Balikpapan dikenal sebagai kota yang dinamis dengan populasi yang beragam. Kota ini memiliki fasilitas modern dan menjadi pusat ekonomi serta bisnis di Kalimantan Timur. Selain dari industri minyak dan gas, Balikpapan juga terus berupaya untuk diversifikasi ekonomi dengan mengembangkan sektor-sektor lain, termasuk pariwisata dan perdagangan.
Di tengah pesona alam yang memukau dan suasana damai yang mengelilingi kota Balikpapan, sebuah inovasi pertanian modern telah diterapkan di Masjid Berkah Box. Dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat, teknologi akuaponik berbasis Internet of Things (IoT) kini hadir sebagai solusi cerdas dan berkelanjutan di lingkungan masjid ini. Dalam inisiatif "Penerapan dan Pemanfaatan Teknologi Akuaponik Berbasis Internet of Things (IoT) di Masjid Berkah Box" Enam mahasiswa berhasil memberikan dampak positif dalam meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan komunitas di sekitar Masjid dengan Menerapkan Aquaponik sebagai Suatu Komoditas baru untuk menjadi UMKM baru untuk Masjid
Gambar 1. Foto Bersama Pembina Masjid Berkah Box
Aquaponik adalah sebuah sistem pertanian inovatif yang menggabungkan budidaya ikan dengan budidaya tanaman dalam satu lingkungan terintegrasi. Dalam sistem ini, air yang mengandung kotoran ikan dimanfaatkan sebagai sumber nutrisi untuk tanaman, sementara tanaman tersebut berfungsi sebagai filter alami yang membersihkan air untuk kembali ke lingkungan ikan. Proses ini menciptakan lingkungan yang seimbang secara biologis di mana ikan dan tanaman saling mendukung pertumbuhan satu sama lain.
Gambar 2. Aquaponik Masjid Berkah Box
Penerapan Internet of Things (IoT) dalam aquaponik membawa kemajuan signifikan dalam pengelolaan sistem ini. IoT memungkinkan pengguna untuk memantau dan mengontrol kondisi lingkungan aquaponik secara real-time melalui perangkat yang terhubung internet, seperti smartphone atau komputer. Kegiatan pengabdian masyarakat yang berlangsung selama 15 Minggu, dimulai dengan langkah awal dalam menciptakan sistem akuaponik yang efisien adalah melalui perencanaan yang matang. Perancangan ini mencakup desain sistem akuaponik yang memanfaatkan teknologi IoT, memungkinkan pemantauan dan pengendalian melalui perangkat Android. Dengan sistem ini, diharapkan dapat menciptakan lingkungan akuaponik yang lebih responsif, efisien, dan berkelanjutan.
Pada tahap implementasi, perangkat yang dibutuhkan dipersiapkan dengan cermat. Modul ESP32 mikrokontroler, sensor suhu dan kelembaban udara, sensor aliran air, dan pompa air adalah beberapa perangkat yang menjadi bagian integral dalam sistem akuaponik berbasis IoT ini. Setelah perangkat terpasang dengan baik, langkah selanjutnya adalah memulai siklus uji sistem. Proses ini dimulai dengan pengisian tangki dengan air bersih, diikuti dengan memperkenalkan ikan ke dalam sistem dan memonitor kondisi air dan tanaman.
Gambar 3. Bahan-bahan dan Mekanisme dari Internet of Things (IoT) Aquaponik
Selain itu, monitoring harian juga menjadi bagian penting dalam menjaga stabilitas parameter seperti pH dan suhu air. Hal ini dilakukan melalui pemantauan sensor yang terhubung dengan perangkat Android, yang dilakukan secara rutin oleh tim mahasiswa. Dengan demikian, melalui penerapan teknologi IoT dalam sistem akuaponik, diharapkan dapat membawa pertanian menuju arah yang lebih efisien, berkelanjutan, dan inovatif di masa depan.
Gambar 4. Peserta Pelatihan Aquaponik dari Santri dan Masyarakat Sekitar Masjid Berkah Box
Pada tanggal 30 Maret 2024, di Masjid Berkah Box telah dilaksanakan kegiatan pelatihan tentang Aquaponik yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat tentang sistem budidaya aquaponik, serta memanfaatkan lahan sempit secara optimal. Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi santri dan masyarakat sekitar. Peserta yang hadir dalam pelatihan ini meliputi ketua yayasan masjid atau mitra, santri Masjid Berkah Box, dan masyarakat sekitar. Sebagai narasumber, pak Nurhadi diundang untuk menjelaskan sistem kerja dan jenis-jenis hidroponik. Setelah penyampaian materi oleh pak Nurhadi, beliau yang dibantu oleh istrinya melanjutkan kegiatan dengan pelatihan praktek di daerah aquaponik. Praktik yang dilakukan meliputi penjelasan cara memotong rockwool, memasang benih di rockwool, dan cara penaruhan rockwool ke dalam netpot. Pelatihan ini berlangsung dengan baik dan diharapkan dapat memberikan wawasan baru serta keterampilan praktis kepada masyarakat.