UMKM NONAMAYO merupakan UMKM yang memproduksi dan menjual hasil pipilan jagung manis varian Exotic. UMKM ini terletak di RT 082, Kelurahan Karang Rejo. Hasil produksi harian UMKM ini dapat menyentuh kurang lebih 35 kilogram dalam sehari. Namun, tingginya hasil produksi ini menyebabkan volume limbah padat berupa bonggol jagung yang dihasilkan lebih tinggi dibandingkan hasil produksi per harinya. Maka dari itu, diperlukannya tindakan yang dapat mengurangi limbah ini berupa pemanfaatan bonggol jagung menjadi produk lain yang bernilai baik secara ekonomi maupun estetika. Bonggol jagung tersebut kami manfaatkan dan maksimalkan potensi yang ada sehingga limbah tersebut tidak terbuang sia-sia. Dengan hal itu dapat memunculkan usaha baru dari pemanfaatan bonggol jagung. Team KKN kami mengusulkan sebuah program untuk memanfaatkan bonggol jagung tersebut yakni pembuatan media tanam jamur merang dan pembuatan kerajinan multiguna.
Pada pembuatan media tanam jamur merang disiapkan terlebih dahulu kotak wadah nya dengan membuat dari bahan papan triplek, kayu dan paku. Pembuatan kotak wadah dengan ukuran 75 x 50 x 20 cm dan dirakit menggunakan meteran dan palu. Kemudian lapisan bawah nya dilapisi dengan karung plastik dan paku ujung sisi triplek dengan kayu balok dan karung plastik agar dinding wadah menjadi lebih kokoh.
Diagram Alir Pembuatan Media Tanam
Setelah perakitan kotak wadah selesai, selanjutnya menyiapkan bahan yang akan digunakan untuk running jamur merang seperti limbah bonggol jagung yang masih lembab, pupuk urea, ragi tape, bekatul, dan air. Setelah bahan terkumpul semua pertama, potong tiap bonggol jagung menjadi 3-4 bagian. Kedua, larutkan pupuk urea sebanyak 50 gram ke dalam gayung yang berisi air, lalu aduk hingga merata. Ketiga, larutkan ragi tape sebanyak 4 butir ke dalam gayung lainnya yang berisi air, lalu aduk hingga merata. Keempat, campurkan urea dan ragi yang sudah larut ke dalam botol penyiram lalu susun bonggol jagung di atas dasar bak dan pastikan bonggol jagung tersebut tersebar secara merata pada media kotak wadah tersebut. Kelima, siram media tanam dengan larutan urea dan ragi menggunakan botol penyiram secukupnya kemudian timbang bekatul sebanyak 250 gram, lalu taburkan di atas bonggol jagung secara merata
Gambar 4. Penutupan wadah jamur merang menggunakan karung plastik
Setelah dilakukan semua langkah itu, saat nya menunggu hasil jamur tersebut tumbuh sekitar 10 sampai 14 hari untuk memanennya. Dan dibawah ini hasil dari pembuatan jamur merang di hari ke 12. bonggol jagung, dibuat berbagai kerajinan seperti vas bunga dan tempat tisu. Kegiatan pembuatan kerajinan multiguna berlangsung hampir 2 bulan hingga akhir Mei 2023. Tim pengusul membuat 4 macam kerajinan yang terbuat dari limbah bonggol jagung yang telah mengalami pengeringan untuk menghilangkan kadar air. Setelah kadar air dalam bonggol jagung teruapkan, bonggol jagung dipotong-potong menjadi beberapa bagian seragam, lalu dibolongi dengan bor tangan secara hati-hati. Setelah itu, bonggol jagung dirakit menggunakan bantuan cetakan dan lem tembak sebagai perekatnya. Untuk mempercantik warna dan tampilan, kerajinan yang sudah jadi diwarnai dengan pilox akrilik berwarna coklat dan pilox clear agar lebih mengkilap. Di samping itu, penggunaan pilox juga dapat menghilangkan jamur-jamur kecil yang tumbuh di permukaan bonggol jagung akibat terlalu lama didiamkan di dalam ruangan. Adapun kerajinan yang dibuat berupa tempat tisu ukuran besar dan kecil, serta vas bunga ukuran besar dan sedang. Kerajinan dapat dilihat pada gambar di bawah.
Hasil Kerajinan Multiguna: (a) tempat tisu besar, (b) tempat tisu kecil, (c) vas bunga sedang, (d) vas bunga besar
Memanfaatkan limbah bonggol jagung menjadi produk yang lebih bernilai, yaitu sebagai media tanam jamur janggel dan kerajinan multiguna