Peningkatan Kemandirian Ekonomi Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Balikpapan melalui Penguatan Pemasaran Digital dan Pemberdayaan Legalitas Produk

  • Ketua Pengabdian: Muh. Ikhsan Alif S. S.E., M.Sc | Angggota: Widya Sartika, S.Kom., M.Kom; Arif Wicaksono Septyanto, S.Kom., M.Kom
  • Tahun Pengabdian: 2025

Deskripsi

Tim pengabdian masyarakat Institut Teknologi Kalimantan (ITK) yang dipimpin oleh dosen Muh. Ikhsan Alif S. S.E., M.Sc (Dosen Bisnis Digital ITK) beserta dosen dan anggota mahasiswa lainnya yang tergabung dalam kelompok F4 menghadirkan SETARA Project sebagai bentuk nyata pemberdayaan ekonomi bagi komunitas penyandang disabilitas. Program ini dijalankan di Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kota Balikpapan, dengan fokus pada peningkatan kapabilitas pelaku UMKM “Inklusi Craft” dalam aspek pemasaran digital dan penguatan legalitas usaha.

Gambar 1. Lokasi Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kota Balikpapan

UMKM Inklusi Craft menghadapi berbagai kendala, mulai dari desain kemasan yang kurang menarik, belum optimalnya pemasaran online dan offline, hingga kurangnya pemahaman terkait proses legalitas usaha. Menanggapi permasalahan tersebut, SETARA Project menyusun serangkaian solusi, dengan melakukan pelatihan desain kemasan guna untuk meningkatkan kualitas dan daya tarik kemasan produk dengan pendekatan fungsional, estetis, serta ramah lingkungan. Selain itu juga melakukan pelatihan pemasaran produk yang meliputi teknik pengambilan gambar dan video dengan smartphone, strategi konten media sosial (Instagram, Facebook, TikTok). 

SETARA Project juga melakukan pengembangan platform digital melalui Google Sites dan Linktree, konsumen kini dapat dengan mudah mengakses informasi produk dan terhubung dengan platform penjualan secara langsung. Pelatihan legalitas usaha juga dijalankan untuk memberikan pemahaman mendalam tentang proses pembuatan NPWP, NIB, dan Klasifikasi Lapangan Usaha (KLBI), serta pendampingan langsung agar peserta mampu memenuhi persyaratan secara mandiri. Pendampingan sertifikasi halal untuk produk madu juga diselenggarakan bersama dosen dan ahli dari ITK guna mempermudah pelaku UMKM memahami tahapan pengajuan sertifikasi halal, mulai dari penyusunan dokumen hingga pengajuan ke lembaga terkait.

Gambar 2. Kegiatan Sosialisasi Pelatihan Packaging dan Marketing

Melalui pendekatan partisipatif, SETARA Project berupaya menciptakan ekosistem UMKM yang lebih inklusif, adaptif, dan mandiri. Sejak dimulai, berbagai kegiatan telah dilakukan oleh tim pengabdian masyarakat ITK, di antaranya:

  • Pembuatan akun Instagram resmi untuk mempromosikan produk UMKM PPDI secara daring.
  • Distribusi kuesioner umum untuk mengukur tingkat pengetahuan masyarakat tentang program pemberdayaan UMKM dan legalitas usaha di lingkungan PPDI.

Gambar 3. Pendistribusian Kuesioner Program dan Pretest Postest

  • Penyusunan Modul Edukasi sebagai bahan pelatihan lanjutan.
  • Aktivasi media sosial yang secara rutin memperbarui informasi dan dokumentasi kegiatan.
  • Pengumpulan dokumentasi visual sebagai bahan pembuatan profil organisasi PPDI Kota Balikpapan.

Gambar 4. Proses Dokumentasi Foto Produk Inklusi Craft

  • Pelatihan Surat Izin usaha dan Pelatihan Sertifikasi Madu untuk mempermudah proses legalitas usaha.

Gambar 5. Sosialisasi dan Pelatihan Surat Izin Usaha dan Sertifikasi Halal

  • Pelatihan Peningkatan Pemasaran dan Kemasan Produk untuk meningkatkan pengetahuan dan cara mengemas produk dengan baik serta cara pemasarannya.

Gambar 6.  Pelatihan Pemasaran dan Kemasan Produk

 Ketua tim SETARA Project, mewakili kelompok pengabdian masyarakat F4 ITK, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat branding dan visibilitas produk penyandang disabilitas, memperluas akses pasar melalui media digital, serta meningkatkan pemahaman terhadap pentingnya legalitas dalam menjalankan usaha.

Gambar 7. Sosialisasi dan Pelatihan di Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kota Balikpapan

 


Manfaat

  1. Pelatihan packaging produk memberikan dampak strategis bagi mitra dalam meningkatkan daya saing produk melalui kemasan yang lebih menarik secara visual, fungsional, dan ramah lingkungan. Langkah ini juga berkontribusi dalam membangun citra profesional yang mampu meningkatkan kepercayaan konsumen.
  2. Pelatihan marketing produk berperan dalam meningkatkan literasi digital dan kapasitas kewirausahaan mitra melalui penguasaan teknik promosi berbasis media sosial. Selain memperluas jaringan pemasaran, kegiatan ini juga mendukung keberlanjutan usaha dan kemandirian ekonomi mitra.
  3. Pelatihan pengurusan surat izin usaha menjadi langkah penting dalam memperkuat fondasi legalitas UMKM mitra. Melalui pemahaman menyeluruh tentang proses pengajuan NPWP, NIB, dan KLBI, mitra tidak hanya mendapatkan kejelasan administratif, tetapi juga membuka peluang lebih luas untuk bermitra secara formal, mengakses program pendanaan, serta meningkatkan kepercayaan publik terhadap produk yang dihasilkan mitra.
  4. Pelatihan proses sertifikasi halal bagi mitra tidak hanya memberikan pemahaman teknis mengenai penyusunan dokumen dan pemenuhan persyaratan, tetapi juga mendorong kemandirian dalam menjalani proses sertifikasi sesuai ketentuan yang berlaku. Sertifikasi halal menjadi nilai tambah strategis bagi produk, karena meningkatkan kepercayaan konsumen, memperluas pasar, serta memperkuat posisi usaha mitra di tengah persaingan industri yang semakin selektif

AGENDA

12

Mar

Workshop Pembuatan Video Aftermovie KKN ITK
09.00 WITA s/d 12.00 WITA
Zoom Meeting : https://s.itk.ac.id/video_aftermovie

16

Feb

Scholarship Info Session : AUSTRALIA AWARDS
10.00 - 12.00 WITA
Zoom Cloud Meeting (https://s.itk.ac.id/zoom_aas)

11

Feb

Diseminasi Inovasi Edisi #1
13.30 WITA - Selesai
Via zoom meeting dan Youtube Institut Teknologi Kalimantan
Lihat Selengkapnya