Balikpapan, 26 Juli 2025 - Masalah Lingkungan, Khususnya penggunaan kemasan dalam makanan, masih menjadi tantangan besar di berbagai wilayah indonesia, tak terkecuali di Desa Nelayan Berdasi yang merupakan salah satu desa wisata yang berlokasi di Jl. Manuntung, Kec. Balikpapan Barat. Kondisi ini menjadi perhatian khusus bagi sekelompok mahasiswa Institut Teknologi Kalimantan (ITK) yang tergabung dalam Pengabdian Masyarakat (PENGMAS), dengan misi membantu masyarakat UMKM dalam Packaging dan Re- Branding usaha yang ditekuni mereka. Pada kegiatan ini mahasiswa memfokuskan pada sosialisasi bahaya penggunaan packaging tidak ramah lingkungan, Re-branding Kemasan, dan Packaging ramah lingkungan. Ketiga kegiatan ini merupakan hasil identifikasi langsung dari permasalahan yang ada di desa tersebut, yang tidak hanya berdampak pada kesehatan serta kebersihan lingkungan, namun kepada masyarakat UMKM yang keberlanjutannya masih terhambat oleh keterbatasan pengetahuan terhadap bahan kemasan ramah lingkungan. Melalui kegiatan ini, kami berupaya memberikan solusi dengan memperkenalkan alternatif kemasan berbahan dasar alami yang lebih aman dan mudah terurai, sekaligus memberikan pelatihan desain kemasan agar produk UMKM memiliki nilai jual yang lebih tinggi.
Latar Belakang Kegiatan PMMD
Kegiatan Program Mahasiswa Mengabdi Desa (PMMD) berfokus pada penguatan Branding dan Inovasi kemasan produk olahan ikan dan kepiting di Desa Nelayan Berdasi di Balikpapan Barat. Desa ini memiliki potensi besar melalui budidaya ikan dan kepiting serta produk UMKM seperti bandeng tanpa duri dan sambal kepiting. Namun, pada kemasan dan branding produk masih belum kuat dan belum ramah lingkungan, padahal kemasan memiliki peran penting dalam meningkatkan daya tarik wisatawan dan nilai jual produk lokal desa wisata. Melalui kegiatan pengabdian dari Institut Teknologi Kalimantan (ITK), tim dosen dan mahasiswa dari berbagai program studi seperti Fisika, Sistem Informasi, Arsitektur, dan Desain Komunikasi Visual (DKV), berkolaborasi untuk membantu proses re-branding produk UMKM dengan pendekatan interdisipliner antara sains material dan estetika desain. Kegiatan ini mengintegrasikan pengetahuan dari dua bidang tersebut dalam bentuk sosialisasi dan edukasi tentang re-design kemasan produk olahan bandeng tanpa duri dan sambal kepiting dan pemilihan kemasan green material yang aman untuk makanan dan mudah terurai. Selanjutnya dilakukan workshop pembuatan packaging olahan ikan dan kepiting. Lalu evaluasi kegiatan dengan mengukur tingkat kepuasan melalui wawancara. Program ini mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) terutama SDG 11 (Kota dan Komunitas Berkelanjutan) dan SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab).
Pemanfaatan Cangkang Kepiting sebagai Bahan Dasar Alternatif Kemasan Ramah Lingkungan
Cangkang kepiting dimanfaatkan sebagai bahan dasar karena mengandung kitin dan protein yang dapat diolah menjadi kitosan, senyawa alami yang bersifat biodegradable dan antimikroba. Dalam konteks pengembangan kemasan makanan, kandungan organik tersebut sangat penting untuk menghasilkan bahan yang aman, fleksibel, dan memiliki ketahanan alami terhadap mikroba.
Cangkang kepiting yang telah dihaluskan dan diayak kemudian melalui proses demineralisasi menggunakan larutan asam asetat (CH₃COOH). Tahap ini berfungsi untuk melarutkan kandungan mineral kalsium karbonat (CaCO₃), sehingga tersisa fraksi organik berupa kitin. Kitin selanjutnya dapat dikonversi menjadi kitosan atau langsung dimanfaatkan sebagai komponen pembentuk film biopolimer.
Kitosan berperan penting dalam pembentukan lapisan film kemasan karena mampu membentuk struktur yang kuat, lentur, dan mudah terurai secara alami. Selain itu, kitosan memiliki sifat antimikroba alami sehingga tidak memerlukan tambahan zat antibakteri sintetis. Dengan demikian, material berbasis cangkang kepiting ini berpotensi menjadi alternatif kemasan pangan yang ramah lingkungan, aman, dan berkelanjutan.
Hasil Kegiatan PMMD serta Dampaknya Bagi Masyarakat UMKM
Tahap berikutnya adalah perencanaan desain kemasan. Tim mahasiswa dari prodi Arsitektur dan DKV berkolaborasi dalam merancang identitas visual kemasan produk, sementara mahasiswa Fisika dan Sistem Informasi mendukung melalui pengembangan material ramah lingkungan serta strategi pengolahan data. Hasil kegiatan berupa lima alternatif desain kemasan dan dua desain logo untuk produk unggulan UMKM, yang selanjutnya didiskusikan dengan masyarakat. Proses FGD menghasilkan desain akhir yang disepakati bersama serta rekomendasi penggunaan material eco-friendly. Antusiasme peserta terlihat tinggi, bahkan banyak di antara mereka mengusulkan pelatihan lanjutan. Program ini tidak hanya menghasilkan inovasi desain dan material, tetapi juga membangun kesadaran masyarakat terhadap pentingnya keberlanjutan lingkungan dan nilai estetika produk lokal.
Kemudian, kegiatan ini mendapat feedback yang sangat positif dari masyarakat, khususnya para ibu UMKM di Desa Nelayan Berdasi. Menurut keterangan Ketua RT sekaligus perwakilan masyarakat UMKM, kehadiran mahasiswa memberikan semangat untuk lebih aktif dalam mengelola usaha mereka. Mereka merasa terbantu dan termotivasi untuk mengembangkan produk, terutama dalam hal branding agar usaha mereka lebih dikenal luas. Dampak kegiatan ini juga masyarakat UMKM sangat terbantu karena pendampingan yang diberikan oleh mahasiswa karena membuat perubahan nyata bagi pelaku UMKM, seperti desain kemasan, pembuatan stiker, dan spanduk. Beberapa ibu yang telah mendapatkan bantuan merasa hasil upaya kerja mahasiswa sangat bermanfaat, serta yang belum sempat terbantu berharap bisa mendapatkan kesempatan yang sama di masa mendatang. Ketua RT menyampaikan harapan agar kegiatan semacam ini dapat terus berlanjut. Ia berharap ada kelompok mahasiswa lain yang melanjutkan program ini, terutama untuk mendukung branding UMKM melalui pembuatan desain, stiker, dan lainnya. Dengan kegiatan berkelanjutan, masyarakat berharap usaha kecil di wilayah mereka bisa semakin berkembang dan dikenal lebih luas.
Tim Pelaksana Pengabdian:
1. Chairoh Ulfah, S.Si., M.Sc. (Fisika/JSAD/ITK)
2. Claudia Olla Mandayu, S.Ars., M.Ars. (Arsitektur/JTSP/ITK)
3. Eki Permata Cahya Hati (Fisika/JSAD/ITK)
4. Miftakhul Jannah (Fisika/JSAD/ITK)
5. Viola Aurora (Fisika/JSAD/ITK)
6. Cintya Widhi Astuti (Sistem Informasi/JTEIB/ITK)
7. Nilam Ayu NandaStari Romdoni (Sistem Informasi/JTEIB/ITK)
8. Anisah Mu’allifah Yafa (Arsitektur/JTSP/ITK)
9. Bagas Aditya R. (Arsitektur/JTSP/ITK)
10. Reymon Batu Tandi (Arsitektur/JTSP/ITK)
11. Tirza Paramitha (Arsitektur/JTSP/ITK)
12. Khodija Amalatus Sholeha (Desain Komunikasi Visual/JTSP/ITK)
13. Irawati (Perwakilan Mitra/Ketua RT 03)
1. Meningkatkan kemampuan dan wawasan pelaku UMKM Desa Nelayan Berdasi dalam memahami pentingnya branding dan desain kemasan yang menarik, fungsional, serta sesuai dengan identitas lokal sehingga mampu meningkatkan daya tarik produk di pasar wisata maupun digital.
2. Memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pemilihan material kemasan ramah lingkungan, khususnya melalui pemanfaatan limbah cangkang kepiting sebagai inovasi bahan kemasan zero waste yang mendukung keberlanjutan lingkungan pesisir.
3. Menjadi modal pengabdian masyarakat interdisipliner yang mengintegrasikan bidang Arsitektur, Desain Komunikasi Visual, Fisika dan Sistem Informasi dalam mengembangkan solusi kreatif dan aplikatif bagi penguatan ekonomi lokal berbasis potensi daerah.
4. Meningkatkan nilai ekonomi dan daya saing produk olahan hasil laut seperti bandeng tanpa duri dan sambal kepiting melalui proses re-branding yang lebih profesional dan representatif terhadap karakter Desa Nelayan Berdasi.
5. Mendorong terbentuknya kesadaran lingkungan dan ekonomi sirkular di kalangan masyarakat pesisir melalui praktik daur ulang limbah hasil laut menjadi material bernilai guna tinggi.
6. Menjadi referensi dan bahan acuan bagi kegiatan pengabdian atau penelitian selanjutnya yang ingin melanjutkan inovasi re-branding produk UMKM dan pengembangan material kemasan ramah lingkungan di kawasan pesisir.
7. Menghasilkan luaran akademik dan publikasi ilmiah, seperti pendaftaran HKI Desain Industri, artikel di laman LPPM ITK dan Media Kaltim, serta video dokumentasi yang dapat menjadi media promosi potensi Desa Nelayan Berdasi sebagai desa wisata berkelanjutan.