Salah satu tugas yang harus diemban oleh perguruan tinggi adalah kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat. Dosen dan mahasiswa Institut Teknologi Kalimantan (ITK) bersama Arena Belajar KIDS Balikpapan berkolaborasi untuk meningkatkan rasa kepedulian terhadap alam sekitar dan kreativitas anak usia dini (4-6) tahun melalui kegiatan budidaya selada dengan sistem hidro-DFT. Kegiatan yang dicanangkan pada tahun 2023 ini dengan skema program kerjasama mitra ITK dengan Arena Belajar KIDS sukses dijalankan dengan antusiasme yang baik dari para guru maupun murid. Program kerjasama mitra ini disambut baik oleh Kepala Sekolah Ibu Grace Prima Sovi dan diharapkan dapat memacu kepedulian para siswa untuk semakin mencintai lingkungan sekitar dan mampu meningkatkan kreativitasnya. Kegiatan diawali dengan penjelasan yang seru dengan menggunakan media interaktif terkait tanaman selada dan cara menanamnya agar tingkat keberhasilan panennya tinggi. Setelah itu, para siswa didampingi oleh tim pelaksana ITK untuk praktik menanam selada dalam netpot. Bahan dan alat yang digunakan adalah satu set alat hidroponik beserta alat penunjang lainnya, rockwoll, dan benih selada. Tidak lupa ditambahkan vitamin Mix A-B untuk mempercepat laju pertumbuhan selada dengan perbandingan terhadap air 1:5. Kegiatan penanaman dilakukan pada tanggal 14 September 2023 dan selama sebulan ke depan dipantau dan diberikan pendampingan oleh tim pelaksana ITK agar selada dapat tumbuh subur dan panen raya sesuai agenda yang direncanakan.
Inisisasi kegiatan diawali karena kekhawatiran bahwa mayoritas anak-anak generasi saat ini yang dapat disebut juga sebagai Gen-Alpha kurang peka terhadap lingkungan sekitar, salah satunya diakibatkan oleh candu gawai. Ketua Tim Pengabdian Kepada Masyarakat, Jefri P. Hidayat menyampaikan bahwa, ”Pola pertumbuhan dan perkembangan anak dicerminkan pada tiga macam bagian yaitu kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), dan kecerdasan spiritual (SQ) yang seharusnya dikelola sejak dini dan diseimbangkan demi masa depan anak yang utuh”. Maraknya kecanduan gawai pada anak dikawatirkan dapat mengganggu kestabilan ketiga bentuk kecerdasan tersebut sehingga berpotensi memperlambat daya kembang anak. Akibat jangka panjangnya, anak-anak semakin tidak peduli dengan lingkungan sekitar dan cenderung acuh terhadap nasihat-nasihat yang disampaikan oleh guru ataupun orang tua. Untuk itu, kegiatan penanaman selada sistem hidro-DFT adalah salah satu langkah sederhana untuk menanggulangi candu gawai dan menyalurkan kepada kegiatan cinta alam sebagai stimulus motorik anak. Sistem hidro-DFT didukung dengan metode fertigasi agar pertumbuhan tanaman semakin optimal sesuai jadwal panen raya yang diinginkan. Sistem hidro-DFT terbukti mampu menghemat listrik atas penggunaan pompa sebesar 70% dan pemberian kuantitas nutrisi hingga (25-40)%. Diharapkan program kerjasama mitra ini terus berlanjut dengan bentuk kegiatan lain yang intinya mampu mengenalkan ITK sebagai salah satu promotor pembangunan intelektual dan kecintaan alam kepada anak-anak sejak usia dini.
Menjaga pola pertumbuhan dan perkembangan anak yang dicerminkan pada tiga macam bagian yaitu kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), dan kecerdasan spiritual (SQ) sejak dini demi masa depan anak yang utuh