Pengembangan public speaking bagi generasi muda saat ini sudah menjadi kebutuhan. Apalagi dalam era digitalisasi saat ini, tentunya menjadi kewajiban generasi muda atau pemuda untuk berkontribusi melalui penguasaan public speaking. Pengembangan public speaking bagi generasi muda, akan menjadi modal besar untuk berkontribusi terhadap pembangunan bangsa dan negara, tak terkecuali di Kota Balikpapan Provinsi Kaltim. Gempita pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur jelas membawa harapan. Perubahan kemajuan, perbaikan ekonomi seolah tampak di depan mata dan menjanjikan kemakmuran bagi masyarakat lokal. Namun, muncul kekhawatiran, sumber daya manusia (SDM) lokal bisa tergeser karena tak mampu bersaing.
Generasi Baru Indonesia (GenBI) ialah sebuah komunitas yang terdiri dari beberapa kumpulan mahasiswa dari berbagai universitas pada sebuah wilayah yang terpilih dan menang sebagai penerima beasiswa Bank Indonesia. GenBI menjadikan kaum muda Indonesia sebagai generasi yang kompeten dalam berbagai bidang keilmuan serta dapat membawa perubahan positif dan menjadi inspirasi bagi bangsa dan negara. Sehingga GenBI Indonesia merupakan SDM yang penting dalam pembangunan Kalimantan Timur khususnya Kota Balikpapan dalam menyongsong IKN. Karena GenBI Balikpapan sudah memiliki modal dasar yaitu kemampuan akademik yang baik sehingga pelatihan public speaking ini diharapkan mampu menyempurnakan masing-masing individu sehingga siap berkompetisi dengan SDM luar Kalimantan Timur agar nantinya bisa menempati posisi strategis baik di lembaga pemerintah maupun swasta di IKN dan wilayah penyangganya.
Pelatihan public speaking diadakan selama 150 menit dari pukul 13.00 – 15.30 WITA. Peserta sangat antusias menerima materi pelatihan. Pemateri yang professional menyajikan materi dengan sangat apik, sehingga peserta pelatihan public speaking aktif dalam kegiatan.
Sebelum dilaksanakannya Pelatihan Public Speaking, calon peserta diminta untuk mengisi kuesioner melalui google form terlebih dahulu mengenai pemahamannya tentang public speaking. Jumlah calon peserta yang mengisi kuesioner sebanyak 91 orang. Berikut adalah grafik pemahaman calon peserta.
Menurut survey sebelum pelaksanaan pelatihan, 56% peserta mengalami permasalahan dalam kemampuan public speaking.
Setelah dilakukan pelatihan, 89% peserta mengalami peningkatan dalam pemahaman public speaking.
Dari diagram di atas diketahui bahwa kegiatan ini mendapatkan respon positif dari peserta dan materi yang diberikan sangat bermanfaat bagi peserta. Sehingga 91% peserta yakin untuk mengikuti kegiatan public speaking ini apabila diselenggarakan lagi.
Melatih public speaking generasi muda