Pengabdian kepada masyarakat merupakan bentuk nyata kontribusi perguruan tinggi dalam menjawab berbagai tantangan sosial dan lingkungan yang dihadapi masyarakat. Sebagai bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, kegiatan ini bukan hanya sekedar rutinitas akademik, melainkan bentuk keterlibatan aktif mahasiswa dalam memahami secara langsung kondisi riil di lapangan serta menerapkan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan untuk menyelesaikan masalah yang konkret. Penelitian pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa Institut Teknologi Kalimantan melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di kawasan Jl. Al-Makmur II RT. 31, Balikpapan, hadir dengan semangat tersebut, merespons permasalahan banjir yang sudah lama menjadi keluhan warga.
Pendekatan yang digunakan dalam pengabdian ini bersifat partisipatif dan kolaboratif, dimulai dari tahapan observasi awal, pemetaan kawasan rawan banjir, wawancara dengan tokoh masyarakat, hingga penyusunan rencana aksi bersama warga. Salah satu poin penting dari kegiatan ini adalah penerapan teknologi tepat guna dalam bentuk lubang resapan biopori. Teknologi ini dipilih karena memiliki beberapa keunggulan: biaya rendah, ramah lingkungan, mudah dibuat, dan dapat berfungsi ganda sebagai sistem resapan sekaligus komposter alami. Penempatan lubang biopori dilakukan di pekarangan rumah warga yang strategis, didasarkan pada hasil pemetaan drainase dan area genangan tertinggi.
Namun, pengabdian ini tidak berhenti hanya pada aspek teknis. Tim mahasiswa juga mengembangkan program penyuluhan yang bertujuan untuk membentuk kesadaran warga tentang pentingnya pengelolaan lingkungan. Penyuluhan ini mencakup materi seperti pemilahan sampah rumah tangga, prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle), bahaya membuang sampah ke saluran air, dan peran warga dalam menjaga kebersihan lingkungan secara kolektif. Penyampaian materi dilakukan dengan metode kombinasi antara forum kecil dan kunjungan door-to-door agar dapat menjangkau lebih banyak warga secara langsung dan personal.
Evaluasi dari kegiatan ini menunjukkan dampak yang cukup signifikan. Saluran air yang sebelumnya tersumbat berhasil dibersihkan melalui kegiatan gotong royong, dan lubang biopori yang telah dipasang terbukti mampu mempercepat proses resapan air saat hujan deras. Selain itu, berdasarkan hasil evaluasi sederhana berupa kuesioner dan wawancara, sebagian besar warga mengaku mengalami peningkatan pemahaman terhadap isu banjir dan cara-cara mengantisipasinya. Bahkan, ada sebagian warga yang menyatakan keinginan untuk menambah lubang biopori secara mandiri di rumah mereka.
Luaran dari kegiatan ini tidak hanya berwujud hasil fisik seperti lubang biopori dan drainase yang bersih, tetapi juga berbentuk dokumentasi akademik dan publikasi, di antaranya artikel ilmiah yang dimuat di jurnal nasional, video aftermovie yang menggambarkan proses kegiatan, serta poster dan konten media sosial yang digunakan sebagai sarana edukasi publik. Semua luaran ini memperkuat kontribusi kegiatan KKN tidak hanya sebagai aktivitas lokal, melainkan sebagai bentuk pengembangan pengetahuan dan praktik pengabdian yang dapat direplikasi oleh komunitas lain di wilayah berbeda.
Dengan demikian, pengabdian masyarakat melalui kegiatan ini menjadi contoh sinergi antara teknologi sederhana dan kekuatan partisipasi sosial. Melalui keterlibatan langsung mahasiswa, kegiatan ini mampu menjembatani kesenjangan antara ilmu dan praktik, antara kampus dan masyarakat. Pengabdian ini juga menegaskan bahwa perubahan lingkungan dapat dimulai dari langkah kecil yang dikelola secara bersama-sama, dan bahwa peran perguruan tinggi sangat penting dalam membangun solusi berbasis komunitas yang berkelanjutan.
Tim Pelaksana Pengabdi:
1. Ir. Oryza Lhara Sari, S.T., M.T. (Dosen Teknik Sipil/JTSP/ITK)
2. Firlana Akbar Alfallah (Teknik Sipil/JTSP/ITK)
3. Halimatuzzahra (Teknik Sipil/JTSP/ITK)
4. Kennard Yudhatama (Perencanaan Wilayah dan Kota/JTSP/ITK)
5. Taufiq Rahman Fadillah (Perencanaan Wilayah dan Kota/JTSP/ITK)
6. Aprilia Adna Cahyaningsih (Arsitektur/JTSP/ITK)
7. Kiki Ariski (Arsitektur/JTSP/ITK)
8. Zaneta Immanuela Kang (Arsitektur/JTSP/ITK)
1. Solusi Praktis untuk Mengurangi Banjir, Artikel ini memberikan contoh nyata penerapan teknologi biopori sebagai metode sederhana namun efektif untuk membantu mengurangi risiko banjir di lingkungan padat penduduk.
2. Peningkatan Kesadaran dan Partisipasi Masyarakat, Kegiatan pengabdian mendorong keterlibatan warga secara langsung, memperkuat kesadaran lingkungan dan semangat gotong royong dalam menjaga kebersihan drainase serta pengelolaan sampah.
3. Penerapan Teknologi Tepat Guna, Artikel menunjukkan bahwa teknologi biopori, yang ramah lingkungan dan berbiaya rendah, dapat diterapkan dengan mudah oleh masyarakat secara mandiri, sehingga berpotensi direplikasi di wilayah lain.
4. Transfer Ilmu dan Edukasi Lingkungan, Mahasiswa tidak hanya menyelesaikan permasalahan teknis, tetapi juga mentransfer pengetahuan melalui edukasi tentang 3R (Reduce, Reuse, Recycle), pemilahan sampah, dan pentingnya fungsi resapan air.
5. Kontribusi Akademik dan Publikasi Luaran, Artikel ini melahirkan luaran berupa jurnal ilmiah, dokumentasi audiovisual, dan publikasi digital yang bisa dijadikan referensi akademik dan media kampanye lingkungan berkelanjutan.