Ekowisata Bamboe Wanadesa terletak di Jl. Giri Rejo RT. 26, Karang Joang, Balikpapan Utara, Kalimantan Timur. Destinasi ini dikenal dengan konsep ekowisata yang memanfaatkan bambu sebagai daya tariknya. Dengan luas sekitar 80 hektar, lokasi ini berbatasan langsung dengan Waduk Manggar dan memiliki potensi besar untuk mendukung pengembangan pariwisata berkelanjutan sekaligus penguatan ekonomi masyarakat setempat. Selain itu, Sejak berkunjungnya Presiden Jokowi tahun 2023, tempat wisata ini semakin diperhatikan oleh pemerintah Kota Balikpapan. Potensi tempat wisata berupa tanaman bambu yang rindang dan waduk yang telah dimanfaatkan sebagai tempat wisata perahu, olahraga kano dan water running. Hal ini menjadi salah satu daya tarik Ekowisata Bamboe sebagai wahana rekreasi dan olahraga yang menyatu dengan alam. Selain menawarkan keindahan alam dan fasilitas yang cukup, tempat wisata ini juga memiliki harga tiket masuk yang terjangkau untuk keluarga maupun individu yang mencari ketenangan dari hiruk-pikuk kota.
Meskipun memiliki potensi yang besar, masih terdapat sejumlah tantangan dalam memanfaatkan sumber daya alam dan manusia secara optimal. Area wisata ini belum sepenuhnya dikelola secara maksimal, terutama di bagian belakang yang kurang menarik bagi wisatawan. Selain itu, beberapa fasilitas, seperti spot foto dan denah lokasi, belum cukup memadai untuk meningkatkan pengalaman wisatawan.
Kegiatan awal yang dilakukan kelompok PMMD S4 yaitu mengadakan sosialisasi terkait program yang akan ditawarkan. Kegiatan sosialisasi dilakukan untuk mengedukasi terkait potensi pengembangan tempat wisata melalui program optimalisasi tata kelola dan fasilitas wisata. Kegiatan ini diawali dengan diskusi yang dihadiri oleh Ketua dan pengurus Wisata Bamboe, Dosen Pembimbing Kelompok PMMD S4, serta beberapa masyarakat sekitar. Output yang dihasilkan dari kegiatan ini yaitu kondisi eksisting dari pengurus dan warga terkait masalah yang ada, serta solusi dari dosen pembimbing serta mahasiswa yang ditawarkan pada Bamboe Wanadesa.
Gambar 1. Pembukaan kegiatan sosialisasi, yang berlokasi pada Ekowisata Bamboe Wanadesa.
Kelompok PMMD S4 Yang dibimbing oleh Ibu Supratiwi Amir, S.Ds., M.Sn. menemukan permasalahan dan menawarkan solusi dengan merancang program kerja yang telah disesuaikan disiplin ilmu, kompetensi dan keahlian yang dimiliki oleh anggota tim PMMD. Kegiatan yang dilakukan yaitu menawarkan pembuatan denah lokasi Wisata Bamboe Wanadesa untuk memberikan penerangan kepada pengunjung tentang kondisi kawasan wisata. Selain itu, dilakukan pengembangan site plan untuk area belakang Wisata Bamboe Wanadesa yang akan dirancang secara strategis untuk UMKM. Terakhir yaitu peningkatan fasilitas dan daya tarik wisata dengan melakukan renovasi spot foto, menambahkan desain yang kreatif dan menarik secara visual untuk meningkatkan jumlah pengunjung serta memperkuat promosi destinasi melalui sosial media.
Gambar 2. Pembuatan Master Plan Ekowisata Bamboe Wanadesa dan renovasi Spot Foto
Kegiatan selanjutnya akan dilaksanakan monitoring pemanfaatan program juga penutupan kegiatan yang ditandai dengan penyerahan dokumen site plan pengembangan area belakang tempat wisata yang akan dimanfaatkan untuk kegiatan UMKM.
Program Mahasiswa Mengabdi Desa (PMMD) yang berlokasi di Wisata Bamboe Wanadesa memberikan manfaat dalam beberapa aspek. Melalui program ini mahasiswa mendapatkan manfaat yaitu peningkatan keterampilan praktis dan pengalaman lapangan dalam bidang perencanaan, pembangunan infrastruktur, pemberdayaan masyarakat serta edukasi lingkungan. Mahasiswa juga mengasah keterampilan kerja tim, komunikasi, dan kepemimpinan melalui kolaborasi dengan warga dan pemangku kepentingan lokal. Secara ekonomi, program ini juga dapat mendorong pengembangan area UMKM yang memungkinkan masyarakat lokal menjual produk secara langsung, meningkatkan pendapatan dan kemandirian ekonomi. Dari segi pariwisata, revitalisasi denah lokasi dan spot foto yang menarik dapat meningkatkan kenyamanan dan daya tarik visual bagi wisatawan, serta memperkuat promosi melalui media sosial. Selain itu dengan kehadiran mahasiswa membawa transfer ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), serta pendekatan desain dan perencanaan yang aplikatif, menjadikan kawasan wisata Bamboe Wanadesa lebih tertata dan berkelanjutan. Seluruh program dirancang untuk meningkatkan kualitas destinasi wisata dan memperkuat hubungan sinergis antar perguruan tinggi, masyarakat, dan mitra lokal.