Mahasiswa Institut Teknologi Kalimantan (ITK) dari Kelompok KKN 4L melaksanakan program pengabdian masyarakat di RT. 29 Kelurahan Karang Joang, Balikpapan Utara, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Daerah tersebut memiliki potensi tinggi dalam sumber daya alam, dapat dilihat bahwa banyaknya lahan perkebunan warga sekitar didaerah tersebut. Namun, warga hanya menggunakan pupuk kimia yang tidak ramah lingkungan dalam meningkatkan kesuburan tanah. Terdapat juga potensi lain yaitu limbah rumah tangga seperti sampah organik dan minyak jelantah yang tidak dimanfaatkan dengan baik. Oleh karena itu, perlu dilakukan peningkatan keterampilan warga dalam mengolah limbah rumah tangga menjadi produk ramah lingkungan yang memiliki nilai jual.
Gambar 1. Pelatihan Pengolahan Sampah Organik menjadi Produk Ramah Lingkungan
Beberapa program ini berfokus pada pelatihan dalam meningkatkan keterampilan warga yaitu pelatihan pengolahan sampah organik menjadi pupuk cair organik menggunakan alat komposter kepasitas 150 liter. Alat komposter digunakan untuk mempercepat proses fermentasi dan menghindari ganguan dari luar seperti lalat atau tikus. Alat komposter terdapat dua filter yaitu filter halus dan kasar, filter kasar berfungsi untuk menyaring sampah organik yang tidak terfementasi dan filter halus untuk menyaring agregat halus, dan terdapat kran diposisi bawah untuk mempermudah mengeluarkan pupuk cair organik dalam proses pengemasan. Pemanfaatan ini dapat mengurangi sampah organik yang selalu meningkat dalam setiap tahun serta mengurangi ketergantungan masyarakat dalam penggunaan pupuk kimia di perkebunan warga.
Gambar 2. Alat Komposter Pupuk Organik Cair
Program kerja selanjutnya adalah pelatihan pengolahan minyak jelantah menjadi sabun cair dan lilin aromaterapi, Proses diawali dengan preparasi minyak jelantah menggunakan karbon aktif untuk menjernihkan minyak, dilanjutkan dengan saponifikasi melalui pencampuran KOH (kalium hidroksida) dan pemanasan terkontrol untuk mengubah minyak menjadi sabun. Warga diajarkan teknik tepat dalam mengatur suhu, takaran bahan, dan waktu reaksi guna menghasilkan sabun cair dengan pH aman dan konsistensi stabil. Untuk meningkatkan daya jual, ditambahkan pewarna dan pewangi minyak esensial selama proses pendinginan. Sementara itu, lilin aromaterapi dibuat dengan melelehkan parafin, lalu mencampurnya dengan minyak jelantah bersih, asam stearat, serta pewarna dan aroma terpilih sebelum dituang ke cetakan ber-sumbu. Antusiasme tinggi ditunjukkan peserta, terutama ibu-ibu rumah tangga, yang berhasil memproduksi sabun cair berkualitas komersial dan lilin siap jual membuktikan potensi ekonomi dari limbah rumah tangga sekaligus mengurangi pencemaran lingkungan. Setelah terselenggaranya kegiatan KKN ini, diharapkan warga RT.29 Kelurahan Karang Joang dapat merasakan manfaat baik dari dari segi pengetahuan maupun proses pembuatan produknya yang disampaikan oleh tim KKN
Manfaat :