Proses budidaya ikan lele dengan menggunakan sistem pakan otomatis melibatkan empat tahap krusial dalam rangka mencapai keberhasilan dalam usaha ini. Tahap pertama dalam proses ini adalah tahap survey, yang melibatkan survei lapangan dengan melakukan kunjungan ke Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Aisyiyah. Tujuan utama dari tahap ini adalah untuk menentukan lokasi yang paling optimal untuk pemasangan kolam ikan lele. Pemilihan lokasi yang tepat merupakan faktor kunci dalam menentukan keberhasilan budidaya ikan lele, karena akan mempengaruhi kualitas air, aksesibilitas, dan faktor-faktor lingkungan lainnya yang relevan. Tahap kedua adalah tahap persiapan alat. Proses ini dimulai dengan membeli peralatan yang diperlukan berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan. Dalam konteks ini, dibeli dua kolam lele tambahan untuk menggabungkannya dengan satu kolam lele yang sudah ada sebelumnya di LKSA Aisyiyah. Pemilihan dan pembagian peran kolam-kolam tersebut menjadi penting, di mana kolam pertama digunakan untuk pembesaran bibit lele dengan ukuran awal sekitar 7 - 8 cm. Sementara itu, kolam kedua digunakan untuk lele yang telah berumur 6 minggu (dengan ukuran sekitar 10 cm) hingga mencapai ukuran panen sekitar 12 minggu (dengan ukuran sekitar 20 cm). Kolam ketiga digunakan khusus untuk ikan lele bibit unggul yang memiliki fungsi utama dalam pengembangbiakkan bibit lele secara mandiri. Tahap ketiga adalah tahap instalasi alat. Tahap ini dimulai dengan proses persiapan lahan, termasuk meratakan tanah yang akan menjadi tempat pemasangan kolam ikan lele. Sebagai langkah lebih lanjut, batu bata digunakan di sekeliling kolam ikan lele untuk menopang fondasi kolam dan mencegah keruntuhan. Kolam ikan lele sendiri terbuat dari terpal yang diberi rangka besi mesh dengan diameter 1,5 meters. Setelah kolam-kolam terpasang dengan baik, tahap berikutnya adalah mengisi air hingga mencapai setengah kapasitas kolam. Kemudian, alat pakan otomatis dipasang untuk mendukung sistem pemberian pakan secara otomatis sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Selanjutnya, bibit ikan lele sebanyak 300 ekor yang telah dibeli dimasukkan ke dalam kolam. Tahap terakhir adalah tahap penyerahan alat. Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak yang berkepentingan, termasuk ketua LKSA Aisyiyah, seluruh pengurus LKSA Aisyiyah, dan anak-anak yang tinggal di LKSA Aisyiyah. Tahap ini menandai penyelesaian seluruh proses instalasi dan persiapan, dan menandakan dimulainya fase aktif dalam budidaya ikan lele dengan menggunakan sistem pakan otomatis. Keberhasilan dalam pelaksanaan setiap tahap ini memiliki implikasi langsung terhadap keberhasilan dan kelangsungan usaha budidaya ikan lele di LKSA Aisyiyah.
1. Memahami metode instalasi kolam lele dengan alat pakan otomatis untuk kebutuhan ternak ikan lele.
2. Menjadi bahan acuan bagi pengabdian kepada masyarakat berikutnya di tempat yang sama untuk dapat melanjutkan kegiatan di tempat tersebut dengan tema yang berbeda.
3. Hasil pengabdian kepada masyarakat ini dapat dijadukan pedoman bagi yang mau melakukan peternakan ikan lele.