Lingkungan belajar yang ideal tidak selalu hadir dalam bentuk ruang kelas konvensional. Di tengah keterbatasan lahan dan kebutuhan akan ruang multifungsi, Yayasan Fathir Rahman Shiddiq merancang sebuah inovasi ruang edukasi berbasis inklusi dan efisiensi. Perancangan aula ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat belajar, melainkan juga sebagai lapangan serbaguna dengan tribun di lantai dasar serta area pembelajaran di lantai mezzanine.
Sebagai yayasan yang aktif dalam kegiatan pendidikan, sosial, dan keagamaan, kebutuhan akan ruang serbaguna menjadi krusial. Namun keterbatasan lahan dan anggaran menuntut solusi desain yang cerdas. Aula lama yang minim pencahayaan dan tidak fleksibel tidak lagi mampu menampung berbagai aktivitas yayasan. Maka, dibutuhkan ruang baru yang mampu merangkul beragam fungsi dalam satu struktur — tanpa mengorbankan kenyamanan maupun estetika.
Konsep utama yang diusung adalah "multi-level multifunctional space", yakni ruang dua lantai dengan fungsi berbeda namun saling terintegrasi.
1. Lantai Dasar: Dirancang sebagai lapangan serbaguna dengan lantai kuat dan aman untuk berbagai aktivitas — mulai dari olahraga, pentas seni, pengajian, hingga kegiatan komunitas. Di salah satu sisi, terdapat tribun permanen yang menyatu dengan struktur bangunan, memberikan tempat duduk nyaman untuk penonton maupun peserta.
2. Lantai Mezzanine (Lt 2): Di atas sebagian area lapangan, dibangun ruang belajar mezzanine yang terbuka dan tetap mendapatkan pencahayaan alami dari skylight serta jendela tinggi. Ruang ini didesain dengan sistem akustik yang baik agar tetap nyaman meskipun aktivitas di bawah sedang berlangsung.
Dengan perencanaan sirkulasi vertikal yang efisien melalui tangga ramah disabilitas dan akses yang jelas, bangunan ini menjadi ruang inklusif yang bisa digunakan oleh semua kalangan usia dan kemampuan.
Material utama menggunakan struktur baja ringan untuk efisiensi konstruksi dan fleksibilitas desain, dikombinasikan dengan dinding partisi semi-transparan yang membantu pencahayaan alami menjangkau seluruh sudut ruang. Lantai lapangan memakai bahan anti-selip dan tahan benturan. Sementara ventilasi silang dan bukaan atap menjamin aliran udara optimal tanpa perlu penggunaan AC secara berlebihan.
Desain aula ini menghadirkan banyak manfaat bagi Yayasan dan komunitas sekitar:
1. Ruang Serbaguna: Aula tidak hanya menjadi ruang belajar, tetapi juga pusat kegiatan olahraga, seni, dan sosial-keagamaan.
2. Optimalisasi Lahan: Dengan konsep mezzanine, ruang vertikal dimanfaatkan secara maksimal.
3. Meningkatkan Partisipasi Komunitas: Tribun memberikan tempat berkumpul yang nyaman untuk menyaksikan kegiatan anak-anak maupun acara publik.
4. Mendukung Proses Pembelajaran yang Dinamis: Siswa dapat belajar dalam suasana berbeda, lebih terbuka, dan inspiratif.
5. Desain Inklusif: Memastikan aksesibilitas bagi semua kalangan, termasuk penyandang disabilitas dan lansia.