Kegiatan pengabdian kepada masyarakat merupakan kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa untuk membantu masyarakat sekitar terkait permasalahan yang terjadi dan juga sebagai bentuk pengabdian atas Tri Dharma Perguruan Tinggi. Salah bentuk kegiatan pengabdian masyarakat seperti yang dilakukan oleh Mahasiswa Institut Teknologi Kalimantan dalam bentuk program Kuliah Kerja Nyata yang dilaksanakan oleh Kelompok KKN W2 Jurusan Ilmu Kebumian dan Lingkungan Institut Teknologi Kalimantan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang kami lakukan berlokasi di Pesantren Jannatul Firdaus Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diketahui oleh Jatmoko Awali, S.T., M.T. dari program studi Teknik Material dan Metalurgi, kami melakukan penggunaan Teknologi Filter Air yang berada di Kawasan Pesantren Jannatul Firdaus Penajam Paser Utara. Tujuan dari pelaksanaan pengabdian masyarakat ini untuk menjamin ketersediaan air yang bersih, aman, dan layak konsumsi bagi seluruh civitas pesantren, termasuk para santri, pengasuh, dan tenaga pengajar.
Sebagai lembaga pendidikan berbasis asrama, aktivitas sehari-hari di pesantren sangat bergantung pada pasokan air, baik untuk kebutuhan minum, memasak, mandi, mencuci, maupun berwudhu. Dalam beberapa kasus, sumber air yang digunakan masih mengandung zat-zat berbahaya seperti kotoran, bakteri, logam berat, atau zat kimia lain yang dapat membahayakan kesehatan jika dikonsumsi atau digunakan dalam jangka panjang. Oleh karena itu, instalasi filter air bersih menjadi solusi penting untuk menyaring dan membersihkan air dari berbagai kontaminan yang berpotensi merugikan. Selain aspek kesehatan, pembuatan filter air ini juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup santri dengan memastikan mereka tidak mengalami gangguan kesehatan akibat penggunaan air yang tercemar. Dengan air yang bersih, para santri dapat menjalankan aktivitas belajar, ibadah, dan kegiatan lainnya dengan lebih nyaman dan produktif. Di sisi lain, program ini juga mendorong peningkatan kesadaran lingkungan di kalangan santri, mengajarkan pentingnya menjaga sanitasi dan merawat fasilitas umum. Dalam jangka panjang, filter air ini diharapkan menjadi bagian dari sistem pengelolaan air berkelanjutan di pesantren yang tidak hanya bermanfaat bagi generasi santri saat ini, tetapi juga bagi keberlangsungan pesantren secara keseluruhan.
_1756353512.png)
Gambar 1. Skema Rangkaian Filter Air
Pembuatan alat filter air ini menggunakan bahan-bahan seperti: batu kerikil, kapas filter, pasir silika, arang aktif, ferolite, dan mangan zeolit. Pembuatan kerangka filter air jenis berlapis ini disusun dari rangka tempat menggunakan pipa pvc 4 in” diawali dengan pemotongan pipa pvc menjadi 2 dengan ukuran masing-masing 1 meter, kemudian masukkan isian filter pada alat tahap pertama yakni ijuk sepanjang 6 inchi dan silika sepanjang 25 cm. Pada filter tahap kedua berisi komponen yakni dakron / kapas filter sepanjang 10 cm, pasir 10 cm, arang aktif 20 cm, ferolite 20 cm, mangan zeolite 20 cm, dan bagian terakhir kerikil sepanjang 10 cm yang masimg-masing dari isian tersebut dilapisi kain paranet yang berfungsi untuk memudahkan pembersihan alat filter, setelah bahan-bahan disusun terstruktur dan terakhir pemasangan penutup dengan kran air. Setelah kerangka telah jadi dan alat filter sudah siap untuk dipasang, maka selanjutnya melakukan pemasangan alat penjernih air di titik lokasi.
_1756353555.png)
Gambar 2. Penutupan KKN bersama mitra
Harapan dari pemasangan filter air bersih di Pondok Pesantren adalah agar kawasan pesantren dapat menjadi lingkungan yang lebih sehat, bersih, dan nyaman bagi seluruh penghuninya. Dengan tersedianya air bersih yang layak konsumsi, diharapkan para santri dapat menjalani aktivitas harian seperti belajar, beribadah, dan berinteraksi sosial dengan lebih optimal tanpa terganggu oleh masalah kesehatan yang disebabkan oleh air yang tercemar. Ini juga diharapkan dapat mengurangi risiko penyakit yang berhubungan dengan kualitas air, seperti diare, gatal-gatal, atau infeksi kulit, yang sering kali menjadi masalah di lingkungan padat penghuni seperti pesantren. Selain itu, harapannya adalah agar pesantren dapat menjadi contoh bagi lembaga pendidikan lainnya dalam mengelola sumber daya air secara bijak dan berkelanjutan. Dengan adanya fasilitas ini, pesantren diharapkan semakin mandiri dalam penyediaan air bersih dan lebih peduli terhadap pentingnya sanitasi dan kesehatan lingkungan.
Manfaat :