Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) A1 dari Institut Teknologi Kalimantan melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di kawasan Hutan Kota Mangrove Margomulyo, Balikpapan Barat, Kalimantan Timur, mulai Maret hingga Juni 2025. Kegiatan diawali dengan pembukaan yang dilaksanakan di Aula SMA Negeri 8 Balikpapan bersama perwakilan warga, sekolah, dan mitra setempat. Anggota kelompok yang terdiri dari Dhio Anugrah Prakasa P, Rina Ambar Sari, Angelina Soraya I F, Anggi Virnanda, Raihan Abdul A A, Gilang Setiawan, Frieza Sadira, Putri Ade Amelia, dan Shem memperkenalkan diri serta memaparkan program kerja yang dirancang. Kawasan Hutan Kota Mangrove Margomulyo, yang terletak di Jl. AMD Gg. 4 No. RT 42, merupakan ekowisata potensial dengan keanekaragaman hayati dan produk olahan buah mangrove bernilai ekonomi. Namun demikian, kawasan ini masih menghadapi sejumlah permasalahan utama yang menghambat pengembangannya secara optimal, seperti minimnya fasilitas pendukung (peta jalan, papan informasi), keterbatasan bibit mangrove untuk pelestarian, dan lemahnya promosi digital yang menyebabkan kurangnya informasi yang tersebar ke masyarakat luas.
Menjawab permasalahan tersebut, kelompok KKN A1 mengembangkan serangkaian solusi terintegrasi yang mencakup pembuatan website berbasis Laravel 10 dan Tailwind Vite sebagai media digital utama, pembuatan peta kawasan dengan ArcMap 10.3 untuk memudahkan navigasi, penyediaan tong sampah guna mendukung kebersihan lingkungan, serta pelaksanaan penanaman mangrove dan edukasi pelestarian. Selain itu, promosi potensi buah mangrove sebagai produk pangan kreatif dilakukan melalui media sosial untuk menjangkau audiens lebih luas. Kegiatan susur sungai dan bersih-bersih kawasan juga menjadi bagian dari upaya konservatif dan pengumpulan data lingkungan. Program kerja ditutup dengan presentasi hasil capaian di hadapan mitra dan masyarakat dalam kegiatan closing ceremony pada 14 Juni 2025, diiringi penyampaian laporan dan evaluasi partisipatif. Pendekatan partisipatif dan kolaboratif ini diharapkan menjadi awal dari perubahan positif yang berkelanjutan bagi Hutan Kota Mangrove Margomulyo sebagai destinasi ekowisata, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat lokal.
Dampak dari program yang dijalankan tercermin dalam peningkatan pengetahuan dan keterlibatan masyarakat, sebagaimana terlihat dari hasil evaluasi kuesioner awal dan akhir kegiatan. Sebelum program dilaksanakan, sebagian besar responden hanya mengetahui kawasan ini secara sepintas dan belum memahami statusnya sebagai kawasan konservasi. Namun, setelah rangkaian kegiatan sosialisasi dan edukasi dilakukan, pemahaman masyarakat meningkat tajam, ditunjukkan dengan 65% responden yang menyatakan sangat tahu tentang kawasan tersebut dan 70% menyadari status konservasinya. Persepsi terhadap kegiatan pelestarian seperti penanaman bibit mangrove juga mengalami peningkatan, di mana responden yang menyatakan sangat tahu naik dari 8,3% menjadi 43,9%. Selain itu, peningkatan jumlah kunjungan masyarakat turut memperkuat bahwa strategi pendekatan partisipatif dan digital yang dijalankan telah berhasil membangkitkan kesadaran serta minat baru terhadap kawasan Mangrove Margomulyo.
Pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata tentu tidak lepas dari berbagai tantangan yang harus dihadapi di lapangan. Tim mahasiswa menghadapi hambatan berupa keterbatasan waktu, pembagian peran yang belum optimal, serta kondisi geografis dan cuaca yang kerap berubah-ubah. Beberapa kegiatan, seperti susur sungai dan penanaman bibit mangrove, sangat bergantung pada pasang surut air laut, sementara pelaksanaan program digital seperti pembuatan website harus dikebut karena berbenturan dengan kegiatan kerja praktik. Kendala juga muncul pada aspek partisipasi masyarakat, terutama pada kegiatan pembukaan dan penutupan, yang dihadiri oleh warga dalam jumlah terbatas. Meski demikian, semangat adaptif dan kerja sama tim yang solid memungkinkan kegiatan tetap berjalan dan menghasilkan capaian yang sesuai dengan rencana awal.
Mitra berperan strategis dalam mendukung keberhasilan pelaksanaan program KKN di kawasan Hutan Kota Mangrove Margomulyo. Sebagai fasilitator, mitra menyediakan ruang diskusi, akses bebas ke lokasi kegiatan, dan fasilitas penunjang lainnya yang mendukung efektivitas kerja tim di lapangan. Dalam perannya sebagai pemandu, mitra memberikan arahan teknis langsung selama proses penanaman dan pemasangan fasilitas, termasuk penyesuaian lokasi berdasarkan kondisi ekologis seperti pasang surut air laut. Tak kalah penting, mitra juga berfungsi sebagai narahubung yang menjembatani komunikasi antara mahasiswa dengan warga, siswa sekolah, pelaku usaha, dan pihak penyedia perahu. Kolaborasi ini menciptakan ekosistem kerja yang harmonis dan mendukung keberhasilan program secara menyeluruh.
Pelaksanaan program KKN A1 di kawasan Hutan Kota Mangrove Margomulyo telah memberikan dampak yang nyata dalam meningkatkan literasi lingkungan, partisipasi publik, serta ketertarikan masyarakat terhadap kawasan konservasi. Melalui pendekatan digital dan edukatif, mahasiswa berhasil menyampaikan informasi secara luas dan efektif, terbukti dari meningkatnya tingkat pemahaman serta frekuensi kunjungan masyarakat ke kawasan tersebut. Keberhasilan ini tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat dan kawasan konservasi, tetapi juga memberikan pengalaman pembelajaran kontekstual bagi mahasiswa dalam menerapkan ilmu pengetahuan untuk menjawab persoalan riil di masyarakat. Kolaborasi yang terjalin selama kegiatan berlangsung menjadi landasan penting bagi pengembangan keberlanjutan kawasan sebagai ruang edukasi, wisata, dan konservasi yang berdaya saing.
Tim Pelaksana Pengabdi:
1. Dhio Anugrah Prakasa P (Informatika/FSTI/ITK)
2. Rina Ambar Sari (Matematika/FSTI/ITK)
3. Angelina Soraya I F (Matematika/FSTI/ITK)
4. Anggi Virnanda (Sistem Informasi/FSTI/ITK)
5. Raihan Abdul Azis Ahyani( Sistem Informasi/FSTI/ITK)
6. Gilang Setiawan (Sistem Informasi/FSTI/ITK)
7. Frieza Sadira (Informatika/FSTI/ITK)
8. Putri Ade Amelia (Bisnis Digital/FSTI/ITK)
9. Shem (Bisnis Digital/FSTI/ITK)
1. Memberikan gambaran konkret tentang bagaimana strategi digital dapat diterapkan dalam mempromosikan destinasi wisata berbasis lingkungan seperti Hutan Kota Mangrove Margomulyo. Hal ini menjadi inspirasi dan acuan bagi kawasan ekowisata lainnya untuk memaksimalkan penggunaan media sosial dan situs web dalam menarik wisatawan serta meningkatkan kesadaran konservasi.
2. Bermanfaat dalam menunjukkan bagaimana penerapan media digital seperti situs web dan media sosial mampu memperluas akses informasi tentang Hutan Kota Mangrove Margomulyo, memperkuat citra destinasi, dan meningkatkan minat kunjungan wisatawan secara signifikan.