Pengolahan Air Berbasis Limbah Kelapa (Eco-Coco Filtration) untuk Mendukung Industri Berkelanjutan di IKM Sentra Sabut Kelapa

  • Ketua Pengabdian: Dr. Moch Purwanto, S.Si., M.Si.
  • Tahun Pengabdian: 2025

Deskripsi

Tanaman kelapa telah lama menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat Indonesia, terutama di wilayah pesisir dan kepulauan. Di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, kelapa tidak hanya menjadi komoditas unggulan perkebunan, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru melalui pemanfaatan limbah sabut kelapa. Salah satu contoh nyata adalah IKM Sentra Sabut Kelapa di Kelurahan Saloloang, yang telah berhasil mengolah sabut kelapa menjadi berbagai produk bernilai tambah seperti cocopeat, cocofiber, sandal, tas, hingga pupuk organik. Namun, di balik keberhasilan tersebut, IKM ini masih menghadapi tantangan besar terkait keterbatasan air bersih untuk proses produksinya.

 

Permasalahan ketersediaan air bersih menjadi kendala utama yang menekan efisiensi dan profitabilitas produksi. Selama ini, IKM Sentra Sabut Kelapa hanya mengandalkan air sumur tanah yang kualitasnya kurang layak, sehingga mereka harus membeli air bersih dalam jumlah besar untuk menjaga mutu produk. Kondisi ini menyebabkan peningkatan biaya operasional dan menghambat pengembangan usaha. Menyadari urgensi permasalahan tersebut, tim pelaksana program dari perguruan tinggi berupaya menghadirkan solusi inovatif yang terjangkau dan ramah lingkungan melalui penerapan teknologi Eco-Coco Filtration (ECF).

 

Teknologi Eco-Coco Filtration (ECF) merupakan sistem pengolahan air bersih berbasis limbah kelapa yang dikembangkan sebagai Teknologi Tepat Guna (TTG) untuk industri kecil. Sistem ini memanfaatkan sabut kelapa, kulit kelapa, dan karbon aktif dari cangkang kelapa sebagai media penyaring alami. Keunggulan teknologi ini terletak pada kemampuannya untuk mengolah air dengan efisiensi tinggi, konsumsi energi rendah, dan bahan baku yang mudah didapat di daerah setempat. Dengan sistem penyaringan yang dapat beroperasi secara kontinu maupun batch, ECF terbukti mampu meningkatkan kualitas air tanah hingga memenuhi standar yang layak untuk proses produksi.

 

Implementasi sistem ECF di lokasi IKM Sentra Sabut Kelapa diawali dengan kegiatan survei lapangan dan forum diskusi bersama mitra terkait kondisi air dan kebutuhan teknis produksi. Selanjutnya, dilakukan perancangan dan instalasi unit pengolahan air bersih berbasis limbah kelapa di lokasi mitra. Setelah dilakukan uji coba, hasil pengolahan air menunjukkan peningkatan signifikan dalam kejernihan, pengurangan warna dan bau yang tidak diinginkan, dan terjadinya penurunan konduktifitas listrik (EC) sehingga memenuhi kualifikasi yang layak digunakan untuk pengolahan cocopeat. Capaian ini menjadi bukti nyata bahwa teknologi sederhana berbasis sumber daya lokal dapat menjadi solusi efektif untuk industri kecil.

 

Selain membantu ketersediaan air bersih, program ini juga membawa dampak sosial dan lingkungan yang positif. Melalui pemanfaatan limbah kelapa sebagai media filtrasi, teknologi ECF mendukung prinsip ekonomi sirkular, yaitu mengubah limbah menjadi sumber daya bernilai guna. Hal ini tidak hanya menekan volume limbah yang berpotensi mencemari lingkungan, tetapi juga memperkuat posisi IKM sebagai pelaku industri yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Lebih jauh, teknologi ini diharapkan dapat direplikasi di berbagai daerah lain di Kalimantan Timur yang memiliki karakteristik sumber daya serupa.

 

Kegiatan pengembangan teknologi Eco-Coco Filtration (ECF) ini didukung oleh pendanaan dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat melalui kontrak nomor 12948/IT10.L1/PPM.04/2025. Dukungan tersebut menjadi bukti nyata komitmen perguruan tinggi dalam mendorong inovasi berbasis potensi lokal yang berdampak langsung bagi masyarakat. Melalui sinergi antara dunia akademik, pelaku IKM, dan pemerintah daerah, diharapkan teknologi ini menjadi langkah awal menuju kemandirian air bersih, efisiensi produksi, dan penguatan ekonomi berbasis kelapa di daerah penyangga Ibu Kota Nusantara.

 

Tim Pengabdi :

1. Dr. Moch Purwanto, S.Si., M.Si (Teknik Kimia/ITK)
2. Rizka Ayu Yuniar, S.T., M.T (Teknik Kimia/ITK)
3. Ir. Jefri Pandu Hidayat, S.T., M.T (Teknik Kimia/ITK)
4. Nita Ariestiana Putri, S.T., M.Eng (Teknik Kimia/ITK)
5. Muhamad Nur Ibnu Luthfi Saud, S.T., M.T. (Teknik Lingkungan/ITK)


Manfaat

1. Menyediakan sistem pengolahan air bersih mandiri bagi IKM Sentra Sabut Kelapa di Kelurahan Saloloang, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), guna menjamin ketersediaan air yang layak untuk proses produksi secara berkelanjutan.
2. Mengimplementasikan teknologi Eco-Coco Filtration (ECF) sebagai solusi tepat guna berbasis limbah kelapa (sabut, kulit, dan cangkang kelapa) untuk menghasilkan air bersih dengan biaya operasional rendah dan konsumsi energi minimal.
3. Meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan produksi pada IKM Sentra Sabut Kelapa dengan menekan biaya pembelian air bersih serta mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya lokal yang melimpah.
4. Mendorong penerapan prinsip ekonomi sirkular dan ramah lingkungan, melalui pemanfaatan limbah kelapa sebagai media filtrasi yang memiliki nilai tambah sekaligus mengurangi potensi pencemaran lingkungan.
5. Memperkuat kapasitas dan daya saing industri kecil dan menengah (IKM) di daerah penyangga Ibu Kota Nusantara melalui inovasi teknologi tepat guna, peningkatan kualitas air produksi, dan pengembangan model pengolahan air yang dapat direplikasi di wilayah lain.

AGENDA

12

Mar

Workshop Pembuatan Video Aftermovie KKN ITK
09.00 WITA s/d 12.00 WITA
Zoom Meeting : https://s.itk.ac.id/video_aftermovie

16

Feb

Scholarship Info Session : AUSTRALIA AWARDS
10.00 - 12.00 WITA
Zoom Cloud Meeting (https://s.itk.ac.id/zoom_aas)

11

Feb

Diseminasi Inovasi Edisi #1
13.30 WITA - Selesai
Via zoom meeting dan Youtube Institut Teknologi Kalimantan
Lihat Selengkapnya