Pengabdian Kepada Masyarakat – Mahasiswa Institut Teknologi Kalimantan (ITK) dari Kelompok 1J Rumpun Jurusan Industri Teknologi dan Proses telah menyelesaikan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di willayah RT. 07, Kelurahan Sungai Merdeka, Kecamatan Samboja Barat, Kabupaten Kutai Kartanegara dengan program kerja utama "Pembuatan Kolam Budidaya Ikan Lele dengan Sistem Kolam Bioflok dan Pemberi Pakan Otomatis." Program ini dibimbing langsung oleh Dosen Ibu Happy Aprillia, S.ST., M.T., M.Eng., Ph.D. dan Pak Nur Hasem selaku mitra Kuliah Kerja Nyata sekaligus Ketua RT 07, Kelurahan Sungai Merdeka, Kecamatan Samboja Barat, Kabupaten Kutai Kartanegara.
Budidaya ikan lele merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang potensial di Indonesia karena tingginya permintaan pasar. Namun, metode tradisional dalam budidaya lele sering menghadapi masalah efisiensi, kualitas air, dan biaya operasional. Oleh karena itu, inovasi dalam teknik budidaya sangat diperlukan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi produksi ikan lele melalui sistem kolam bioflok, mengurangi biaya operasional dengan teknologi pemberi pakan otomatis, serta meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil budidaya.
Dalam pelaksanaannya, program ini melibatkan beberapa tahap penting, mulai dari perencanaan dan persiapan, pembuatan kolam bioflok, instalasi sistem pemberi pakan otomatis, hingga pemeliharaan dan monitoring. Pada tahap perencanaan, dilakukan pengumpulan data dan studi literatur mengenai sistem bioflok dan teknologi pemberi pakan otomatis. Selanjutnya, kolam bioflok dibangun dengan aerasi dan sirkulasi air yang baik, serta penambahan bahan bioflok seperti molase dan probiotik untuk meningkatkan kualitas air. Alat pemberi pakan otomatis dipasang dan diuji untuk memastikan fungsionalitasnya. Pemantauan kualitas air dan pertumbuhan ikan dilakukan secara berkala untuk memastikan efektivitas sistem yang diterapkan.
Hasil dari program ini menunjukkan peningkatan efisiensi budidaya ikan lele di lokasi KKN. Sistem bioflok berhasil meningkatkan tingkat kelangsungan hidup ikan hingga 90% dan mempercepat pertumbuhan ikan dibandingkan dengan metode konvensional. Penggunaan alat pemberi pakan otomatis mengurangi pemborosan pakan hingga 20%, sehingga menekan biaya operasional. Selain itu, kualitas air yang terjaga dengan sistem bioflok mengurangi risiko penyakit dan meningkatkan kualitas daging ikan. Kesuksesan program ini tidak hanya meningkatkan efisiensi dan produksi budidaya ikan lele tetapi juga memberikan edukasi penting bagi masyarakat sekitar mengenai inovasi dalam budidaya perikanan.
Kesan dan pesan warga setempat sangat positif terhadap program KKN ini. Salah satu warga, Bapak Wahab menyatakan, "Kami sangat terbantu dengan adanya program ini. Selain mendapatkan pengetahuan baru tentang budidaya ikan lele dengan sistem bioflok, kami juga melihat hasil yang nyata dalam pertumbuhan ikan lele di kolam bioflok ini." Ibu Nela, warga lainnya, menambahkan, "Alat pemberi pakan otomatis sangat membantu kami dalam memberi pakan ikan lele secara teratur sehingga kami tidak perlu khawatir lagi tentang pemberian pakan yang tidak teratur."
Untuk keberlanjutan program ini, disarankan agar dilakukan pelatihan rutin bagi masyarakat tentang teknik bioflok dan penggunaan teknologi otomatis, penelitian lanjutan untuk terus meningkatkan sistem yang ada, serta membangun kerjasama dengan pihak industri dan pemerintah. Diharapkan hasil KKN ini dapat menjadi model bagi program-program serupa di masa mendatang dan memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan ekonomi masyarakat melalui sektor perikanan.
Untuk pengembangan dan memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan ekonomi masyarakat melalui sektor perikanan dalam program Kuliah Kerja Nyata