.jpg)
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim E4 Institut Teknologi Kalimantan yang dilaksanakan di kawasan Hutan Lindung Sungai Wain (HLSW), Balikpapan, merupakan bentuk pengabdian masyarakat berbasis teknologi yang bertujuan untuk mengoptimalkan akses informasi serta edukasi terkait konservasi dan ekowisata. Program ini berlangsung dari bulan Maret hingga Juni 2025 dan mengusung semangat integrasi antara pelestarian lingkungan dengan kemajuan digital. Tiga program utama yang dikembangkan secara sinergis dalam kegiatan ini adalah pembuatan barcode identitas pohon dan baliho promosi, penyusunan buku literasi aves, serta pengembangan backend website sebagai pusat informasi digital HLSW.
Pertama, tim melakukan digitalisasi data flora melalui pemasangan barcode identitas pada pohon-pohon yang telah terdata. Barcode ini berfungsi sebagai pengenal digital yang memuat informasi penting mengenai spesies pohon, karakteristik morfologis, dan peran ekologisnya. Pemasangan barcode tersebut dilakukan setelah melalui proses desain, pencetakan, dan pelaminasian untuk memastikan ketahanannya terhadap kondisi hutan tropis yang lembap. Selain itu, untuk mendukung promosi kawasan wisata, tim juga merancang dan memasang baliho berukuran 3x3 meter yang menampilkan berbagai paket ekowisata seperti short track, night safari, bird watching, hingga river tracking, dengan desain visual yang informatif dan menarik.
Kedua, tim menyusun buku literasi digital yang berfokus pada keanekaragaman burung (aves) di kawasan HLSW. Buku ini memuat deskripsi lengkap 60 jenis burung yang telah divalidasi keberadaannya, lengkap dengan foto berkualitas tinggi, deskripsi morfologi, habitat, pola perilaku, dan status konservasi. Proses penyusunan dimulai dari pengumpulan data primer dan sekunder, pembuatan konten ilustratif, hingga desain layout dan cover buku. Buku ini tersedia dalam bentuk e-book dan versi cetak yang dapat digunakan untuk edukasi pengunjung, pelajar, serta bahan penelitian lebih lanjut.
Ketiga, pengembangan sistem backend website ekowisatasungaiwain.com menjadi landasan teknologi dari seluruh program digitalisasi ini. Dibangun menggunakan framework Laravel, sistem ini memungkinkan integrasi antara database flora dan fauna, sistem informasi paket wisata, fitur booking online, galeri media, serta sistem autentikasi dan manajemen konten oleh admin. Website ini dirancang sebagai pusat edukasi dan promosi berbasis digital yang dapat diakses oleh masyarakat luas, peneliti, dan wisatawan. Integrasi antara barcode dan backend memungkinkan sistem dokumentasi dan monitoring yang efisien dan berkelanjutan.
Dengan kombinasi kegiatan berbasis digital dan pelibatan mitra lokal, KKN ini telah memberikan kontribusi nyata terhadap pelestarian lingkungan dan pengembangan ekowisata HLSW. Ke depannya, sistem ini dapat dikembangkan lebih lanjut dengan penambahan fitur interaktif seperti aplikasi mobile, sistem multimedia edukatif, serta pelatihan dan regenerasi teknis bagi mitra dan mahasiswa. Program ini juga membuka peluang kolaborasi dengan berbagai pihak eksternal untuk menciptakan jejaring ekowisata edukatif yang berkelanjutan di Kalimantan Timur dan sekitarnya.
Tim Pelaksana Pengabdi:
1. Ramadhan Paninggalih, S.Si., M.Si., M.Sc. (Informatika/JTEIB/ITK)
2. Fakhrizal Naufal (Informatika/JTEIB/ITK)
3. Febriani (Informatika/JTEIB/ITK)
4. Niko Afandi S. (Informatika/JTEIB/ITK)
5. Laila Mustika S. (Informatika/JTEIB/ITK)
6. Zahra Elycia Arman (Sistem Informasi/JTEIB/ITK)
7. Tri Wahyuni (Sistem Informasi/JTEIB/ITK)
8. Bintang Eka Pratama Pamian (Sistem Informasi/JTEIB/ITK)
9. Maria Reminiscere Siregar Silo (Sistem Informasi/JTEIB/ITK)
1. Meningkatkan akses informasi dan literasi digital terkait ekowisata dan konservasi di kawasan Hutan Lindung Sungai Wain.
2. Menyediakan media digital berupa Website dan E-book untuk mendukung promosi wisata dan edukasi masyarakat.
3. Membantu pengelola HLSW dalam melakukan dokumentasi pohon menggunakan barcode yang terintegrasi ke sistem backend.
4. Memberikan referensi digital tentang keanekaragaman burung (aves) di kawasan HLSW bagi masyarakat umum dan peneliti.
5. Membuka peluang pengembangan aplikasi mobile sebagai lanjutan dari sistem digital konservasi.