Renovasi Edukatif Taman Kanak-Kanak: Membangun Ruang-Belajar yang Aman dan Inspiratif

  • Ketua Pengabdian: Muhammad Satria Ghesit
  • Tahun Pengabdian: 2025

Deskripsi

Pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan fondasi penting dalam membentuk karakter, kecerdasan emosional, serta keterampilan sosial anak. Menurut Bloom et al. (1956), kualitas pengalaman belajar pada masa kanak-kanak berpengaruh langsung terhadap keberhasilan pendidikan pada tahap berikutnya. Oleh karena itu, tersedianya lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan mendukung perkembangan kognitif dan afektif sangat diperlukan dalam mendukung tujuan pendidikan anak usia dini. Namun demikian, berbagai tantangan masih dihadapi oleh lembaga PAUD, khususnya di wilayah dengan keterbatasan sumber daya. Salah satu permasalahan yang sering ditemukan adalah kondisi infrastruktur yang tidak layak, seperti ruang kelas yang rusak, sarana bermain yang tidak aman, serta kurangnya media pembelajaran yang mendukung eksplorasi anak. Situasi ini juga ditemukan di Taman Kanak-Kanak (TK) Mawar yang berlokasi di Kelurahan Margo Mulyo, Kecamatan Balikpapan Barat, Kota Balikpapan. Hasil observasi awal menunjukkan bahwa plafon ruang kelas mengalami kerusakan serius, atap lapangan bermain dalam kondisi rapuh, dan lantai bermain masih berupa tanah yang tidak rata dan membahayakan anak-anak saat beraktivitas.
 

Permasalahan tersebut menimbulkan pertanyaan utama, yaitu: bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk menciptakan ruang belajar yang aman dan inspiratif bagi anak-anak TK Mawar, dengan pendekatan yang melibatkan unsur partisipasi masyarakat? Permasalahan ini menjadi dasar pemilihan topik pengabdian kepada masyarakat, yakni Renovasi Edukatif Taman Kanak-Kanak, sebagai bagian dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Teknologi Kalimantan. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kualitas lingkungan belajar anak melalui renovasi fasilitas fisik dan penguatan nilai edukatif berbasis lingkungan. Secara khusus, kegiatan ini bertujuan: (1) memperbaiki sarana fisik seperti plafon ruang kelas dan area bermain; (2) meningkatkan kesadaran lingkungan bagi anak melalui kegiatan menanam dan pembuatan pot dari bahan daur ulang; serta (3) memperkenalkan teknologi tepat guna dalam bentuk media pembelajaran edukatif dari bahan ramah lingkungan.
 

Pelaksanaan program KKN dilaksanakan secara partisipatif dan kolaboratif dengan pendekatan community-based development. Kegiatan berlangsung selama 16 minggu dari bulan Maret hingga Juni 2025, bertempat di TK Mawar Sidomulyo, Balikpapan Barat. Tim pelaksana terdiri dari sembilan mahasiswa lintas disiplin (arsitektur, teknik sipil, dan perencanaan wilayah kota) di bawah bimbingan dosen pembimbing dari Institut Teknologi Kalimantan. Langkah-langkah pelaksanaan program meliputi, tahapan awal kegiatan pengabdian ini diawali dengan proses identifikasi permasalahan melalui survei lapangan secara langsung di lokasi mitra, yaitu Taman Kanak-Kanak (TK) Mawar yang berlokasi di Kelurahan Margo Mulyo, Kecamatan Balikpapan Barat. Survei dilakukan guna mengetahui kondisi faktual fasilitas pendidikan, termasuk ruang kelas dan area lapangan bermain. Metode yang digunakan berupa observasi visual, dokumentasi kerusakan, serta wawancara singkat dengan pihak kepala sekolah dan guru-guru TK. Hasil survei menunjukkan bahwa terdapat kerusakan signifikan pada plafon ruang kelas yang berlubang dan berpotensi membahayakan, atap seng pada area bermain yang telah rapuh akibat korosi, serta permukaan lantai lapangan yang belum disemen dan licin saat hujan. Berdasarkan hasil survei, tim menyusun konsep renovasi yang menitikberatkan pada aspek keamanan, kenyamanan, dan keberfungsian ruang belajar. Perencanaan dilakukan dengan pendekatan partisipatif melalui diskusi kelompok terfokus (FGD) bersama pihak sekolah dan perwakilan orang tua siswa. Output dari tahapan ini adalah rancangan teknis renovasi fisik, yang meliputi: (a) perbaikan plafon ruang kelas dengan material baru yang lebih kuat dan aman, (b) penggantian sebagian atap seng di area bermain yang rusak, serta (c) penyemenan permukaan tanah lapangan untuk menciptakan arena bermain yang rata dan tidak licin. Selain renovasi fisik, dirancang juga kegiatan edukatif yang mendukung penguatan nilai-nilai cinta lingkungan bagi peserta didik. Program edukasi dirancang dalam bentuk kegiatan menanam tanaman hias menggunakan pot dari bahan daur ulang, serta pembuatan mainan edukatif yang juga berasal dari bahan bekas pakai. Prinsip keberlanjutan dan pengurangan limbah menjadi landasan utama dalam perancangan kegiatan ini. Tahapan akhir dari pelaksanaan program adalah evaluasi dan serah terima hasil kegiatan kepada pihak mitra. Evaluasi dilakukan melalui diskusi terbuka dengan kepala sekolah, guru, dan orang tua siswa untuk menilai efektivitas hasil renovasi serta dampak kegiatan edukatif terhadap proses belajar anak-anak. Penyerahan secara simbolis dilakukan dalam kegiatan penutupan, yang mencakup fasilitas yang telah direnovasi dan media pembelajaran yang telah di kreasikan. Dokumentasi kegiatan disusun secara sistematis sebagai bentuk pertanggungjawaban kegiatan pengabdian dan untuk mendukung keberlanjutan program di masa yang akan datang.
 

Hasil utama dari kegiatan fisik adalah perbaikan plafon ruang kelas, perbaikan atap lapangan bermain, dan penyemenan lantai bermain yang semula belum memadai. Perbaikan plafon dilakukan pada ruang kelas utama yang sebelumnya mengalami kerusakan berupa lubang-lubang besar dan struktur yang rapuh. Pekerjaan ini meliputi penggantian material plafon serta pembersihan area kelas secara menyeluruh. Hasil perbaikan ini secara signifikan meningkatkan keamanan dan kenyamanan ruang belajar, dan mendapat tanggapan positif dari guru serta peserta didik. Perbaikan pada atap lapangan bermain dilakukan dengan mengganti bagian seng yang telah berkarat dan berlubang. Kegiatan ini bertujuan melindungi anak-anak dari paparan langsung sinar matahari dan air hujan ketika bermain. Selain itu, dilakukan penyemenan lantai lapangan yang sebelumnya berupa tanah berlubang, yang berisiko menyebabkan anak-anak terjatuh saat beraktivitas. Setelah renovasi, area ini menjadi lebih aman dan fungsional, serta menunjang kegiatan motorik kasar anak. Kegiatan edukatif difokuskan pada penguatan nilai-nilai kepedulian terhadap lingkungan melalui pendekatan pembelajaran kontekstual. Anak-anak TK Mawar dilibatkan dalam kegiatan berkebun yang dimulai dari pembuatan pot tanaman menggunakan botol plastik bekas, menghias pot, hingga menanam bunga pukul sembilan (Turnera subulata). Kegiatan ini tidak hanya memperindah lingkungan sekolah, tetapi juga melatih keterampilan motorik halus anak serta menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap tanaman yang mereka rawat sendiri. Selain itu, program ini juga menghasilkan luaran berupa media pembelajaran edukatif berbasis teknologi tepat guna. Mainan edukatif yang dibuat dari bahan daur ulang dirancang untuk membantu anak-anak mengenal huruf dan angka melalui pendekatan yang menyenangkan dan interaktif. Hal ini mendukung prinsip education for sustainable development, yang menggabungkan aspek pendidikan, kreativitas, dan kepedulian lingkungan. Kegiatan ini juga menunjukkan capaian dalam aspek sosial, yaitu meningkatnya partisipasi komunitas sekolah dan masyarakat sekitar. Guru dan orang tua siswa terlibat secara aktif dalam seluruh tahapan kegiatan, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan dan evaluasi. Model partisipatif ini memperkuat rasa memiliki terhadap hasil program, serta membuka ruang dialog antara pihak sekolah dan komunitas untuk keberlanjutan program serupa di masa mendatang. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini sejalan dengan temuan Sujana (2019) yang menyatakan bahwa lingkungan belajar yang mendukung secara fisik dan emosional dapat meningkatkan motivasi belajar anak usia dini. Lebih lanjut, kegiatan edukatif berbasis lingkungan yang dilaksanakan memperkuat konsep pembelajaran kontekstual sebagaimana dikemukakan oleh Somadayo (2011), yang menekankan pentingnya pengalaman langsung dan interaksi anak dengan lingkungan sekitar. Dalam konteks ini, keterlibatan anak dalam proses berkebun serta interaksi dengan media belajar buatan sendiri mencerminkan pembelajaran yang tidak hanya berpusat pada guru, tetapi juga pada pengalaman anak sebagai individu yang aktif. Hasil ini juga menunjukkan bahwa pengembangan fasilitas pendidikan anak usia dini tidak hanya membutuhkan intervensi  teknis, tetapi juga pendekatan sosial dan edukatif yang holistik. Kolaborasi antara mahasiswa, tenaga pendidik, orang tua, dan masyarakat membuktikan bahwa peningkatan kualitas pendidikan dapat dicapai melalui kerjasama multipihak yang terarah dan terencana.

 

 

Tim Pelaksana Pengabdi:

1. Della Aprilianti (Arsitektur/JTSP/ITK)

2. Siti Maisura Aolia  (Arsitektur/JTSP/ITK)

3. Keysha Amelinda Wahyuddin (Teknik Sipil/JTSP/ITK)

4. Pinggir Nur Febi Aurora (Teknik Sipil/JTSP/ITK)

5. Muhammad Satria Ghesit (Teknik Sipil/JTSP/ITK)

6. Najwa Aqila Ryanda (Perencanaan Wilayah dan Kota/JTSP/ITK)

7. Elsa Nizar Rahmadana (Perencanaan Wilayah dan Kota/JTSP/ITK)

8. Muhammad Arsy Al Mutawwi (Perencanaan Wilayah dan Kota/JTSP/ITK)

9. Muhammad Iqbal (Perencanaan Wilayah dan Kota/JTSP/ITK)


Manfaat

1.Bagi TK Mawar
a. Meningkatnya kualitas fasilitas pembelajaran dan infrastruktur sekolah
b. Terciptanya lingkungan belajar yang lebih nyaman dan kondusif
c. Meningkatnya daya saing sekolah dalam memberikan layanan Pendidikan
d. Terpenuhinya standar prasarana sesuai regulasi yang berlaku

 

2. Bagi Peserta Didik dan Pendidik 
a. Peserta didik mendapatkan fasilitas belajar dan bermain yang lebih baik
b. Meningkatnya motivasi belajar siswa melaluo program edukasi lingkungan yang menyenangkan
c. Pendidik dapat melaksanakan proses pembelajaran yang lebih optimal
d. Berkembangnya kreativitas dan kemampuan motoric anak melalui kegiatan pemanfataan barang bekas
e. Meningkatnya kesadaran lingkungan bagi peserta didik dan pendidik

 

3. Bagi Masyarakat Sekitar
a. Tersedianya lembaga Pendidikan anak usia dini yang berkualitas di lingkungan tempat tinggal
b. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan lingkungan
c. Tumbuhnya partisipasi masyarakat dalam mendukung program pendidikan berkelanjutan
d. Terciptanya lingkungan yang lebih bersih dan sehat melalui program daur ulang

 

4. Bagi Penulis dan Institusi Pendidikan
a. Menambah pengalaman dalam merancang dan mengimplementasikan program pengembangan pendidikan
b. Mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama perkuliahan
c. Meningkatkan kemampuan dalam memecahkan masalah di bidang pendidikan
d. Memperkuat hubungan Kerjasama antara institusi pendidikan tinggi dengan masyarakat

 

5. Bagi Pemerintah atau Lembaga Terkait
a. Menjadi referensi dalam pengembangan program pendidikan anak usia dini
b. Memberikan contoh implementasi program edukasi lingkungan yang dapat diadaptasi
c. Mendorong peningkatan standar kualitas pendidikan anak usia dini
d. Memperkuat jaringan Kerjasama antar Lembaga pendidikan

 

AGENDA

12

Mar

Workshop Pembuatan Video Aftermovie KKN ITK
09.00 WITA s/d 12.00 WITA
Zoom Meeting : https://s.itk.ac.id/video_aftermovie

16

Feb

Scholarship Info Session : AUSTRALIA AWARDS
10.00 - 12.00 WITA
Zoom Cloud Meeting (https://s.itk.ac.id/zoom_aas)

11

Feb

Diseminasi Inovasi Edisi #1
13.30 WITA - Selesai
Via zoom meeting dan Youtube Institut Teknologi Kalimantan
Lihat Selengkapnya