Di era digital saat ini, kebutuhan akan sistem informasi menjadi sangat penting, tidak hanya bagi instansi pemerintah atau perusahaan, tetapi juga bagi lembaga seperti masjid. Untuk menjawab tantangan tersebut, mahasiswa Institut Teknologi Kalimantan yang tergabung dalam Tim KKN F1 hadir untuk berkontribusi langsung dalam proses digitalisasi Masjid Berkah Box Balikpapan. Program ini merupakan bentuk nyata peran serta mahasiswa dalam memberdayakan masyarakat melalui teknologi yang aplikatif dan berkelanjutan. Melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini, tim membawa semangat dan kolaboratif untuk memperkuat kapasitas digital masjid sebagai pusat ibadah sekaligus pusat kegiatan sosial masyarakat.
Masjid Berkah Box Balikpapan merupakan salah satu masjid di Kota Balikpapan. Tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, masjid ini juga rutin menjalankan program-program sosial seperti pembagian makanan gratis tiga kali sehari, kajian keagamaan, serta kegiatan pembinaan santri dan anak-anak. Namun, di tengah aktivitasnya yang padat, masjid ini belum memiliki sistem digital yang mendukung penyampaian informasi, dokumentasi kegiatan, dan pencatatan donasi.
Dari kebutuhan tersebut, Tim KKN F1 ITK merancang program utama berupa pengembangan sistem informasi masjid berbasis website. Program ini dilaksanakan melalui enam tahapan utama. Tahap pertama dimulai dengan persiapan program bersama mitra, yang melibatkan diskusi awal dengan pengurus Masjid Berkah Box Balikpapan untuk mengetahui apa saja kebutuhan serta menyusun alur kerja pengembangan sistem. Selanjutnya, dilakukan pembukaan dan sosialisasi program pada 9 Maret 2025 yang dihadiri oleh santri dan staf masjid, sekaligus menjadi momen pengenalan manfaat dari digitalisasi sistem informasi. Tahap ketiga yaitu perancangan dan pengembangan website, di mana sistem dirancang dengan fitur utama seperti jadwal shalat, informasi kegiatan harian dan rutin, donasi, galeri foto, struktur organisasi, serta sejarah yayasan. Setelah website selesai dikembangkan, dilaksanakan pelatihan pengelolaan website kepada pengurus masjid agar mereka mampu mengelola konten, laporan kegiatan, dan sistem donasi secara mandiri yang dapat diakses melalui https://masjid-berkahbox.com/. Tahap selanjutnya adalah uji coba dan evaluasi sistem oleh pengurus masjid. Umpan balik dari mitra digunakan untuk menyempurnakan tampilan dan navigasi sistem agar sesuai dengan kebutuhan pengguna. Akhirnya, program ditutup dengan penyusunan laporan akhir yang mencakup modul pembelajaran, dokumentasi video, serta berita acara serah terima teknologi sebagai bentuk pertanggungjawaban dan penyerahan resmi hasil kegiatan kepada pihak mitra. Berikut adalah tampilan antarmuka dari website Masjid Berkah Box Balikpapan yang telah dibangun:
Gambar 1. Tampilan Halaman Beranda Website Masjid Berkah Box Balikpapan
Hasil dari website resmi Masjid Berkah Box Balikpapan menunjukkan bahwa pengurus masjid mampu mengelola konten dan dokumentasi kegiatan secara mandiri. Selain itu, laporan donasi dan aktivitas masjid dapat disajikan dengan lebih transparan, sehingga meningkatkan akuntabilitas pengelolaan dana. Akses informasi bagi jamaah juga menjadi lebih cepat dan terbuka melalui platform digital yang tersedia. Hal ini turut berdampak pada meningkatnya kepercayaan donatur terhadap program-program sosial yang dijalankan oleh masjid. Secara keseluruhan, transformasi digital ini mendapat respons positif dari jamaah dan pengurus, serta mempermudah terjalinnya komunikasi dua arah dan pendokumentasian aktivitas masjid secara lebih rapi dan terstruktur.
Tim Pelaksana Pegabdi:
1. Widya Sartika, S.Kom., M.Kom (Bisnis Digital/FSTI/ITK)
2. Yusuf Ferdinand Barzuwa (Bisnis Digital/FSTI/ITK)
3. Aji Muhammad Kevin Aryanda (Bisnis Digital/FSTI/ITK)
4. Muhammad Daffa Rayhan (Sistem Informasi/FSTI/ITK)
5. Gibran Ivantry Dilma (Sistem Informasi/FSTI/ITK)
6. Gusti Muhammad Risandha (Informatika/FSTI/ITK)
7. Samuel Benedicto Siahaan (Informatika/FSTI/ITK)
8. Cathrine Christine Damanik (Ilmu Aktuaria/FSTI/ITK)
9. Syahadat'aini Renata Andriana (Matematika/FSTI/ITK)
1. Meningkatkan efisiensi dalam administrasi dan laporan donasi.
2. Membuat transaksi donasi menjadi lebih transparan dan terorganisir.
3. Meningkatkan pemahaman karyawan/santri terhadap teknologi.
4. Membantu karyawan/santri memanfaatkan teknologi untuk kebaikan sosial.