Balikpapan – Mahasiswa Institut Teknologi Kalimantan (ITK) yang tergabung dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di RT 43, Perumahan Graha Wiyata Asri 3, Kelurahan Karang Joang, Kecamatan Balikpapan Utara, melaksanakan dua kegiatan utama yaitu pembuatan sistem penyaringan sumur bor dan edukasi pemanfaatan tanaman alami sebagai penjaga kualitas air. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu masyarakat mengatasi permasalahan air sumur yang berbau, keruh, dan tidak layak konsumsi.
Mahasiswa melakukan survei, pengambilan sampel air, dan pengujian kualitas air dari sumur warga sebelum merancang sistem penyaringan menggunakan biofilter vertikal yang terdiri dari pasir malang, manganese green sand, karbon aktif, dan pasir silika. Sistem ini dibangun dengan struktur dudukan dari kayu ulin yang dirancang agar aliran air berjalan secara gravitasi. Selain itu, mahasiswa juga mengadakan sosialisasi kepada warga mengenai pentingnya air bersih, cara penggunaan dan perawatan alat penyaring, serta edukasi tentang tanaman penyaring alami seperti eceng gondok dan akar wangi.
Warga sangat antusias mengikuti sosialisasi yang diselenggarakan di rumah Ketua RT. Hasil evaluasi menunjukkan nilai rata-rata 89,5 dari kuesioner yang dibagikan, menandakan pemahaman dan partisipasi yang tinggi dari masyarakat. Untuk menjaga keberlanjutan alat penyaring, dibentuk tim pengelola lokal yang bertugas melakukan perawatan rutin dan monitoring kualitas air. Beberapa warga juga memberikan saran dan support, seperti bapak Zulkifli yang menyarankan “sebaiknya adik-adik secara berkala melakukan pengecekan setelah selesai, agar hasil sistem penyaringan dapat digunakan dalam waktu yang panjang”. Tidak hanya saran yang diberikan namun juga ucapan semangat dari bapak Setiyo Indra, “Tetap semangat dalam mengembangkan inovasi bagi lingkungan masyarakat”.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh 10 mahasiswa ITK dari berbagai jurusan, yaitu Rizki Ananda, Yoga Achmadal, Raudhatul Jannah, Rifaldha Dhea Salsabila, Idas Fajinur, Adrianto, Muhammad Yahya Ayyash, Reynadi Firzy Irawan, Sandi Aswandi Nur, dan Teddy Sirotua, dengan bimbingan Dr. Eng. Samsu Dlukha Nurcholik, S.T., M.Sc. Program ini diharapkan dapat memberikan dampak jangka panjang terhadap kesehatan dan kesadaran lingkungan warga RT 43.
Dalam tahap perancangan sistem penyaringan, mahasiswa menggunakan pendekatan teknik pemodelan digital untuk memastikan desain alat penyaring sesuai dengan kebutuhan warga dan kondisi lingkungan setempat. Proses perakitan dilakukan secara terbuka dan partisipatif, di mana warga turut menyaksikan dan belajar langsung mengenai konstruksi alat. Hal ini menjadi bagian dari strategi edukatif agar masyarakat memiliki rasa kepemilikan dan mampu melakukan perawatan secara mandiri.
Setelah sistem penyaringan selesai dipasang, dilakukan pengujian kembali terhadap kualitas air hasil penyaringan. Pengujian ini meliputi pengukuran pH, kejernihan, dan bau air, yang menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan kondisi awal. Pada pengujian menggunakan alat pengukuran pH meter didapatkan nilai pH air sebelum dilakukan penyaringan sebesar 5,60, sedangkan untuk nilai pH air sesudah penyaringan sebesar 7,34. Hasil pengukuran menggunakan pH meter menunjukan bahwa air layak untuk dikosumsi oleh warga sekitar.
Dampak dari kegiatan KKN ini dirasakan langsung oleh warga, khususnya dalam hal pengurangan pengeluaran untuk pembelian air galon dan peningkatan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sumber daya air. Program ini diharapkan tidak hanya selesai pada masa KKN, tetapi dapat menjadi awal dari gerakan kolektif warga dalam menjaga lingkungan dan meningkatkan kualitas hidup melalui teknologi tepat guna yang sederhana dan efektif.
_1757815085.png)
Gambar 1: Wawancara Bersama Warga Pengguna Air Sumur Bor

Gambar 2: Alat Penyaringan Air Sumur Bor

Gambar 3: Sosialisasi Bersama Warga RT.43
Tim Pelaksana Pengabdi:
1. Rizki Ananda (09221064)
2. Yoga Achmadal (14221020)
2. Raudhatul Jannah (19221014)
3. Rifaldha Dhea Salsabila (19221029)
4. Idas Fajinur (09221013)
5. Adrianto (09221025)
6. Muhammad Yahya Ayyash (09221037)
7. Reynadi Firzy Irawan (09221041)
8. Sandi Aswandi Nur (09221051)
9. Teddy Sirotua (09211054)
1. Pemahaman yang didapatkan masyarakat mengenai bagaimana kualitas air bersih dan apa saja tanaman yang dapat menjaga kualitas air melalui kegiatan sosialisasi.
2. Dapat membantu ekonomi masyarakat karna adanya air bersih yang layak konsumsi, sehingga masyarakat tidak perlu membeli air bersih lagi.