivitas harian menyebabkan berkurangnya aktivitas fisik, dengan banyak orang menghabiskan lebih banyak waktu untuk duduk atau bekerja di depan layar. Di sisi lain, tekanan hidup yang tinggi akibat tuntutan pekerjaan, kehidupan sosial, dan finansial turut meningkatkan tingkat stres di kalangan masyarakat. Kombinasi dari faktor-faktor ini secara signifikan meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis, termasuk diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung, yang kini menjadi salah satu penyebab utama meningkatnya prevalensi penyakit kronis di masyarakat.
Permen adalah sejenis gula gula (confectionary) yang dibuat dengan mencairkan gula di dalam air. Perbedaan tingkat pemanasan menentukan jenis permen yang dihasilkan. Pengolahan permen dengan suhu panas akan menghasilkan permen yang keras. Pengolahan permen dengan suhu menengah akan menghasilkan permen yang lunak. Pengolahan permen dengan suhu dingin akan menghasilkan permen yang kenyal. Permen sangat disukai karena memiliki rasa yang manis. Permen pada umumnya terbagi menjadi dua kelas yaitu permen kristalin (krim) dan permen non-kristalin. Contoh dari permen kristalin adalah fondants, fudge, dan penuche. Sedangkan contoh permen non kristalin adalah marshmallow, lollipop, dan gum. Soft candy adalah salah satu contoh permen non-kristalin. Teksturnya empuk dan tampak putih.
Gambar 1. Contoh permen soft candy yang terdapat di pasaran
Karena rasanya yang beragam dan manis, permen sangat disukai oleh semua orang, dari anak-anak hingga orang dewasa. Permen terbuat dari gula dan tersedia dalam berbagai bentuk, warna, dan rasa yang menarik. Tujuan dari kegiatan pelatihan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan KWT dalam mengolah buah naga menjadi produk bernilai ekonomis tinggi seperti permen. Pelatihan dilaksanakan di KM.21 RT.41 KWT Daun Sop Ceria. Kegiatan dimulai dari presentasi Tim PMMD Kelompok H-3 ITK yang memperkenalkan kegunaan alat dan bahan yang digunakan dalam pelatihan pembuatan permen.
ALAT DAN BAHAN SERTA CARA PEMBUATAN
Alat dan bahan:
1. Ekstrak buah nanas
2. Tepung
3. Gula pasir
4. Penyedap rasa
5. Loyang/cetakan
6. Panci
7. Gelas takar/gelas ukur
8. Mangkok besar/baskom
9. Dehidrator
10. kompor
11. Baking paper
Cara pembuatan:
1. Siapkan ekstrak buah naga dan ukur dengan gelas takar supaya didapatkan jumlah sesuai yang diinginkan
2. Siapkan juga bahan lainnya dan takar bahan-bahan tersebut
3. Setelah selesai di takar, masukkan bahan-bahan tadi kedalam campuran ekstrak buah naga dan buah nanas
4. Setelah itu tuang ekstrak yang telah dicampur ke dalam panci, kemudian panaskan panci tersebut dengan api sedang
5. Kemudian aduk-aduk ekstrak buah dan tunggu hingga mendidih
6. Setelah mendidih, matikan api dan tuang ke dalam loyang. Tunggu hingga dingin dan mengeras
7. Setelah mengeras, potong menjadi sebesar 2 jari
8. Kemudian setelah dipotong, letakkan dan susun permen di dalam dehidrator dengan menggunakan baking paper
9. Selanjutnya nyalakan dehidrator dan atur timer/pewaktu sekitar 6 jam, dengan suhu 45°C dan tunggu hingga dehidrator mati dengan sendirinya
10. Setelah 6 jam, cek kembali apakah permen masih basah atau tidak. Jika masih basah maka nyalakan kembali dehidrator pada suhu dan waktu sama seperti sebelumnya.
11. Setelah selesai, permen siap untuk dikonsumsi
1. Memahami cara mengolah buah naga menjadi permen, yang merupakan inovasi dalam pengolahan buah.
2. Menjadi pedoman bagi pengabdian masyarakat berikutnya yang ingin meneruskan mengenai pembuatan permen dari bahan baku buah naga dengan perlakuan berbeda.
3. Memberikan Informasi tentang cara membuat permen dari bahan dasar buah naga.
4. Berinovasi dengan memanfaatkan buah naga menjadi produk yang unik dan menarik, seperti permen sehingga dapat meningkatkan nilai jual dan daya saing.
5. Memberikan informasi tentang variasi produk yang bisa diolah dari buah naga, tidak hanya buah segar.
6. Mendorong keberlanjutan serta pemberdayaan ekonomi lokal dengan melakukan inovasi pada hasil pertanian buah naga