Pemanfaatan Air Hujan dengan Menggunakan Teknologi Rainwater Harvesting dan Sistem Irigasi Tetes Pada Perkebunan Kelompok Tani Tunas Harapan KM 20 RT 46 Balikpapan Utara

  • Ketua Pengabdian: Riza Hudayariza, B.Sc., M.Sc | Anggota: Adi Rahmat, Furkon Setiawan, Muhammad Naufal F, Najwa Nabila, Helena Febita P, Lia Awaliyah, Muhamad Fadhil F, Muhammad Arif F
  • Tahun Pengabdian: 2024

Deskripsi

Balikpapan - Institut Teknologi Kalimantan melalui delapan mahasiswa dari Jurusan Ilmu Kebumian dan Lingkungan yang terdiri dari empat mahasiswa program studi Teknik Material dan Metalurgi, serta empat mahasiswa program studi Teknik Lingkungan membuat inovasi baru dalam “Pemanfaatan Air Hujan dengan Menggunakan Teknologi Rainwater Harvesting dan Sistem Irigasi Tetes Pada Perkebunan Kelompok Tani Tunas Harapan KM 20 RT 46 Balikpapan Utara". Program ini dilakukan untuk memberikan inovasi teknologi yang dapat memudahkan bagi masyarakat RT.46 KM.20 kelompok Tani Tunas Harapan. Kegiatan ini dilatar belakangi oleh keterbatasan para petani dalam melakukan penyiraman ke tanaman dan juga kurangnya pengelolaan air yang tepat bagi pertanian yang ada di RT. 46 KM 20 ini. Kelompok KKN R6 mendapatkan respon yang baik, baik dari ketua RT 46, maupun dari ketua kelompok tani. “Saya mendukung kalau adik-adik dari ITK ingin membuat inovasi untuk memajukan pertanian yang ada di lingkungan RT 46”, ungkap Pak Fauzi selaku ketua RT 46 setempat (Kamis,23/5/24). Adanya respon positif tersebut, kelompok KKN R6 mengajak salah satu anggota kelompok Tani Tunas Harapan untuk menjadi mitra KKN dengan harapan dari kerjasama ini dapat menguntungkan kelompok Tani Tunas Harapan dan juga dapat meningkatkan kualitas hasil pertanian yang ada di RT 46 KM 20. 

 

Gambar 1. Sosialisasi Kegiatan

 

Memadukan kegiatan yang berkaitan erat dengan aktivitas tradisional, dilakukan sebuah kolaborasi menjadi petani modern untuk memudahkan para petani dalam menghadapi masalah tersebut sehingga mampu menghasilkan output minim energi maksimum produksi dengan dibentuknya sebuah sistem irigasi tetes. Sistem tersebut sebenarnya sangat simpel, yaitu pengairan pada tanaman petani secara otomatis dengan memanfaatkan sudut kemiringan tanah dan gravitasi sehingga air yang berasal dari penampungan bisa dengan mudah mengairi tanaman. Perencanaan dimulai dari penentuan dimensi, jenis material, dan estimasi biaya yang dibutuhkan. Pengukuran wilayah untuk pembangunan sistem tersebut sangat diperlukan sebagai langkah awal dan perhitungan terkait gaya gravitasi, sudut kemiringan tanah, akses saluran pipa sistem irigasi serta pemilihan jenis material yang sesuai dengan kebutuhan.

 

Gambar 2. Saluran Sistem Irigasi Tetes

 

Setelah pembuatan sistem irigasi tetes, Kelompok KKN R6 melanjutkan pembuatan rainwater harvesting guna memanfaatkan air hujan sebagai pasokan utama air pada rangkaian sistem irigasi tetes. Pembuatan saluran rainwater harvesting dengan menggunakan talang air merupakan solusi efisien untuk mengumpulkan dan memanfaatkan air hujan. Proses ini dimulai dengan pemasangan talang air pada atap bangunan untuk mengarahkan air hujan menuju saluran penyimpanan. Talang air yang digunakan berbentuk huruf U untuk memaksimalkan air yang akan ditampung ke dalam tandon. Ditambah lagi di ujung talang dipasangkan jaring agar kotoran besar tidak masuk ke dalam wadah/penyimpanan air hujan.

 

Gambar 3. Saluran Rainwater Harvesting

 

Rainwater harvesting sebagai pasokan utama air pada rangkaian sistem ini diperlukan jaring untuk garda terdepan dalam menyaring pengotor yang berkemungkinan dapat menyumbat pipa saluran menuju filter air yang diinstal pada tandon utama. Pada tandon utama, dipasangkan filter air yang terdiri dari beberapa media seperti kulit jagung, kerikil, zeolit sebagai karbon aktif, dan pasir silika. Penggunaan filter ini berfungsi untuk membantu menghalangi kotoran yang berpotensi menyumbat saluran irigasi perkebunan. Filter menggunakan wadah pipa berukuran 70 cm dengan tambahan ball valve di bagian atas filter untuk memudahkan pengaturan kekuatan dan kecepatan menuju selang irigasi tetes.

 

Gambar 2. Urutan Media Filter Air

 

Dari Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan di RT 46 KM 20 Karang Joang ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi seluruh pihak yang terlibat. Harapannya, dengan adanya inovasi ini dapat digunakan oleh seluruh anggota kelompok yang tunas harapan, dan dapat meningkatkan hasil dari potensi pertanian yang di RT 46 KM 20 terkhusus kelompok tani tunas harapan.

 

 


Manfaat

1. Pemanfaatan air hujan menggunakan metode rainwater harvesting, yaitu konsep pengumpulan air hujan yang ditampung dalam sebuah reservoir untuk kemudian air yang telah dikumpulkan dapat dimanfaatkan sebagai salah satu alternatif sumber air ketika memasuki musim kemarau.

2. Penggunaan metode sistem irigasi tetes yang efektif dan efisien yang dapat memudahkan para petani dalam melakukan penyiraman pada perkebunan.

3. Pembuatan filter air untuk meningkatkan kualitas air dari penampungan air hujan yang akan digunakan sebagai air baku untuk sistem irigasi tetes.

4. Peningkatan produktivitas tanaman, dengan memastikan pasokan air yang cukup dan tepat pada waktu yang tepat, rainwater harvesting dan sistem irigasi tetes membantu meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman.

5. Konservasi sumber daya, dengan mengoptimalkan penggunaan air dan mengendalikan sumber daya air yang terbarukan seperti air hujan, petani berkontribusi pada konservasi sumber daya alam dan lingkungan.

AGENDA

12

Mar

Workshop Pembuatan Video Aftermovie KKN ITK
09.00 WITA s/d 12.00 WITA
Zoom Meeting : https://s.itk.ac.id/video_aftermovie

16

Feb

Scholarship Info Session : AUSTRALIA AWARDS
10.00 - 12.00 WITA
Zoom Cloud Meeting (https://s.itk.ac.id/zoom_aas)

11

Feb

Diseminasi Inovasi Edisi #1
13.30 WITA - Selesai
Via zoom meeting dan Youtube Institut Teknologi Kalimantan
Lihat Selengkapnya