Pemanfaatan Limbah Pertanian dan Biogas untuk Produksi Pupuk Organik Cair pada Kelompok Tani Swatani KM 17, Karang Joang, Kec. Balikpapan Utara

  • Ketua Pengabdian: Nia Febrianti, S.T., M.T.
  • Tahun Pengabdian: 2025

Deskripsi

Pada kelompok Tani Swatani di RT 37 KM 17, Balikpapan Utara, menghadapi kendala sulitnya memperoleh pupuk kimia bersubsidi dari pemerintah. Hal ini menyebabkan meningkatnya biaya produksi pertanian, karena pupuk kimia masih menjadi salah satu kebutuhan utama dalam menunjang produktivitas pertanian. Ketergantungan jangka panjang terhadap pupuk kimia juga menimbulkan risiko terhadap kesehatan tanah dan lingkungan. Untuk mengatasi masalah tersebut, dibutuhkan solusi alternatif yang lebih ekonomis dan ramah lingkungan, salah satunya dengan memanfaatkan limbah organik dan biogas hasil kegiatan pertanian sebagai bahan baku dalam pembuatan POC secara mandiri. Pupuk Organik Cair (POC) merupakan larutan berbahan dasar organik seperti sisa tanaman dan kotoran hewan yang mudah larut serta mengandung unsur hara penting bagi tanaman (Rizqiani et al., 2006). POC semakin diminati karena penggunaannya dalam jangka panjang tidak menimbulkan kerusakan tanah. Selain itu, POC memiliki berbagai keunggulan, seperti mudah diproduksi, murah, mudah diaplikasikan, mampu memperbaiki struktur tanah, serta meningkatkan kesuburan dan daya olah tanah secara optimal (Sitanggang, 2022). Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dilakukan dengan memanfaatkan limbah sayuran dan limbah biogas. Tahap awal dimulai dengan uji coba skala kecil menggunakan ember 30 liter, melibatkan limbah organic seperti sisa-sisa sayuran, gula merah, dan EM4, difermentasi selama 10–14 hari. Tujuannya untuk menentukan kombinasi bahan, durasi fermentasi, dan ciri fisik POC yang baik. Setelah uji coba berhasil, produksi skala besar dilakukan dengan drum 200 liter menggunakan limbah pertanian, difermentasi selama 15–30 hari dengan pengadukan rutin. Hari ke-30 POC siap dipanen dan dapat digunakan oleh para petani.

 

 

Tim Pelaksana Pengabdi:

1. Nia Febrianti, S.T., M.T.   (Teknik Lingkungan /FPB/JTK/ITK)

2. Thomas Valentino (Teknik Material dan Metalurgi /FRTI/JTI/ITK)

3. Muhammad Taufik  (Teknik Material dan Metalurgi /FRTI/JTI/ITK)

4. Salsa Mazhari  (Teknik Material dan Metalurgi /FRTI/JTI/ITK)

5. Jecica Christy Miranda  (Teknik Material dan Metalurgi /FRTI/JTI/ITK)

6. Ahmad Fathoni Baladi Riyanto (Teknik Material dan Metalurgi/FRTI/JTI/ITK)

7. Gusti Moch. Fahriza (Teknik Lingkungan/FPB/JTK/ITK)

8. De Nissa Longgom Siregar  (Teknik Lingkungan/FPB/JTK/ITK)

9. Emma Rebecca Idroes  (Teknik Lingkungan/FPB/JTK/ITK)


Manfaat

1. Peningkatan pengetahuan petani di Kelompok Tani Swatani memperoleh pengetahuan baru tentang cara mengolah limbah pertanian dan limbah biogas menjadi pupuk organik cair yang ramah lingkungan dan bernilai ekonomis.

 

2. Pengurangan limbah pertanian seperti jerami, dedaunan, dan sisa panen yang sebelumnya dibuang atau dibakar, kini dimanfaatkan secara optimal sehingga mengurangi pencemaran lingkungan.

 

3. Dengan mampu memproduksi pupuk organik sendiri, kelompok tani menjadi lebih mandiri dan tidak tergantung pada pupuk kimia yang harganya fluktuatif.

 

4. Peningkatan produktivitas dan kualitas tanaman dengan penggunaan pupuk organik cair yang dihasilkan dari kegiatan ini dapat meningkatkan kesuburan tanah dan hasil panen dalam jangka panjang.

AGENDA

12

Mar

Workshop Pembuatan Video Aftermovie KKN ITK
09.00 WITA s/d 12.00 WITA
Zoom Meeting : https://s.itk.ac.id/video_aftermovie

16

Feb

Scholarship Info Session : AUSTRALIA AWARDS
10.00 - 12.00 WITA
Zoom Cloud Meeting (https://s.itk.ac.id/zoom_aas)

11

Feb

Diseminasi Inovasi Edisi #1
13.30 WITA - Selesai
Via zoom meeting dan Youtube Institut Teknologi Kalimantan
Lihat Selengkapnya