Pembangunan infrastruktur pelayanan kesehatan dan fasilitas umum memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Namun, kenyataanya masih banyak wilayah di Indonesia yang belum merasakan pemerataan pembangunan, termasuk di wilayah RT 52, Kelurahan Karang Joang, Kecamatan Balikpapan Utara. Meskipun berada di kawasan strategis yang dekat dengan pusat pendidikan dan jalur penghubung menuju proyek nasional Ibu Kota Negara (IKN), beberapa fasilitas umum seperti posyandu dan lapangan olahraga masih dalam kondisi tidak layak digunakan. Kondisi ini menunjukkan adanya ketimpangan pembangunan yang berdampak langsung terhadap kesehatan dan kesejahteraan masyarakat setempat.
Permasalahan utama yang dihadapi masyarakat RT 52 adalah tidak berfungsinya posyandu akibat kerusakan infrastruktur pasca pandemi Covid-19, serta kondisi lapangan olahraga yang belum memadai. Posyandu yang seharusnya menjadi pusat pelayanan kesehatan dasar bagi ibu dan anak, mengalami kerusakan pada plafon dan fasilitas lainnya, sehingga tidak lagi digunakan secara optimal. Selain itu, lapangan yang masih berupa tanah berpasir dan tidak memiliki pagar pembatas, menimbulkan risiko bagi pengguna jalan karena pasir yang berhamburan ke jalan raya.
Berdasarkan kondisi tersebut, tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) merasa perlu untuk mengangkat isu ini sebagai topik kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Pemilihan lokasi RT 52 sebagai mitra dirasa tepat karena adanya kebutuhan nyata dan mendesak untuk perbaikan infrastruktur kesehatan dan fasilitas publik. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kembali fungsi posyandu sebagai sarana pelayanan kesehatan dasar, serta menciptakan fasilitas olahraga yang aman dan layak digunakan oleh masyarakat. Berdasarkan pertimbangan tersebut, program KKN ini mengangkat inisiatif PRIMA (Pembangunan Ramah Lingkungan untuk Masyarakat Sehat) sebagai langkah nyata dalam menjawab kebutuhan dan permasalahan masyarakat RT 52 Karang Joang secara berkelanjutan.
Dengan kolaborasi yang kuat antara tim KKN, masyarakat RT 52, serta pihak terkait, program PRIMA diharapkan dapat berjalan efektif dan berkelanjutan, sehingga mampu mengembalikan fungsi posyandu sebagai pusat pelayanan kesehatan dasar dan menghadirkan fasilitas olahraga yang aman serta nyaman, guna meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat secara nyata.
Dokumentasi:
Tim Pelaksana Pengabdi:
1. Sarah Katerina Simbolon (Teknik Sipil / JTSP)
2. Charlie Boy (Teknik Sipil / JTSP)
3. Rouli Lamtiar (Teknik Sipil / JTSP)
4. Abdullah Azzam A (Teknik Sipil / JTSP)
5. Andryani Islamiyah (Perencanaan Wilayah Kota / JTSP)
6. Brigita Florentina (Perencanaan Wilayah Kota / JTSP)
7. Hapsari Kukuh Handayani (Perencanaan Wilayah Kota / JTSP)
8. Muhammad Ryan Radismawan (Perencanaan Wilayah Kota / JTSP)
9. Alfian (Arsitektur / JTSP)
10. Muhammad Akbar (Arsitektur / JTSP)
1. Perbaikan fasilitas posyandu seperti pengecatan dinding, pembersihan, serta pemberian material pendukung membuat posyandu kembali layak digunakan. Hal ini meningkatkan kenyamanan warga, terutama ibu dan anak, dalam mengakses layanan kesehatan dasar.
2. Pemanfaatan lahan kosong menjadi lapangan olahraga, disertai dengan dukungan sarana seperti net bulutangkis, menciptakan ruang baru untuk aktivitas fisik dan interaksi sosial warga. Fasilitas ini membantu meningkatkan kebugaran sekaligus mempererat hubungan antarwarga.
3. Peningkatan literasi dan kesadaran kesehatan melalui penyuluhan, poster edukatif, serta diskusi tentang pola hidup sehat, warga menjadi lebih paham tentang pentingnya menjaga kesehatan, kebersihan lingkungan, dan pencegahan penyakit. Hasil kuesioner menunjukkan adanya peningkatan positif dalam pemahaman dan sikap masyarakat terhadap kesehatan.