Wisata Meranti Balikpapan memiliki greenhouse. Greenhouse tersebut merupakan program CSR (Corporate Social Responsibility) dari pihak PT. PLN UPT Balikpapan sebagai bentuk perhatian dukungan terhadap Wisata Meranti. Bangunan greenhouse di lokasi tersebut masih dalam kondisi fisik yang kokoh. Namun, sebagian besar tanaman di dalamnya mengalami kematian akibat tidak ada saluran irigasi langsung dan kurangnya perawatan yang memadai. Kondisi greenhouse menunjukkan minimnya manajemen pemeliharaan dan pengelolaan secara berkala, yang berdampak pada keberlangsungan fungsi fasilitas tersebut. Fasilitas ini juga belum dilengkapi dengan sistem irigasi yang memadai, sehingga menyebabkan kekeringan dan kegagalan pertumbuhan tanaman. Lokasi ini sebenarnya memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai sarana edukatif bagi masyarakat dalam mengenalkan metode budidaya tanaman yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Berdasarkan latar belakang diatas, tim KKN melaksanakan program kerja Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan oleh dengan fokus utamanya adalah menghidupkan kembali fungsi greenhouse yang sebelumnya terbengkalai serta menerapkan sistem irigasi otomatis berbasis teknologi yang hemat air dan efisien berupa sistem irigasi tetes. Rangkaian kegiatan diawali dengan menjalin koordinasi bersama mitra, pertemuan ini bertujuan untuk menyepakati jadwal kegiatan, memahami kebutuhan lokal, serta menyelaraskan program kerja KKN dengan potensi dan permasalahan nyata di lapangan. Setelah itu, dilakukan survey terhadap kondisi greenhouse, mencakup pengukuran ulang ukuran bangunan serta perhitungan kebutuhan komponen irigasi, seperti total panjang pipa dan jumlah titik tetes yang diperlukan. Setelah melakukan survey, Tim KKN melakukan pembersihan di greenhouse dan area sekitarnya yang bertujuan untuk untuk menciptakan lingkungan yang lebih tertata dan mendukung proses pertumbuhan tanaman yang lebih optimal di dalam greenhouse. Kemudian, tim KKN melaksanakan instalasi sistem irigasi otomatis. Tahapan ini meliputi pemotongan dan pemasangan pipa utama, penempatan pompa air di dekat tandon sebagai sumber tekanan, serta pemasangan selang dan alat drip sesuai jumlah rak tanaman. Sistem ini memungkinkan air didistribusikan secara merata dan terjadwal langsung ke akar tanaman tanpa perlu disiram secara manual. selain itu dilakukan juga pengecoran lantai, pemasangan pintu besi yang dikunci gembok, serta pembuatan dan pengecatan rak tanaman. Setelah sistem irigasi berfungsi dengan baik, kegiatan dilanjutkan dengan budidaya berbagai jenis tanaman, mulai dari tanaman herbal seperti jahe, kencur, dan daun kelor, hingga tanaman hias seperti anggrek dan bunga zinnia. Semua tanaman ditata rapi di rak yang telah disiapkan, sesuai dengan kebutuhan air dari sistem irigasi tetes. Tahap terakhir dari kegiatan ini yaitu tim juga mengadakan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait penggunaan greenhouse dan sistem irigasi tetes. Melalui kegiatan ini, pengelola wisata meranti dan warga sekitar memperoleh pemahaman mengenai manfaat sistem irigasi tetes, prinsip kerjanya, hingga dampak positifnya terhadap efisiensi penggunaan air serta cara penggunaan dari sistem irigasi tetes.
Tim Pelaksana Pengabdi:
1. Ahmad Jamil, S, Si., M.Si. (Teknik Industri/ITK)
2. Ir Muqimuddin, S,T., M.T., (Teknik Industri/ITK)
3. Georal Alfa Sa’pang (Teknik Mesin/ITK)
4. Tabah Waluyo (Teknik Mesin/ITK)
5. Muhammad Raditya Rangga Darmawan (Teknik Mesin/ITK)
6. Muhammad Ramadhan Afandi Putra (Teknik Mesin/ITK)
7. Annisa Nur Zahrany (Teknik Industri/ITK)
8. Achmad Fadhilah (Rekayasa Keselamatan/ITK)
9. Risti Dwi Pasesha (Rekayasa Keselamatan/ITK)
10. Frederika Daud (Rekayasa Keselamatan/ITK)
12. Theresia Kania Reswidhanita (Rekayasa Keselamatan/ITK)
1. Menghidupkan Kembali Infrastruktur Terbengkalai, Greenhouse yang sebelumnya tidak terpakai kini difungsikan kembali sehingga memiliki nilai guna dan nilai ekonomi.
2. Meningkatkan Efisiensi Penggunaan Air, Sistem irigasi otomatis berbasis tetes mampu menghemat air sekaligus memastikan tanaman mendapatkan kebutuhan air secara optimal.
3. Mendorong Pertanian Ramah Lingkungan, Pemanfaatan irigasi tetes mendukung pertanian yang hemat sumber daya dan mengurangi pemborosan.
4. Memberikan Edukasi Teknologi kepada Masyarakat, Warga sekitar menjadi lebih memahami prinsip kerja dan manfaat sistem irigasi, serta cara perawatan greenhouse melalui edukasi dan simulasi langsung.
5. Meningkatkan Ketahanan Pangan Lokal, Dengan pengelolaan greenhouse yang optimal, masyarakat bisa memproduksi tanaman pangan sendiri secara berkelanjutan.
6. Menumbuhkan Kemandirian Masyarakat, Masyarakat dilibatkan dalam proses instalasi dan pelatihan, sehingga mampu merawat sistem secara mandiri ke depannya.
7. Mengembangkan Potensi Wisata Edukasi, Greenhouse di Wisata Meranti dapat menjadi sarana wisata edukatif berbasis pertanian modern.
8. Menumbuhkan Kesadaran Lingkungan, Program ini menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga lingkungan dan memanfaatkan lahan secara produktif.
9. Mendorong Kolaborasi Mahasiswa–Mitra–Masyarakat, Kerja sama antara tim pengabdian masyarakat, mitra lokal, dan masyarakat menciptakan solusi yang berkelanjutan dan saling memberdayakan.
Wisata Meranti Balikpapan memiliki greenhouse. Greenhouse tersebut merupakan program CSR (Corporate Social Responsibility) dari pihak PT. PLN UPT Balikpapan sebagai bentuk perhatian dukungan terhadap Wisata Meranti. Bangunan greenhouse di lokasi tersebut masih dalam kondisi fisik yang kokoh. Namun, sebagian besar tanaman di dalamnya mengalami kematian akibat tidak ada saluran irigasi langsung dan kurangnya perawatan yang memadai. Kondisi greenhouse menunjukkan minimnya manajemen pemeliharaan dan pengelolaan secara berkala, yang berdampak pada keberlangsungan fungsi fasilitas tersebut. Fasilitas ini juga belum dilengkapi dengan sistem irigasi yang memadai, sehingga menyebabkan kekeringan dan kegagalan pertumbuhan tanaman. Lokasi ini sebenarnya memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai sarana edukatif bagi masyarakat dalam mengenalkan metode budidaya tanaman yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Berdasarkan latar belakang diatas, tim KKN melaksanakan program kerja Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan oleh dengan fokus utamanya adalah menghidupkan kembali fungsi greenhouse yang sebelumnya terbengkalai serta menerapkan sistem irigasi otomatis berbasis teknologi yang hemat air dan efisien berupa sistem irigasi tetes. Rangkaian kegiatan diawali dengan menjalin koordinasi bersama mitra, pertemuan ini bertujuan untuk menyepakati jadwal kegiatan, memahami kebutuhan lokal, serta menyelaraskan program kerja KKN dengan potensi dan permasalahan nyata di lapangan. Setelah itu, dilakukan survey terhadap kondisi greenhouse, mencakup pengukuran ulang ukuran bangunan serta perhitungan kebutuhan komponen irigasi, seperti total panjang pipa dan jumlah titik tetes yang diperlukan. Setelah melakukan survey, Tim KKN melakukan pembersihan di greenhouse dan area sekitarnya yang bertujuan untuk untuk menciptakan lingkungan yang lebih tertata dan mendukung proses pertumbuhan tanaman yang lebih optimal di dalam greenhouse. Kemudian, tim KKN melaksanakan instalasi sistem irigasi otomatis. Tahapan ini meliputi pemotongan dan pemasangan pipa utama, penempatan pompa air di dekat tandon sebagai sumber tekanan, serta pemasangan selang dan alat drip sesuai jumlah rak tanaman. Sistem ini memungkinkan air didistribusikan secara merata dan terjadwal langsung ke akar tanaman tanpa perlu disiram secara manual. selain itu dilakukan juga pengecoran lantai, pemasangan pintu besi yang dikunci gembok, serta pembuatan dan pengecatan rak tanaman. Setelah sistem irigasi berfungsi dengan baik, kegiatan dilanjutkan dengan budidaya berbagai jenis tanaman, mulai dari tanaman herbal seperti jahe, kencur, dan daun kelor, hingga tanaman hias seperti anggrek dan bunga zinnia. Semua tanaman ditata rapi di rak yang telah disiapkan, sesuai dengan kebutuhan air dari sistem irigasi tetes. Tahap terakhir dari kegiatan ini yaitu tim juga mengadakan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait penggunaan greenhouse dan sistem irigasi tetes. Melalui kegiatan ini, pengelola wisata meranti dan warga sekitar memperoleh pemahaman mengenai manfaat sistem irigasi tetes, prinsip kerjanya, hingga dampak positifnya terhadap efisiensi penggunaan air serta cara penggunaan dari sistem irigasi tetes.
Tim Pelaksana Pengabdian:
1. Ahmad Jamil, S, Si., M.Si. (Teknik Industri/ITK)
2. Ir Muqimuddin, S,T., M.T., (Teknik Industri/ITK)
3. Georal Alfa Sa’pang (Teknik Mesin/ITK)
4. Tabah Waluyo (Teknik Mesin/ITK)
5. Muhammad Raditya Rangga Darmawan (Teknik Mesin/ITK)
6. Muhammad Ramadhan Afandi Putra (Teknik Mesin/ITK)
7. Annisa Nur Zahrany (Teknik Industri/ITK)
8. Achmad Fadhilah (Rekayasa Keselamatan/ITK)
9. Risti Dwi Pasesha (Rekayasa Keselamatan/ITK)
10. Frederika Daud (Rekayasa Keselamatan/ITK)
11. Theresia Kania Reswidhanita (Rekayasa Keselamatan/ITK)
1. Menghidupkan Kembali Infrastruktur Terbengkalai, Greenhouse yang sebelumnya tidak terpakai kini difungsikan kembali sehingga memiliki nilai guna dan nilai ekonomi.
2. Meningkatkan Efisiensi Penggunaan Air, Sistem irigasi otomatis berbasis tetes mampu menghemat air sekaligus memastikan tanaman mendapatkan kebutuhan air secara optimal.
3. Mendorong Pertanian Ramah Lingkungan, Pemanfaatan irigasi tetes mendukung pertanian yang hemat sumber daya dan mengurangi pemborosan.
4. Memberikan Edukasi Teknologi kepada Masyarakat, Warga sekitar menjadi lebih memahami prinsip kerja dan manfaat sistem irigasi, serta cara perawatan greenhouse melalui edukasi dan simulasi langsung.
5. Meningkatkan Ketahanan Pangan Lokal, Dengan pengelolaan greenhouse yang optimal, masyarakat bisa memproduksi tanaman pangan sendiri secara berkelanjutan.
6. Menumbuhkan Kemandirian Masyarakat, Masyarakat dilibatkan dalam proses instalasi dan pelatihan, sehingga mampu merawat sistem secara mandiri ke depannya.
7. Mengembangkan Potensi Wisata Edukasi, Greenhouse di Wisata Meranti dapat menjadi sarana wisata edukatif berbasis pertanian modern.
8. Menumbuhkan Kesadaran Lingkungan, Program ini menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga lingkungan dan memanfaatkan lahan secara produktif.
9. Mendorong Kolaborasi Mahasiswa–Mitra–Masyarakat, Kerja sama antara tim pengabdian masyarakat, mitra lokal, dan masyarakat menciptakan solusi yang berkelanjutan dan saling memberdayakan.