Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa Institut Teknologi Kalimantan kali ini membawa angin segar bagi warga Gunung Samarinda. Dalam upaya meningkatkan perekonomian kreatif masyarakat, para mahasiswa melaksanakan pelatihan pembuatan sabun dari minyak jelantah serta pembuatan dispenser sabun otomatis. Dalam kegiatan yang berlangsung selama 4 bulan ini, para peserta yang terdiri dari ibu-ibu rumah tangga, pemuda, dan tokoh masyarakat setempat diajari cara mengubah minyak jelantah yang selama ini dianggap limbah tak berguna menjadi produk bernilai ekonomi tinggi berupa sabun cuci. Pelatihan ini diharapkan dapat menjadi solusi kreatif dalam mengatasi masalah lingkungan sekaligus meningkatkan perekonomian warga.
"Minyak jelantah yang biasanya terbuang sia-sia, kini dapat diolah menjadi sabun cuci yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga bernilai ekonomis. Dengan pelatihan ini, kami berharap dapat mendorong warga untuk memanfaatkan limbah rumah tangga menjadi produk yang bernilai jual, selain itu, dengan adanya kegiatan KKN di Gunung Samarinda ini harapannya mampu membuat mahasiswa merasakan kehidupan bermasyarakat dengan sesungguhnya," ujar Bu Rizka Lestari, dosen pembimbing KKN Institut Teknologi Kalimantan.
Tidak hanya berhenti pada pembuatan sabun, para mahasiswa juga memberikan pelatihan membuat dispenser sabun otomatis. Dispenser ini dirancang menggunakan bahan-bahan sederhana namun inovatif, sehingga dapat dibuat dengan biaya yang terjangkau. Inisiatif ini diambil untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan kebersihan yang lebih praktis dan higienis, terutama di masa pasca-pandemi. Dispenser sabun otomatis ini merupakan inovasi sederhana yang dapat meningkatkan standar kebersihan di rumah-rumah warga. Selain itu, produk ini juga dapat dijual sebagai barang kreatif yang bernilai ekonomi, sehingga dapat menjadi sumber penghasilan tambahan bagi masyarakat.
Pelatihan ini mendapat sambutan hangat dari warga Gunung Samarinda. "Kami sangat berterima kasih atas ilmu yang diberikan oleh para mahasiswa. Sekarang, kami tidak hanya bisa menghemat pengeluaran dengan membuat sabun sendiri, tetapi juga bisa menambah penghasilan dengan menjualnya," ungkap Ibu Purwati, selaku ketua RT 40 Gunung Samarinda. Kegiatan ini juga diwarnai dengan diskusi interaktif mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan. Para mahasiswa KKN mengajak warga untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar dengan mengurangi limbah rumah tangga dan memanfaatkannya secara kreatif.
Seperti pepatah lama yang mengatakan, "Sambil menyelam minum air," pelatihan ini tidak hanya mengajarkan keterampilan baru tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi warga. Dengan semangat gotong royong dan inovasi, diharapkan masyarakat Gunung Samarinda dapat terus berkembang dan mandiri secara ekonomi. Melalui kegiatan KKN ini, Institut Teknologi Kalimantan menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan masyarakat berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi. Semoga langkah ini menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk terus berinovasi dan memanfaatkan potensi lokal demi kesejahteraan bersama.
Pengolahan Limbah