Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilakukan oleh tim kelompok 5-N mahasiswa ITK, dilaksanakan di TK Harapan Bunda, Balikpapan, merupakan bentuk pengabdian masyarakat yang berfokus pada solusi penyediaan air bersih melalui pemanfaatan air hujan dengan teknologi filtrasi sederhana. Permasalahan yang dihadapi oleh mitra TK Harapan Bunda adalah keterbatasan akses terhadap air bersih akibat sering terhentinya pasokan dari PDAM serta infrastruktur penyimpanan air yang sudah tidak layak pakai. Hal ini berdampak langsung terhadap kegiatan belajar-mengajar dan kebutuhan sanitasi siswa serta masyarakat sekitar.
Sebagai respons terhadap permasalahan tersebut, tim KKN merancang dan mengimplementasikan sistem pengumpulan dan penyaringan air hujan yang bertujuan menyediakan cadangan air bersih secara mandiri dan berkelanjutan. Sistem ini mencakup beberapa tahap teknis, yakni pemasangan talang air di atap bangunan, pembangunan bak penampungan air, penyusunan media filter air (arang, pasir, kerikil, ijuk), hingga pemasangan pompa dan saluran distribusi air bersih ke titik-titik penggunaan. Air hujan yang masuk melalui talang akan ditampung dan difilter untuk menghilangkan partikel padat dan mikroorganisme berbahaya, sehingga aman digunakan untuk keperluan non-konsumsi seperti mencuci tangan, menyiram tanaman, hingga pembersihan lingkungan sekolah.
Selain aspek teknis, program KKN ini juga memiliki nilai edukatif melalui kegiatan sosialisasi dan pelatihan yang diberikan kepada warga sekitar dan pihak sekolah. Masyarakat diajak untuk mengenal manfaat pemanenan air hujan, memahami cara kerja filtrasi air sederhana, serta diajarkan langkah-langkah perawatan agar sistem tetap berfungsi dalam jangka panjang. Edukasi ini tidak hanya meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan air, tetapi juga mendorong kemandirian masyarakat dalam menerapkan teknologi yang ramah lingkungan dan hemat biaya. Kegiatan ini selaras dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 6, yaitu menjamin ketersediaan dan pengelolaan air bersih dan sanitasi untuk semua. Implementasi sistem ini diharapkan menjadi model awal yang dapat direplikasi oleh lingkungan lainnya yang mengalami permasalahan serupa . Hasil dari kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek berupa ketersediaan air, namun juga membuka peluang pengembangan program berbasis partisipasi masyarakat dalam menjaga kelestarian sumber daya air dan lingkungan.
Secara keseluruhan, kegiatan pengabdian masyarakat ini memberikan dampak positif dalam tiga aspek utama: teknis, edukatif, dan sosial. Dari segi teknis, masyarakat kini memiliki sistem penyimpanan dan penyaringan air yang fungsional. Dari segi edukatif, masyarakat memahami pentingnya pengelolaan air secara mandiri. Dan dari segi sosial, kegiatan ini membangun kolaborasi antara mahasiswa, institusi pendidikan, dan warga sekitar dalam menghadapi tantangan lingkungan secara berkelanjutan.
Tim Pelaksana Pengabdi:
1. Isti Kamila, S.Pd., M.Si. (Ilmu Aktuaria/ JTI/ITK)
2. Minco Adi Prasetyo (Teknik Elektro/JTIP/ITK)
3. Hana Meyninta Br Ginting (Rekayasa Keselamatan/JRI/ITK)
4. Gracella Patrecia Sinurat (Teknik Industri/JTI/ITK)
5. Rhino Bijaksono (Teknik Logistik/JTI/ITK)
6. Belva Nasywa Zikry Alfian (Teknik Logistik/JTI/ITK)
7. Imelda Natalia Leme’ (Teknik Kimia/JRI/ITK)
8. Hermawan Ajik Saputra (Teknik Mesin/JTIP/ITK)
9. Dwi Budiyanto (Teknik Mesin/JTIP/ITK)
1. Memahami konsep pemanenan air hujan dan penerapan teknologi filtrasi sederhana dalam menyediakan cadangan air bersih untuk kebutuhan harian.
2. Menjadi bahan acuan bagi kegiatan pengabdian masyarakat selanjutnya yang ingin menerapkan sistem pemanfaatan air hujan dan filtrasi di daerah yang mengalami krisis air bersih.
3. Memberikan solusi alternatif dan hemat biaya bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan air bersih, terutama saat pasokan dari PDAM terganggu.
4. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sumber daya air secara mandiri dan berkelanjutan dengan memanfaatkan potensi lokal.