Pengetahuan masyarakat khususnya masyarakat Giri Mulyo, kelurahan Karang Joang, Balikpapan Utara, akan penanggulangan sampah daur ulang masih terbilang sangat kurang. Giri mulyo merupakan salah satu perkampungan masyarakat Karang Joang. Penduduk yang bertempat tinggal di wilayah giri mulyo sebagian besar bekerja sebagai petani. Berdasarkan informasi yang diberikan oleh penduduk setempat, hasil pertanian mereka menurun sejak pandemi Covid-19, daya beli masyarakat sekitar terhadap hasil kebun dan pertanian menurun, sehingga menyumbang penurunan daya serap produk pertanian. Hal ini memberikan dampak kerugian yang cukup besar bagi kelompok petani Giri Mulyo. Disisi lain, kenaikan harga pupuk di pasaran juga semakin tinggi, bagi masyarakat dengan pendapatan rata-rata UMR tidak mampu untuk membeli pupuk bersubsidi, sebagai alternatif digantikan dengan pupuk organik. Pupuk organik sangat bermanfaat bagi peningkatan produksi pertanian baik kualitas maupun kuantitas, mengurangi pencemaran lingkungan, dan meningkatkan kualitas lahan secara berkelanjutan. Penggunaan pupuk organik dalam jangka panjang dapat meningkatkan produktivitas lahan dan dapat mencegah degradasi lahan. Sejauh ini, masyarakat setempat masih menggunakan sisa-sisa limbah sisa makanan, buah dan sayuran yang terbuang sebagai media pembuatan pupuk organik. Namun, pupuk organik yang terbuat dari bahan tersebut tidak tahan lama penggunaaanya, mudah terdekomposisi dan menghasilkan gas dengan bau yang tidak sedap. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, melalui kegiatan ini, masyarakat setempat akan diberikan pelatihan serta informasi baru tentang penggunaan limbah cangkang telur sebagai bahan alternatif pembuatan pestisida organik.
Cangkang telur merupakan limbah alami yang tidak dimanfaatkan secara umum. Karena untuk bisa dimanfaatkan, cangkang telur membutuhkan waktu lama untuk terurai secara alami. Restaurant serta para pelaku industri makanan merupakan salah satu penghasil limbah cangkang telur dalam jumlah yang tidak sedikit. Bahkan masyarakat bisa juga mengkonsumsi telur dalam jumlah banyak sehingga linier dengan limbah cangkang telur yang dihasilkan. Limbah cangkang telur mempunyai berat sekitar 11 % dari berat telur utuh. Dengan jumlah yang cukup banyak, akan menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan jika tidak diolah secara optimal. Selama ini limbah cangkang telur banyak dimanfaatkan menjadi campuran pupuk dan pakan ternak. Pengolahan limbah tersebut dianggap belum mempunyai nilai tambah yang besar jika dilihat dari harga maupun jumlah produksi. Permasalahan lain yaitu ketergantungan petani pada pupuk yang ada di pasaran sehingga ketika ada kenaikan harga, para petani memilih untuk mengurangi jumlah pupuk yang diberikan dan berimbas langsung pada hasil panen yang dihasilkan. Oleh karena itu dibutuhkan alternatif tambahan untuk mengatasi permasalahan tersebut, yakni diantaranya:
1. Menerapkan inovasi pembuatan pupuk organik cair dan pupuk padat selow release berbahan dasar limbah cangkang telur yang lebih ramah lingkungan untuk membantu meningkatkan produktivitas hasil pertanian dan kebun warga Girimulyo. Selain memberikan dampak baik ke lingkungan dengan cara pengurangan limbah organik, pupuk organik cair berbahan dasar limbah cangkang telur juga memberikan dampak baik ke lahan pertanian yang digunakan. Produksi pupuk secara mandiri juga membuat para petani terbebas dari ketergantungan pupuk kimia yang ada di pasaran.
2. Menggunakan limbah cangkang telur sebagai media pembuatan karya seni mozaik. Karya seni mozaik berbahan dasar limbah cangkang telur dianggap mampu meningkatkan psikomotorik pada anak dan juga keterampilan warga setempat untuk membuat kerajinan para siswa-siswi SDN 012 Balikpapan Utara.
Demonstrasi pembuatan pupuk organik cair dan prakarya mozaik dilakukan di ruang kelas SDN 012 Balikpapan Utara (Gambar 1) dengan dihadiri para wali murid, guru sekolah dan siswa-siswi. Kegiatan sosialisasi diawali dengan menertibkan peserta dalam kelas, kemudian dilanjutkan dengan sosialisasi pemanfaatan limbah cangkang telur, urgensi penggunaannya sebagai bahan baku pembuatan pupuk cair organik dan karya seni mozaik. Pelaksanaan kegiatan dibantu oleh mahasiswa Program Studi Teknik Kimia sebagai panitia dan 3 orang dosen Teknik Kimia yang ikut serta dalam persiapan kegiatan. Pada sesi pembuatan karya seni mozaik, tim pelaksana membagi kelompok siswa siswi menjadi 5 kelompok dengan motif gambar mozaik yang berbeda-beda (Gambar 2).
Semua peserta diberikan informasi dan pengenalan manfaatkan limbah cangkang telur, sebelum akhirnya digunakan untuk membuat pupuk organik cair dan karya seni mozaik. Dalam setiap kelompok, para siswa-siswi didampingi oleh tim pelaksana mahasiswa untuk membuat sketsa gambar sekaligus menempelkan cangkang telur yang sudah dihancurkan kecil-kecil menggunakan perekat dan zat pewarna untuk dibubuhkan pada sketsa mozaik yang telah dibuat. Pada pembuatan karya mozaik ini, terdapat 5 sketsa gambar mozaik yang bermotif khas Kalimantan yakni berupa gambar burung enggang, motif ukiran dan batik khas Kalimantan. Para siswa-siswi diberikan waktu kurang lebih 1 jam untuk menyelesaikan karya mozaik sesuai pembagian desain yang telah dibuat. Tahapan pembuatan karya mozaik dapat dijelaskan sebagai berikut: Langkah pertama, mengumpulkan limbah cangkang telur yang sudah tidak digunakan. Dilanjutkan dengan menjemur cangkang telur tersebut supaya lebih cepat kering. Menyiapkan media dasarnya seperti kertas, triplek atau kanvas setelah itu membuat sketsa yang diinginkan. Menempelkan kepingan cangkang telur diatas sketsa yang sudah dibuat menggunakan lem kayu atau lem putih. Setelah sketsa tertutup dengan kepingan telur lalu amplas permukaan secara halus dan dapat diaplikasikan menggunakan cat agar lebih menarik.
Gambar 1. Tim pelaksana pengabdian masyarakat memberikan materi sosialisasi pemanfaatan limbah cangkang telur menjadi pupuk organik cair dan karya seni mozaik kepada peserta kegiatan.
Gambar 2. Pendampingan siswa-siswi SDN 012 Balikpapan Utara dalam pembuatan prakarya mozaik menggunakan cangkang telur oleh Tim mahasiswa ITK. Hasil karya seni mozaik dari limbah cangkang telur berhasil dibuat oleh siswa-siswi SDN 012 Balikpapan Utara dengan didampingi oleh tim pelaksana kegiatan yakni mahasiswa program studi Teknik Kimia ITK.
Gambar 3. Tahap Pembuatan Pupuk Organik-berbasis Pupuk Padat Slow Release
Gambar 4. Tahap Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) Dari Limbah Cangkang Telur
Gambar 5 Tahap Pembuatan Prakarya Mozaik dari Limbah Cangkang Telur
a) Penggunaan pestisida kimia secara berlebihan dan berulang memiliki risiko kontaminasi residu pestisida dalam air, terutama air minum. Selain itu, tingkat kesuburan tanah dapat menurun dalam jangka waktu panjang.
b) Tujuan yang diharapkan setelah melaksanakan kegiatan ini, masyarakat dapat mengerti cara pembuatan pestisida organik dan karya seni Mozaik berbahan dasar buangan limbah cangkang telur.
c) Sangat diharapkan masyarakat dapat mengganti pestisida berbahan kimia dengan pestisida organic berbahan dasar cangkang telur, sehingga bisa menjaga kelestarian lingkungan dan akan memberikan dampak yang positif bagi masyarakat karena mereka memberdayakan suatu limbah untuk dijadikan produk yang lebih bernilai.