Mahasiswa Institut Teknologi Kalimantan (ITK) dari kelompok 2J Menyelesaikan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di wilayah Jl. Sei Wain RT. 36 Kel. Karang Joang, Kec. Balikpapan Utara, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Bersama dosen pembimbing kami Bapak Faisal Manta, S.T., M dan Ibu Djwariah selaku mitra Kuiah Kerja Nyata sekaligus Ketua RT 36 Jl. Sei Wain, Kel. Karang Joang, Kec. Balikpapan Utara, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur telah mengambil inisiatif mengembangkan filter air pada tahun 2024. Filter ini dirancang untuk tidak hanya menyaring kotoran dan kontaminan, tapi juga untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sumber air bersih. Inisiatif ini merupakan langkah maju dalam menjamin akses terhadap air bersih bagi warga Jl. Sei Wain RT. 36 Kel. Karang Joang, Kec. Balikpapan Utara, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, sekaligus menjadi contoh nyata bagaimana ilmu pengetahuan dan teknologi sederhana dapat diaplikasikan dalam penyelesaian masalah nyata di masyarakat.
Air bersih merupakan air yang aman dan layak untuk digunakan dalam berbagai aktivitas sehari- hari seperti minum, memasak, mandi, mencuci pakaian, dan membersihkan rumah. Air ini harus memenuhi standar kualitas tertentu yang mencakup aspek fisik, kimia, dan mikrobiologis agar tidak membahayakan kesehatan manusia. Secara fisik, air bersih harus jernih, tidak berwarna, dan tidak berbau, dengan kekeruhan yang rendah sehingga tidak ada partikel tersuspensi yang terlihat. Secara kimia, air bersih tidak boleh mengandung bahan kimia berbahaya dalam konsentrasi yang melebihi batas aman, seperti logam berat (timbal dan merkuri), pestisida, serta bahan kimia organik dan anorganik lainnya. Kandungan mineral seperti besi, mangan, dan garam-garam tertentu juga harus dalam batas yang diperbolehkan. Secara mikrobiologis, air bersih harus bebas dari patogen seperti bakteri, virus, dan parasit yang dapat menyebabkan penyakit. Indikator umum untuk kualitas mikrobiologis air adalah keberadaan Escherichia coli (E. coli) dan coliform lainnya. Selain itu, air bersih harus memiliki rasa yang tidak asing atau tidak enak, karena rasa yang terlalu asin, asam, atau pahit bisa menandakan adanya kontaminasi. Pada Desa Sungai Wain RT. 36 masyarakat mempunyai sumber air yang berasal dari Sungai Wain langsung yang dipompa untuk dialirkan kerumah warga tanpa ada filtrasi yang signifikan sehingga air yang diterima masyarakat masih tergolong air baku. Sehingga melalui Kuliah Kerja Nyata yang kami lakukan, kami merealisasikan pembuatan Filtrasi Air yang mampu membantu masyarakat sekitar mendapatkan air yang bersih, tidak berbau daan tidak berwarna untuk digunakan sebagai kebutahan sehari-hari masyarakat Desa Sungai Wain RT 36.
Agenda yang kami lakukan selama menjalani KKN dimulai dari memeriksa sumber air warga sekitar dan mulai dengan pengujian sampel air yang didapatkan analisis berdasarkan kuisioner yang dibagikan kepada masyarakat adalah air yang mereka pakai sehari hari khususnya untuk kegiatan mandi dan mencusi pakaian adalah air baku tanpa dilakukan filtrasi namun, mereka hanya melakukan pengendapan selama satu malam.dari hasil uji air baku yang telah dilakukan keadaan air sebelum filtrasi dilakukan yaitu warna air keruh dengan endapan lumpur, terasa aroma besi, pH 10 dengan kandungan berdasarkan TDS > 100 PPM. Berdasarkan hasil survey kami melakukan uji kemampuan bahan bahan filter air rancangan kami untuk menyaring pengotor yang ada pada air. Alat yang digunakan merupakan filter air komersial dengan bahan berupa karbon aktif, pasir silika dan sponge. Kemudian setelah dilakukan percobaan pengujian alat filter komersih kami menambahkan media pasir palu yang di tamping dalam drum 100 liter sebagai media saring pertama yang cocok untuk menyaring kandungan sedimen tanah dalam air baku sehingga hasil keluarannya warna air baku menjadi jernih dengan rasa atau aroma hambar dan pH 9 dengan TDS 60 PPM.
Kami melakukan pembangunan filter air komersil yang diletakkan di samping bangunan Posyandu Desa Sungai Wain RT. 36. Penempatan alat filtrasi di dekat Posyandu agar masyarakat sekitar dapat dengan bebas mengambil air karena diletakkan di temput umum yang berada di tengah desa dan mudah dijangkau masyarakat. Kami membangun Filtrasi Komersil dengan kerangka filter air dibangun dengan menggunakan rangkaian kayu ulin penyangga setinggi 1,5 meter. Untuk wadah bahan filter air digunakan bak biru dengan diameter 60 cm dan tinggi 75 cm sebagai penampung saringan pertama yaitu pasir palu,dan kerikil, , kemudian dialirkan ke filtrasi lebih kecil sebanyak 1 unit yang berisi karbon aktif untuk membunuh mikroirganisme , selanjutnya dialirkan ke 1 unit filtrasi tabung berisi zeolite untuk menetralkan air keluaran diteruskan ke drum tempat penampungan air hasil filtrasi dan diberi kran agar masyarakat dapat dengan mudah mengambil air. Tujuan utama dari pembangunan filtrasi ini adalah untuk meningkatkan kualitas air yang digunakan masyarakat sekitar agar di waktu tertentu seperti musim hujan warga dapat memanfaatkan filtrasi kami untuk mendapatkan air dengan kualitas lebih baik.
Dokumentasi:
1. Memeriksa dan mengetahui kandungan air yang berasal dari Sungai Wain RT. 36 sebagai upaya mengetahui pengolahan filtrasi air yang tepat.
2. Memberikan edukasi warga desa Sungai Wain RT. 36 terkait pengelolaan air bersih yang dapat dilakukan warga secara mandiri
3. Membangun sistem filtrasi air yang berasal dari Sungai Wain RT.36 dengan bahan yang mudah agar air pakai yang warga gunakan layak digunakan