Pupuk Organik Cair: Solusi Ramah Lingkungan untuk Pertanian Berkelanjutan

  • Ketua Pengabdian: Basransyah, M.T. | Anggota: Rina Noor Hayati, S.Si, M.Si.; Rahmi Yorika, S.Si, M.Sc.
  • Tahun Pengabdian: 2025

Deskripsi

Balikpapan Institut Teknologi Kalimantan melalui melalui pelaksanaan kegiatan Pengadian Kepada Masyarakat, dosen Teknik Lingkungan dan tim melakukan pelatihan pembuatan Pupuk Organik Cair (POC). Kegiatan Pengadian Kepada Masyarakat ini mendapat pendanaan dari internal Institut Teknologi Kalimantan dengan skema Program Mahasiswa Mengabdi Desa (PMMD).

 

Kegiatan ini dilaksanakan oleh tim yang terdiri dari Basransyah, M.T. selaku ketua dan Rina Noor Hayati, S.Si, M.Si serta Rahmi Yorika, S.Si,M.Sc selaku anggota. Kegiatan ini juga dibantu oleh kelompok Kuliah Kerja Nyata W5 Institut Teknologi Kalimantan yang terdiri dari Devit Velanri Putra, Muhammad Ramanda Putra, Muhammad Nur Afianto Nugroho, Alif Lutfi Alfauzan, Cindhy Pramudita, Helda Serli Yanti Ramadhany, Liani Ergy Yustiani, dan Nur Rahmadina Muthmainnah. Mitra dari kegiatan ini adalah kelompok tani Ayo Bangun yang beralamat di Jalan Tepo Km.10 Kelurahan Karang Joang. Awal kegiatan dilakukan diskusi intens dan observasi kepada mitra untuk mencari permasalah yang ada, sehingga tim pelaksana dapat menawarkan solusi yang tepat atas permasalahn yang ada. Berdasarkan diskusi dan observasi yang dilakukan, masalah yang sering muncul dilokasi mitra adalah sulitnya para petani mendapatkan pupuk untuk pertanian, kalaupun pupuk tersedia akan tetapi harganya sangat mahal. Oleh karena itu tim pelaksana kegiatan mencoba menawarkan solusi atas permasalahan tersebut dengan memberikan pelatihan membuat pupuk cair organik. Kelebihan dari POC adalah biaya yang murah dan proses pembuatan POC sederhana serta bisa dilakukan sendiri di rumah, tanpa perlu teknologi canggih atau bahan kimia berbahaya. Selain menyuburkan tanah dan memperkuat akar tanaman, pupuk organik cair juga membantu menjaga keseimbangan ekosistem mikro di dalam tanah. Dengan menggunakan pupuk organik cair, kita tidak hanya merawat tanaman, tetapi juga turut menjaga bumi.
 

Kegiatan pelatihan pembuatan pupuk cair organik dilakukan secara berkala yang dimulai dari awal Januari 2025 sampai dengan bulan Mei 2025 kemudian selanjutnya dilakukan evaluasi dan pemantauan. Bahan utama yang digunakan dalam pembuatan POC adalah limbah organik pertanian, gula merah, serta EM4 dengan perbandingan bahan 50:1:1. Fermentasi dalam komposter dilakukan secara anaerobik hingga dihasilkan POC yang berwarna pekat sebelum siap digunakan. Tahapan pembuatan pupuk organik cair yang diterapkan tim pelaksana di lokasi mintra sebagai berikut :
1. Haluskan  sampah organik menjadi ukuran  kecil
2. Masukkan sampah organik yang sudah dihaluskan kedalam reaktor kemudian tambahkan air , gula, dan EM4
3. Perbandingan komposisi bahan tabahan yang digunakan 50:1:1 (50 liter sampah organik yang sudah dihaluskan: 1 liter cairan gula merah : 1 liter EM4)
4. Semua bahan dicampur dan diaduk rata kemudian fermentasikan selama 30 hari.
5. Lakukan pemeriksaan secara berkala setiap tiga hari sekali.
6. Setelah 30 hari pupuk organik cair siap di panen.
7. Pemberian POC ke tanaman dapat dilakukan dengan campuran 1:10 (1 liter POC dicampur dengan 10 liter air)

 

Harapannya dengan dilaksanakannya kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini dapat memberikan pengetahuan bagi kelompok tani sasaran agar dapat membuat pupuk organik cair sendiri dengan bahan dasar sampah organik sisa pertanian atau sampah organik rumah tangga, sehingga dapat memenuhi kebutuhan pupuk untuk pertanian secara mandiri tanpa harus bergantung dari pupuk kimia yang dijual dipasaran. 


Manfaat

Mengedukasi masyakat sasaran dalam pembuatan Pupuk Cair Organik secara mandiri

AGENDA

12

Mar

Workshop Pembuatan Video Aftermovie KKN ITK
09.00 WITA s/d 12.00 WITA
Zoom Meeting : https://s.itk.ac.id/video_aftermovie

16

Feb

Scholarship Info Session : AUSTRALIA AWARDS
10.00 - 12.00 WITA
Zoom Cloud Meeting (https://s.itk.ac.id/zoom_aas)

11

Feb

Diseminasi Inovasi Edisi #1
13.30 WITA - Selesai
Via zoom meeting dan Youtube Institut Teknologi Kalimantan
Lihat Selengkapnya