Pengembangan Wisata Berbasis Edukasi di Kampung Wisata Bekantan Perumahan Graha Indah RT 05, Km 5 Balikpapan

  • Ketua Pengabdian: Adiek Astika Clara Sudarni, S.ST., M.T | Anggota: Novita Lizza Anggraini, S.K.M., M.P.H, Depp Narendra P, Bintang J, Esa Haninditya R, Zaky Nur R, Ranti Amanda M, Viona Virtha H, Ahmad Suyuda A, Tiara Putri A.S, Rifqi Fadhlur R
  • Tahun Pengabdian: 2024

Deskripsi

Hidroponik merupakan teknik penanaman tanaman tanpa menggunakan media tanah, melainkan menggunakan larutan bernutrisi atau bahan lain yang mengandung unsur hara. Pembudidayaan tanaman dengan metode hidroponik ini dapat dilakukan secara kecil-kecilan sebagai suatu hobi maupun secara besar-besaran sebagai tujuan komersial. Teknik penanaman dengan metode hidroponik ini memiliki banyak keuntungan yakni, perawatannya yang mudah, waktu panen yang cenderung  tidak membutuhkan lahan yang besar. Kampung Wisata Bekantan, yang terletak di Perumahan Graha Indah RT 05, Km 5, Batu Ampar, Kota Balikpapan ini merupakan hasil swadaya oleh masyarakat sekitar, juga salah satu destinasi wisata yang sering dikunjungi oleh wisatawan. Destinasi wisata ini juga menarik perhatian pengunjung karena berdekatan langsung dengan hutan mangrove Balikpapan, sehingga didirikan beberapa area spot foto dengan latar hutan mangrove. Masyarakat Perumahan Graha Indah yang tergabung dalam POKDARWIS (Kelompok Sadar Wisata) ini kemudian mendirikan pula hidroponik di sekitar tempat wisata sebagaimana hidroponik ini nantinya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk menanam berbagai macam sayuran. Seiring berjalannya waktu, banyak permasalahan yang dihadapi oleh tempat wisata tersebut seperti kurang terjaganya kebersihan dan kesehatan lingkungan wisata, serta hidroponik yang tidak dapat digunakan kembali akibat terputusnya akses aliran air menuju area hidroponik. 

 

Gambar 1.1 Kondisi Hidroponik Awal

 

Kebersihan dan kesehatan lingkungan wisata ini menjadi faktor penting dalam menarik wisatawan untuk berkunjung ke Kampung Wisata Bekantan. Untuk mengatasi masalah tersebut, sebuah tim pengabdian kepada masyarakat dengan pembimbing Adiek Astika Clara Sudarni, S.ST., M.T, dari Institut Teknologi Kalimantan (ITK), telah mengambil inisiatif yang tepat dengan memperbaiki kawasan hidroponik, serta penambahan fasilitas tempat sampah dan wastafel cuci tangan di Kampung Wisata Bekantan. Kelompok KKN G-1 ITK memulai kegiatan Kuliah, Kerja, Nyata (KKN) dengan tiga program kerja : (1) Pembuatan tempat sampah, (2) Pembuatan wastafel cuci tangan, dan (3) Perbaikan area hidroponik. Pembuatan tempat sampah ini dilakukan dengan memanfaatkan wadah bekas sebanyak 9 buah berukuran 20 liter yang kemudian diberi cat menjadi 3 warna merah, kuning, dan hijau. Untuk pembuatan rangka tempat sampah pihak mitra juga membantu tim KKN untuk menyelesaikannya. Penambahan stiker di tiap tempat sampah untuk mempermudah para pengunjung dalam membuang sampah sesuai dengan kategorinya. Tempat sampah diletakkan di area yang cukup ramai seperti di dekat pintu masuk wisata dan sekitar kafe bekantan.

 

Gambar 1.2 Tempat Sampah

 

Program kerja selanjutnya yakni pembuatan wastafel cuci tangan otomatis. Pembuatan wastafel cuci tangan menggunakan wadah bekas berbahan dasar aluminium sebagai wadah untuk pembuangan air cuci tangan. Selain itu, wastafel juga menggunakan sensor IR (infra-red) sebagai pendeteksi ketika ada pengunjung yang ingin mencuci tangan dan sebagai pemicu relay untuk menyala. Relay, berfungsi sebagai saklar untuk memutus aliran listrik. Serta kran elektrik yang berfungsi mengalirkan air dengan ditenagai listrik dan dikendalikan oleh mikrokontroler. Wastafel cuci tangan otomatis berjumlah satu dan diletakkan di dekat gazebo wisata Bekantan.

 

Gambar 1.3 Wastafel Cuci Tangan Otomatis

 

Perbaikan area hidroponik ini dilakukan dengan pemasangan plastik uv. Plastik UV hidroponik adalah plastik jenis khusus yang digunakan untuk melindungi tanaman hidroponik dari sinar ultraviolet (UV) yang berlebihan. Plastik UV membantu memfilter sinar ultraviolet yang terlalu kuat hingga dapat menyebabkan daun terbakar dan menurunkan kesehatan tanaman. Plastik UV diberi rangka dari baja ringan agar tidak membendung ketika hujan turun. Pemasangan plastik UV ini sebagai pengganti jaring paranet yang digunakan untuk menutupi area hidroponik, sehingga dapat memperbaiki kelembaban kawasan hidroponik dan menghindari pertumbuhan jamur. Tim KKN juga membuat aliran air baru dari aula wisata untuk dialirkan menuju pipa hidroponik dengan menggunakan pipa sepanjang ± 6 meter serta penggunaan pompa untuk membantu menaikkan air menuju pipa hidroponik. Setelah perbaikan hidroponik selesai, tim KKN dengan dosen pembimbing memulai penyemaian bibit tanaman sayur-sayuran untuk melakukan percobaan pengaktifan kembali budidaya hidroponik.

 

Gambar 1.4 Keadaan Awal Hidroponik

 

Gambar 1.5 Plastik UV yang telah terpasang

 

Inisiatif ini merupakan langkah tepat dalam menciptakan kebersihan dan kesehatan lingkungan Kampung Wisata Bekantan, serta dapat menjadi wadah edukasi hidroponik bagi masyarakat maupun pengunjung wisata tersebut. Diharapkan langkah ini dapat menjadi contoh nyata bagaimana ilmu pengetahuan dapat diaplikasikan dalam penyelesaian masalah nyata di masyarakat.


Manfaat

1. Memahami penanaman dengan metode hidroponik khususnya hal apa yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan agar terciptanya tanaman.

2. Meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan di dalam tempat wisata.

3. Menjadi wadah edukasi mengenai tanaman bagi masyarakat sekitar maupun pengunjung tempat wisata.

4. Hasi penelitian dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk budidaya hidroponik.

5. Menjadi acuan bagi masyarakat sekitar untuk memanfaatkan lahan kosong di sekitar rumahnya menjadi tempat hidroponik.

AGENDA

12

Mar

Workshop Pembuatan Video Aftermovie KKN ITK
09.00 WITA s/d 12.00 WITA
Zoom Meeting : https://s.itk.ac.id/video_aftermovie

16

Feb

Scholarship Info Session : AUSTRALIA AWARDS
10.00 - 12.00 WITA
Zoom Cloud Meeting (https://s.itk.ac.id/zoom_aas)

11

Feb

Diseminasi Inovasi Edisi #1
13.30 WITA - Selesai
Via zoom meeting dan Youtube Institut Teknologi Kalimantan
Lihat Selengkapnya