Optimalisasi Pertanian Berkelanjutan Melalui Pembuatan Pergola dan Sistem Penyiraman Otomatis di Kebun KWT Daun Sop Ceria Km. 21 Balikpapan

  • Ketua Pengabdian: Sarah Membala, S. ARS., M. URP
  • Tahun Pengabdian: 2024-2025

Deskripsi

Kebun KWT Daun Sop Ceria Kilometer 21 di Balikpapan merupakan salah satu contoh nyata pemberdayaan masyarakat berbasis pertanian yang berkelanjutan. Didirikan pada tahun 2022, kebun ini dikelola oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) yang beranggotakan perempuan-perempuan setempat. Mereka tidak hanya mengelola lahan untuk menanam berbagai jenis sayuran, tetapi juga berperan sebagai motor penggerak dalam memperkuat ikatan sosial dan meningkatkan kapasitas perempuan di lingkungan mereka. Kegiatan berkebun di KWT Daun Sop Ceria telah berhasil meningkatkan keterampilan anggota, mempererat hubungan antarwarga, serta menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan sejahtera. Tanah yang subur dan sumber daya alam yang melimpah menjadi modal utama, sementara kemandirian anggota dalam membuat bibit dan mengelola hasil panen menambah nilai ekonomi bagi warga sekitar. Hasil panen tidak hanya untuk konsumsi pribadi, tetapi juga dijual untuk menambah penghasilan keluarga, sekaligus mengurangi ketergantungan pada sumber pangan eksternal. Selain tanaman sayur, kebun ini juga membudidayakan tanaman obat keluarga (TOGA) yang berpotensi menjadi sarana edukasi masyarakat.

 

Namun, kebun ini menghadapi sejumlah tantangan, khususnya dalam hal efisiensi distribusi air dan keterbatasan lahan. Sistem irigasi yang belum optimal menyebabkan distribusi air kurang efisien sehingga kebutuhan tanaman seringkali tidak terpenuhi. Selain itu, lahan yang sempit membatasi produktivitas kebun. Berdasarkan laporan FAO, pengelolaan air yang efisien sangat penting untuk mendukung pertanian berkelanjutan dan ketahanan pangan jangka panjang. Berdasarkan tantangan tersebut, Program Mahasiswa Mengabdi Desa (PMMD) dari Institut Teknologi Kalimantan merancang solusi berupa penerapan sistem penyiraman otomatis dan pembangunan struktur tanaman merambat (pergola).

 

Pelaksanaan program ini dilakukan secara kolaboratif, dimulai dari survei lapangan, diskusi dan perencanaan bersama masyarakat, pengadaan bahan, perakitan dan pemasangan sistem, hingga pelatihan penggunaan dan perawatan teknologi baru. Pendekatan partisipatif ini memastikan bahwa solusi yang diadopsi benar-benar sesuai dengan kebutuhan lokal dan dapat dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat. Selain itu, program ini juga memberikan penyuluhan tentang manfaat dan cara perawatan sistem penyiraman otomatis serta struktur tanaman merambat, sehingga meningkatkan keterampilan dan pengetahuan warga dalam mengelola kebun secara modern dan berkelanjutan.

 

Manfaat dari program ini sangat luas, mencakup aspek ekonomi, sosial, pendidikan, dan teknologi. Secara ekonomi, sistem penyiraman otomatis mengurangi kebutuhan waktu dan tenaga, sehingga biaya operasional kebun dapat ditekan. Pengelolaan lahan yang lebih optimal melalui struktur tanaman merambat juga mendukung peningkatan hasil pertanian dan kesejahteraan masyarakat. Dari aspek sosial, kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat memperkuat ikatan sosial dan mendorong terciptanya lingkungan yang harmonis. Sementara itu, dari aspek pendidikan dan teknologi, masyarakat diperkenalkan pada inovasi pertanian yang ramah lingkungan, sekaligus meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sumber daya secara berkelanjutan.

 

Dengan berakhirnya program ini, diharapkan inovasi yang telah diterapkan dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi Kebun KWT Daun Sop Ceria Kilometer 21 dan masyarakat sekitarnya. Program ini bukan hanya tentang teknologi dan hasil panen, tetapi juga tentang membangun kemandirian, memperkuat kolaborasi, serta menciptakan lingkungan yang lebih sejahtera dan berdaya. Semoga keberhasilan ini menjadi pijakan untuk langkah-langkah pengembangan berikutnya, sehingga kebun ini dapat terus tumbuh menjadi contoh pemberdayaan masyarakat berbasis pertanian yang inspiratif di Balikpapan dan wilayah lainnya.

 

Tim Pelaksana Pengabdi:

1. Sarah Membala, S. ARS., M. URP (Dosen Perencanaan Wilayah dan Kota/FPB/ITK)

2. Muhammad Indicha Diandra Amir (Teknik Mesin/FRTI/ITK)

3. Alfarel Darmawan (Teknik Mesin/FRTI/ITK)

4. Achmad Najwan Mulya (Teknik Elektro/FSTI/ITK)

5. Willy Dosan (Teknik Elektro/FSTI/ITK)

6. Adinda Nurlita Jannah (Teknik Kimia/FRTI/ITK)

7. Syifa Alfian Noor (Teknik Kimia/FRTI/ITK)

8. Nurhidayah Muhasdi (Teknik Industri/FRTI/ITK)

9. Yasmin Syahda Mustika (Teknik Industri/FRTI/ITK)

10. Muhammad Barrie Fernanda (Rekayasa Keselamatan/FRTI/ITK


Manfaat

1. Dengan diterapkannya sistem penyiraman otomatis, efisiensi waktu dan tenaga dalam proses penyiraman tanaman dapat ditingkatkan, sehingga berkontribusi pada pengurangan biaya operasional kebun.

 

2. Optimalisasi pengelolaan lahan sempit melalui pemanfaatan struktur tempat tanaman merambat berpotensi meningkatkan hasil pertanian, yang pada akhirnya dapat mendukung kesejahteraan masyarakat setempat.

AGENDA

12

Mar

Workshop Pembuatan Video Aftermovie KKN ITK
09.00 WITA s/d 12.00 WITA
Zoom Meeting : https://s.itk.ac.id/video_aftermovie

16

Feb

Scholarship Info Session : AUSTRALIA AWARDS
10.00 - 12.00 WITA
Zoom Cloud Meeting (https://s.itk.ac.id/zoom_aas)

11

Feb

Diseminasi Inovasi Edisi #1
13.30 WITA - Selesai
Via zoom meeting dan Youtube Institut Teknologi Kalimantan
Lihat Selengkapnya