Revitalisasi Identitas Wilayah RT 25 Di Desa Wanatirta Balikpapan

  • Ketua Pengabdian: Immanuel G. Mahulae
  • Tahun Pengabdian: 2025

Deskripsi

Desa Wanatirta di KM 15 Karang Joang, berada dalam wilayah administrasi Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, merupakan salah satu desa yang memiliki potensi besar dalam bidang pertanian, perkebunan, dan pariwisata alam. Namun, dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memaksimalkan potensi desa, terdapat beberapa permasalahan yang perlu diatasi, salah satunya adalah keterbatasan dalam penyediaan fasilitas dan sarana pendukung.
 

Keterbatasan ini mencakup penyediaan denah kawasan yang jelas, papan informasi yang memadai, serta nomor rumah yang terlihat dengan jelas. Masalah ini berdampak signifikan pada kemudahan navigasi bagi warga dan pengunjung, serta menghambat upaya penataan lingkungan yang lebih teratur dan terpadu. Ketidakjelasan denah kawasan dan kurangnya papan informasi menyebabkan kebingungan dan ketidaknyamanan bagi penduduk lokal dan pengunjung yang datang ke desa. Nomor rumah yang tidak terlihat dengan jelas menyulitkan proses pengiriman surat, paket, dan layanan lainnya yang memerlukan identifikasi lokasi yang akurat. Oleh karena itu, permasalahan ini perlu segera diatasi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mendukung pembangunan yang lebih terarah di Desa Wanatirta.
 

Kegiatan pengabdian masyarakat yang akan dilaksanakan di Desa Wanatirta bertujuan untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan permasalahan ini melalui berbagai program dan inisiatif. Dengan melibatkan mahasiswa, masyarakat setempat, dan pihak terkait, diharapkan permasalahan ini dapat diselesaikan secara efektif dan berkelanjutan, sehingga Desa Wanatirta dapat berkembang menjadi desa yang lebih teratur, nyaman, dan mudah diakses oleh semua pihak.

 

Gambar 1. Pengenalan denah Kawasan Desa Wanatirta kepada warga

 

 

Pembuatan denah kawasan telah selesai dilaksanakan, dimulai dengan pengumpulan data spasial dan identifikasi elemen-elemen penting di lokasi studi. Proses ini mencakup survei langsung ke lapangan, pendokumentasian titik-titik strategis, serta wawancara dengan warga setempat untuk memperoleh informasi mengenai fasilitas yang sering digunakan atau dianggap penting. Saat ini, denah kawasan telah terpasang di titik strategis yang mudah dijangkau oleh pengunjung, yaitu di area pintu masuk kawasan, sebagai sarana orientasi dan informasi bagi pengunjung terhadap fasilitas yang tersedia.

 

Gambar 2. Wawancara kepada warga untuk membahas desain nomor rumah

 

 

Pendataan awal mengenai jumlah rumah serta sistem penomoran eksisting telah selesai dilakukan. Hasilnya menunjukkan bahwa masih terdapat sejumlah rumah yang belum memiliki nomor atau memiliki nomor yang tidak seragam. Menindaklanjuti hal tersebut, telah dilakukan koordinasi dengan perangkat RT setempat untuk menyepakati sistem penomoran yang seragam, logis, dan mudah dipahami. 

 

Gambar 3. Desain nomor rumah Rt 25

 

 

 Proses desain dan pemesanan nomor rumah telah selesai, dengan menggunakan bahan yang tahan cuaca untuk memastikan daya tahan dalam jangka panjang. Saat ini program telah memasuki tahap akhir, yaitu pemasangan nomor rumah secara permanen di bagian depan rumah warga.

 

 

Tim Pelaksana Pengabdi:

1. Sandy Ferdiansyah (Teknik Sipil/JTSP/ITK)

2. Ragil Siratramdanin (Perencanaan Wilayah dan Kota/JTSP/ITK)

3. Syifa Isnina Syafitri (Perencanaan Wilayah dan Kota/JTSP/ITK)

4. Fila Nurliana (Arsitektur/JTSP/ITK)

5. Zilvany Amalia Z (Arsitektur/JTSP/ITK)

6. Immanuel G Mahulae (Desain Komunikasi Visual/JTSP/ITK)


Manfaat

1. Penguatan Identitas Wilayah
Penomoran rumah dan denah kawasan membantu memperjelas batas dan struktur wilayah RT 25, memperkuat identitas lokal, serta memudahkan pengenalan wilayah oleh pihak luar. 

 

2. Kemudahan Akses Layanan Publik
Dengan adanya nomor rumah dan denah, petugas layanan seperti kesehatan, keamanan, dan logistik dapat menjangkau warga dengan lebih cepat dan tepat.

 

3. Peningkatan Estetika dan Keteraturan Lingkungan
Papan informasi dan denah kawasan yang tertata rapi menciptakan lingkungan yang lebih nyaman, informatif, dan menarik secara visual.

 

4. Pemberdayaan dan Partisipasi Warga
Proses revitalisasi ini mendorong keterlibatan aktif warga dalam membangun lingkungannya, menumbuhkan rasa memiliki dan tanggung jawab bersama.

 

5. Peningkatan Citra Wilayah Desa 
Wilayah yang tertata dengan baik akan lebih mudah dikenali dan dihargai, baik oleh warga sekitar maupun pengunjung, yang dapat membuka peluang pengembangan sosial dan ekonomi.

AGENDA

12

Mar

Workshop Pembuatan Video Aftermovie KKN ITK
09.00 WITA s/d 12.00 WITA
Zoom Meeting : https://s.itk.ac.id/video_aftermovie

16

Feb

Scholarship Info Session : AUSTRALIA AWARDS
10.00 - 12.00 WITA
Zoom Cloud Meeting (https://s.itk.ac.id/zoom_aas)

11

Feb

Diseminasi Inovasi Edisi #1
13.30 WITA - Selesai
Via zoom meeting dan Youtube Institut Teknologi Kalimantan
Lihat Selengkapnya