Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di SD Negeri 008 Balikpapan Utara berfokus pada peningkatan kualitas ruang perpustakaan sebagai pusat pembelajaran yang aman, nyaman, dan fungsional bagi siswa. Berdasarkan observasi langsung dan diskusi bersama pihak sekolah, ditemukan bahwa perpustakaan sekolah masih menghadapi berbagai kendala seperti tata letak ruang yang kurang efisien, keterbatasan fasilitas belajar yang ergonomis, serta belum adanya sistem tanggap darurat dalam menghadapi bencana.
Menjawab tantangan tersebut, tim KKN merancang dan melaksanakan program revitalisasi perpustakaan melalui tiga langkah utama: penataan layout ruang baca, pembuatan meja dan kursi ergonomis, dan penyusunan rencana tanggap darurat. Ketiga aspek ini dirancang saling terintegrasi untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung konsentrasi, meningkatkan kenyamanan, serta menjamin keamanan seluruh warga sekolah.
1. Desain Layout Fungsional untuk Ruang Baca yang Nyaman
Langkah pertama adalah menata ulang tata letak perpustakaan agar lebih fungsional dan efisien. Ruang sebelumnya yang terkesan sempit dan tidak terorganisir diubah menjadi area baca yang lapang, tenang, dan mendukung interaksi belajar. Tim KKN merancang zona belajar kolektif dengan meja panjang, serta ruang baca mandiri untuk siswa yang membutuhkan suasana tenang. Penataan ini mempertimbangkan sirkulasi ruang agar perpustakaan dapat menampung lebih banyak siswa tanpa terasa sesak, sekaligus meningkatkan kenyamanan dan fokus saat belajar.
2. Fasilitas Ergonomis: Rak Buku Akses Mudah dan Meja Lipat Ramah Anak
Dalam mendukung kegiatan belajar, rak buku dan meja belajar menjadi prioritas pengembangan. Rak buku dirancang dengan tinggi yang disesuaikan dengan rata-rata postur tubuh anak-anak sekolah dasar agar mudah dijangkau oleh siswa tanpa bantuan guru. Buku juga dikelompokkan berdasarkan kategori untuk memudahkan pencarian.
Sementara itu, meja belajar dibuat dalam bentuk meja lipat yang ditempel ke dinding untuk efisiensi ruang. Desain meja ini tidak dibuat berdasarkan hasil pengukuran antropometri menggunakan kursi antropometri. Beberapa siswa diambil sebagai sampel untuk memperoleh data tinggi badan, panjang lengan, dan posisi duduk yang nyaman. Hasil pengukuran ini digunakan sebagai dasar untuk menentukan tinggi, lebar, dan kemiringan ideal meja agar sesuai dengan postur anak-anak SD. Meja lipat ini dapat dilipat ke dinding setelah digunakan, sehingga memudahkan mobilitas dan penataan ulang ruang. Meja dan kursi yang ergonomis berperan penting dalam meningkatkan konsentrasi siswa saat membaca dan belajar. Sandaran kursi yang nyaman dan tinggi meja yang tepat dapat mengurangi kelelahan fisik sehingga membuat aktivitas belajar lebih optimal.
3. Simulasi Tanggap Darurat: Edukasi Keselamatan yang Terstruktur
Selain peningkatan sarana fisik, aspek keselamatan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana juga menjadi bagian penting dari program ini. Tim KKN menyusun prosedur tanggap darurat dalam menghadapi kebakaran, khususnya di lingkungan perpustakaan yang cenderung tertutup dan penuh material mudah terbakar seperti kertas.
Pelatihan dilakukan dalam bentuk simulasi teoritis yang interaktif, disesuaikan dengan usia dan pemahaman siswa sekolah dasar. Materi pelatihan mencakup langkah-langkah penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) jenis powder, yaitu:
* Menarik pin pengaman,
* Mengarahkan nozzle ke titik api,
* Menekan tuas dan menyapu arah semprotan ke sisi bawah api.
Selain itu, siswa juga diajarkan langkah-langkah evakuasi yang benar, seperti tidak panik, segera menuju titik kumpul, tidak menggunakan lift atau kembali mengambil barang, dan mengikuti arahan guru dengan tertib. Prosedur evakuasi ini ditampilkan melalui media visual sederhana dan dijelaskan dengan metode cerita agar mudah dipahami oleh anak-anak.
Dokumentasi :