Kegiatan KKN ini dilaksanakan di Kebun Melon Sumber Berkah yang berlokasi di Gunung Steling, Balikpapan Utara, dan dibimbing langsung oleh pembimbing lapangan, Bapak Sunaryosiswo P. Pelaksanaan kegiatan berlangsung dari bulan Februari hingga bulan Mei, meliputi beberapa tahap, yaitu observasi lapangan, identifikasi potensi dan permasalahan, pelatihan pengolahan produk, serta implementasi dan evaluasi. Salah satu kegiatan menarik yang dilaksanakan adalah lomba membuat selai yang diikuti oleh ibu-ibu warga sekitar. Dalam lomba ini, peserta menyajikan berbagai macam kreasi olahan selai dari buah-buah lokal seperti melon, nanas, mangga, dan tomat. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan keterampilan masyarakat dalam mengolah hasil pertanian, tetapi juga menumbuhkan semangat inovasi dan kebersamaan dalam memanfaatkan potensi lokal secara maksimal.
Pengolahan buah melon menjadi produk selai dan marmalade serta pembuatan kompos untuk mendukung perkebunan berkelanjutan adalah kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang bertujuan untuk mengoptimalkan hasil pertanian lokal dan mengurangi limbah pertanian yang tidak termanfaatkan secara maksimal. Kegiatan ini dilaksanakan di Kebun Melon Sumber Berkah, Balikpapan Utara, Kota Balikpapan, yang merupakan lahan pertanian produktif dengan hasil utama berupa buah melon. Namun, dalam praktiknya, banyak buah melon yang tidak lolos sortir atau mengalami cacat fisik sehingga tidak layak jual dan menjadi limbah. Melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, dilakukan upaya pemanfaatan buah melon tersebut menjadi produk olahan seperti selai dan marmalade yang memiliki nilai jual lebih tinggi. Selain pengolahan buah melon, kegiatan ini juga mencakup pemanfaatan limbah kulit melon yang biasanya terbuang menjadi bahan baku kompos organik. Tujuan dari pengolahan limbah ini adalah untuk mendukung sistem pertanian berkelanjutan dengan memproduksi pupuk alami dari limbah pertanian itu sendiri.
Kegiatan ini didasarkan pada pendekatan edukatif dan partisipatif, di mana masyarakat diberi pelatihan langsung mengenai proses pembuatan selai dan kompos, sekaligus diberikan pendampingan dalam pengembangan usaha kecil berbasis olahan hasil tani. Produk yang dihasilkan tidak hanya berfungsi sebagai solusi atas limbah pertanian, tetapi juga sebagai peluang usaha baru bagi masyarakat setempat. Berdasarkan pelaksanaan kegiatan di lapangan, pengolahan melon menjadi produk pangan serta pemanfaatan kulitnya sebagai kompos terbukti mampu memberikan nilai tambah secara ekonomi, mengurangi limbah, dan meningkatkan keterampilan masyarakat dalam pengolahan hasil pertanian. Contoh produk hasil kegiatan ini meliputi selai melon, marmalade, serta kompos organik yang digunakan kembali untuk kebun melon. Dengan demikian, kegiatan ini dapat menjadi model pengelolaan hasil pertanian dan limbah secara terpadu yang dapat direplikasi di wilayah pertanian lainnya.
1. Memahami metode pengolahan hasil pertanian dan pemanfaatan limbah organik dari buah melon menjadi produk bernilai ekonomis seperti selai dan marmalade, serta kompos sebagai pupuk organik dalam mendukung pertanian berkelanjutan.
2. Menjadi bahan acuan bagi penelitian atau pengabdian masyarakat selanjutnya yang ingin mengembangkan potensi lokal berbasis agrikultur dan ekonomi sirkular di wilayah Balikpapan atau daerah lain dengan komoditas pertanian yang serupa.
3. Hasil kegiatan ini dapat menjadi alternatif pengolahan buah melon yang tidak lolos sortir, sehingga meminimalisir limbah pertanian dan memberikan peluang usaha baru bagi masyarakat melalui UMKM berbasis produk olahan melon.
4. Mengetahui potensi penerapan produk olahan buah melon seperti selai dan marmalade dalam industri makanan rumahan serta potensi kompos organik dari limbah kulit melon sebagai pupuk dalam sistem pertanian organik masyarakat sekitar.