Kawasan Giri Rejo KM 15 RT 27 Kecamatan Balikpapan Utara Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur memiliki potensi perkebunan dan beberapa tempat wisata yaitu perkebunan karet dan hortikultura dan wisata Meranti dan wisata bamboe. Disana warga memiliki perkebunan karet, akan tetapi hanya dijual hasil getahnya saja dan tidak diolah terlebih dahulu dari hasil panen perkebunan karet secara menyeluruh yang dapat menjadikan hasil dari kebun karet menjadi sebuah produk yang bernilai lebih tinggi daripada hanya menjual getah karet saja. Di sisi lain biji karet memiliki potensi hanya saja belum dilihat sebagai nilai ekonomis dan hanya dimanfaatkan sebagai benih generatif pohon karet saja.
Sekelompok mahasiswa dari Jurusan Teknologi Industri dan Proses (JTIP) yang dibimbing oleh Bapak Fadeli Muhammad Habibie melihat potensi biji karet yang ada di kawasan Giri Rejo KM 15 RT 27 Kecamatan Balikpapan Utara Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur guna meningkatkan perekonomian kreatif disana dengan memanfaatkan biji karet menjadi tempe dan cangkangnya dimanfaatkan sebagai kerajinan gantungan kunci. Maka dari itu dilakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebagai bentuk pembelajaran berupa pengabdian kepada masyarakat yang oleh sekelompok mahasiswa untuk memajukan kesejahteraan masyarakat disana. Adapun program kerja yang telah dilaksanakan antara lain sebagai berikut.
Pembuatan Tempe dari Biji Karet
Tempe merupakan makanan yang sangat digemari masyarakat indonesia dan pembuatannya juga mudah. Banyaknya biji karet di wilayah RT.27 bisa dimanfaatkan diolah menjadi makanan. Tim KKN melakukan pembuatan tempe bersama warga sebagai salah satu pemanfaatan nilai ekonomis dari biji karet yang telah dilaksanakan pada tanggal 7 februari 2024 - 9 februari 2024 warga RT 27. Dalam biji karet terdapat kandungan asam sianida (HCN) sehingga perlu dilakukan proses penghilangan asam sianida. Setelah itu biji karet dapat diolah lebih lanjut menjadi tempe. Warga sangat antusias dalam kegiatan ini karena warga baru mengetahui bahwa biji karet dapat diolah menjadi bahan pangan.
Kreasi Gantungan Kunci dari Cangkang Biji Karet
Cangkang biji karet juga dapat dikreasikan menjadi produk kerajinan yang bernilai tambah. Tim KKN memanfaatkan limbah dari pembuatan tempe biji karet berupa cangkang dengan menginovasikan menjadi gantungan kunci yang memiliki ciri khas dari desa Giri Rejo sehingga memiliki nilai jual, yang mempunyai nilai jual dalam mengembangkan ekonomi kreatif masyarakat pengelola Wisata Meranti.
Kerja Bakti Bersama Warga
Pada penutupan KKN melakukan kerja bakti sebagai salah satu bentuk nyata dari pengabdian kepada masyarakat. Dengan kerja bakti ini tim KKN semakin memperkuat ikatan dengan warga desa Giri Rejo. Dengan adanya program kerja diatas diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dari inovasi yang diberikan oleh tim KKN sehingga bermanfaat dan dapat dilakukan secara berkelanjutan oleh warga RT 27 Giri Rejo.
Adapun manfaatnya yaitu sebagai berikut.
1. Memberikan pengalaman belajar dan bekerja bagi mahasiswa dengan menerapkan dan mengembangkan ilmu dan teknologi.
2. Pengembangan ekonomi lokal dengan memanfaatkan sumber daya lokal yaitu biji karet sehingga membantu memberdayakan masyarakat melalui pelatihan dan pendampingan dalam produksi tempe serta pembuatan gantungan kunci dapat memperkuat ekonomi lokal warga setempat.
3. Kegiatan ekonomi kreatif seperti pembuatan gantungan kunci yang unik dan menarik dengan memanfaatkan hasil limbah cangkang biji karet dapat menjadi daya tarik tambahan bagi pengunjung.
4. Melalui produk-produk yang dihasilkan, seperti tempe dan gantungan kunci, dapat membantu dalam memperkenalkan budaya lokal kepada pengunjung. Ini dapat memperkuat identitas budaya dan memberikan kesempatan untuk melestarikan warisan budaya lokal.