Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa sebagai bagian dari kurikulum pendidikan tinggi di Indonesia. Di RT 17 Batu Ampar tim O2 membawa berbagai program kerja yang bermanfaat bagi masyarakat setempat. Berikut adalah uraian kegiatan dari setiap program kerja yang dilaksanakan:
1. Kegiatan pembuatan pos kamling dan bank sampah dilaksanakan pada hari Minggu, 4 Februari 2024 merupakan agenda pembuka dari kegiatan tim pengabdian ITK bersama Paguyuban RT 17 Batu Ampar dan para warga. Pos kamling serta perluasannya digunakan untuk bank sampah sebagai saran pemilah sampah organik dan anorganik. Kerja bakti yang dilakukan bersama warga diawali dari meratakan tanah untuk mendirikan pondasi bangunan, bergotong-royong mengangkat kayu yang akan digunakan sebagai bahan bangunan untuk mendirikan pos kamling dan bank sampah. Di tengah keprihatinan terhadap permasalahan sampah yang semakin kompleks, program bank sampah hadir sebagai solusi inovatif untuk mengelola sampah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Bank sampah merupakan solusi yang efektif untuk mengurangi sampah, meningkatkan nilai ekonomi sampah, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Proses pengelolaan sampah di bank sampah dimulai dengan pengumpulan sampah kering dari masyarakat. Sampah kering ini kemudian dipilah berdasarkan jenisnya, seperti plastik, kertas, kardus, kaca, dan logam. Keberadaan bank sampah juga membantu melestarikan lingkungan dan mendorong masyarakat untuk hidup lebih ramah lingkungan. Pengumpulan dan pemilahan sampah di bank sampah membantu mengurangi volume sampah yang dibuang ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA), sehingga meminimalkan pencemaran lingkungan dan keberadaan bank sampah mendorong masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Sampah yang dipilah di bank sampah memiliki nilai ekonomis dan dapat diolah menjadi berbagai produk baru, seperti kerajinan tangan, pupuk kompos, dan bahan baku industri.
2. Membuat pupuk kompos dalam rangka solusi penumpukan sampah organik dengan cara fermentasi dari dedaunan kering dan sisa bahan makanan rumah tangga antara rasio bahan dan aktivator (50:1). Pengelolaan dari pupuk kompos memiliki kelebihan yaitu mudah didapatkan karena berasal dari tumbuhan kering yang bisa didapatkan di sekitar pekarangan sehingga proses produksi berlangsung cepat, ramah lingkungan karena tidak menghasilkan residu berbahaya (Larasati & Puspikawati, 2019), dan dapat mengurangi biaya modal dari pembelian pupuk sintetis yang semakin langka dan mahal. Pembuatan pupuk kompos diutamakan kepada orang dewasa di lokasi tersebut dengan cara memberikan edukasi terlebih dahulu tentang tata cara pembuatan pupuk kompos kemudian mempraktikkan pembuatan kompos, dan terakhir menyemaikan kompos ke kebun para petani. Survei alat pembuatan pupuk kompos dilaksanakan pada bulan Februari 2024 di wilayah Petani Maju Balikpapan. Dari survei tersebut diberi pengarahan oleh pemilik alat bagaimana cara menggunakan alat pembuat pupuk kompos. Setelah mendapatkan berbagai informasi penting tentang tata cara pengomposan yang baik beserta alatnya, dilakukan sosialisasi mengenai perbedaan sampah organik dan sampah anorganik serta manfaat yang bisa dihasilkan dari jenis sampah sampah tersebut, seperti sampah anorganik dapat digunakan kembali sebagai kerajinan tangan dan sampah organik dapat digunakan sebagai bahan dasar pupuk kompos. Manfaat pupuk kompos yaitu dapat membantu memperbaiki struktur tanah, meningkatkan daya ikat air, dan menyediakan mikroorganisme yang bermanfaat bagi tanaman. Hal ini membuat tanaman lebih mudah menyerap air dan nutrisi, sehingga tumbuh lebih subur dan menghasilkan panen yang lebih melimpah. Penggunaan pupuk kompos dapat meningkatkan hasil panen tanaman karena kandungan unsur haranya yang tinggi, penggunaan pupuk kompos dapat membantu mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia yang dapat mencemari lingkungan.
3. Ecobrick, botol plastik yang diisi penuh dengan sampah plastik padat hingga mencapai kepadatan tertentu, menjadi salah satu program unggulan di Batu Ampar RT 17. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pengelolaan sampah plastik yang bertanggung jawab dan memanfaatkan sampah plastik menjadi bahan bangunan ramah lingkungan. Sampah plastik yang dapat digunakan untuk mengisi ecobrick antara lain botol plastik, sachet, styrofoam, dan plastik kemasan lainnya. Pembuatan dan penggunaan ecobrick meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah plastik yang bertanggung jawab. Ecobrick merupakan solusi inovatif untuk mengelola sampah plastik dan membangun struktur ramah lingkungan. Pengolahan sampah plastik dengan pembuatan ecobrick dapat membantu mengurangi pencemaran lingkungan dan menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan.
4. Penutupan program dilaksanakan pada akhir bulan Ramadhan, Maret 2024. Kegiatan penutupan antara lain buka puasa bersama dengan warga agar kebersamaan tetap terjaga, buka bersama merupakan tradisi yang sering dilakukan selama bulan Ramadhan. Momen ini menjadi ajang silaturahmi dan mempererat tali persaudaraan antar sesama. Di tempat mitra, buka bersama warga sekitar menjadi kesempatan berharga untuk menjalin komunikasi dan membangun hubungan yang baik dengan masyarakat setempat. Buka bersama bukan hanya tentang menikmati hidangan berbuka, tetapi juga tentang mempererat tali persaudaraan dan menumbuhkan rasa peduli antar sesama. Melalui kegiatan ini, tim pengabdian ITK dapat belajar banyak tentang budaya dan tradisi masyarakat setempat.
5. Pengisian kuisioner warga total responden yang mengisi adalah 29 jiwa. Pertanyaan yang diajukan mengenai apakah kegiatan sesuai, apakah program kerja menarik, magai mana mahasiwa berinteraksi dengan warga, dan Bagaimana antusias warga dengan kegiatan yang diadakan. Dalam penilaian melalui kuisioner kegiatan sesuai mendapat nilai 89,7 % dari 29 warga yang menjawab nilai tersebut masih terbilang baik karena tim telah menjalankan program kerja yang telah diterangkan pada rencana kegiatan. Penilaian ketertarikan program kerja mendapatkan nilai 82,8 %, ternilai baik berdasarkan penilaian warga RT 17. Program kerja yang telah dijalankan cukup menarik karena tim melaksanakan program kerja menggunakan hiburan kepada warga dengan game-game yang dimainkan saat warga beristirahat dan secara langsung dapat dilihat dari bagaimana interaksi warga terhadap tim pengabdian yang telah masuk dalam penilaian akan di jelaskan berikutnya. Penilaian interaksi dengan warga mendapatkan nilai paling tinggi dari warga dengan persentasi 100 % dari 29 warga yang menilai melalui kuisioner yang berarti mendapatkan nilai tertinggi dari penilaian aspek yang lain, dalam penilaian interaksi dengan warga mendapatkan nilai 100 % karena tim pengabdian mengutamakan berbaur dengan warga karena saat ingin melakukan kegiatan di suatu daerah yang pertama harus dilakukan adalah mendekatkan diri kepada warga sekitar agar kegiatan terlaksana dengan tingkat partisipatif yang baik dan lancar. Terakhir penilaian terhadap keantusiasan warga dengan program kerja yang di laksanakan di lingkungan RT 17 dimana mendapatkan penilaian 75,9 % ini adalah penilaian yang terendah dari pertanyaan-pertanyaan kuisioner yang lain hal ini bisa terjadi karena pertama warga yang mengikuti kegiatan memiliki semangat berbeda-beda, kedua adanya pemahaman dan presepsi warga yang berbeda dan yang terakhir karena kejenuhan yang dirasakan warga akibat frekuensi atau seringnya dilaksanakan program pengabdian di wilayah tersebut. Dari penilaian kuisioner diharapkan menjadi sebagai suatu pedoman untuk bertindak dan menentukan strategi untuk mencapai lahirnya masyarakat yang partisipatif dalam setiap pelaksaan program selanjutnya. Meskipun demikian, rata-rata penilaian yang diukur sebesar 86,4% sehingga program kerja dikategorikan berhasil dan memenuhi keinginan warga atas permasalahan yang selama ini dialami.
1. Pembuatan kompos melibatkan pengomposan bahan-bahan organik, dengan mengubah sampah organik menjadi kompos membantu mengurangi jumlah sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA). Sehingga mengurangi dampak negatif pada lingkungan.
2. Pembuatan ecobrick mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Karena itu dapat menbantu mengurangi jumlah sampah plastik dan membantu melindungi ekosistem yang rentan terhadap pencemaran plastik.
3. Melalui partisipasi dalam bank sampah, tim O2 dan masyarakat setempat dapat belajar tentang pentingnya pengelolaan sampah, pentingnya daur ulang, dan dampak negatif dari pencemaran lingkungan. Ini dapat meningkatkan kesadaran lingkungan mereka dan mendorong perilaku yang lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan.
4. Dapat membantu meningkatkan partisipasi dan keterlibatan masyarakat dalam pembangunan dan perubahan sosial. Dengan melibatkan masyarakat dalam proses penelitian dan implementasi program.
5. Diberdayakan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengatasi masalah-masalah yang mereka hadapi secara mandiri. Hal ini dapat membantu meningkatkan kapasitas dan kemampuan masyarakat dalam mengelola sumber daya mereka sendiri dan mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan.
6. Mencakup penggunaan inovasi dan teknologi untuk mengatasi masalah-masalah tertentu. Hal ini dapat merangsang perkembangan teknologi baru atau penerapan teknologi yang sudah ada dalam konteks yang baru, sehingga memberikan kontribusi positif bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.