Membaca Risiko, Menata Masa Depan: Sosialisasi Ilmu Aktuaria untuk pengurus Koperasi Merah Putih Desa Suko Mulyo di Wilayah Semoi, Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara

  • Ketua Pengabdian: Alvianus Kristian Sumual, S.E., M.E.
  • Tahun Pengabdian: 2025

Deskripsi

Dalam upaya memperkuat pilar ekonomi kerakyatan di pedesaan, tim pengabdian masyarakat "Futurask" dari Institut Teknologi Kalimantan (ITK) menghadirkan terobosan inovasi sosial bagi Koperasi Merah Putih di Desa Suko Mulyo, Kecamatan Sepaku. Program ini hadir sebagai respons atas tantangan pengelolaan koperasi yang selama ini masih berjalan secara manual dan minimnya pemahaman mengenai manajemen risiko keuangan di kalangan pengurus. Melalui pendekatan holistik, tim Futurask tidak hanya memberikan bantuan teknis, tetapi juga menanamkan pemahaman mendalam mengenai ilmu aktuaria—sebuah disiplin ilmu pengelolaan risiko yang sebelumnya asing bagi masyarakat setempat—guna meningkatkan literasi finansial pengurus dalam mengidentifikasi potensi kerugian di masa depan. Keberhasilan edukasi ini terlihat dari lonjakan nilai rata-rata pemahaman peserta sebesar 46% pasca-pelatihan, yang mengindikasikan kesiapan sumber daya manusia koperasi untuk mengambil keputusan yang lebih terukur.

Sebagai wujud nyata dari transformasi operasional, pemahaman teori risiko tersebut diintegrasikan ke dalam sebuah sistem aplikasi keuangan berbasis web yang dikembangkan khusus untuk Koperasi Desa (KOPDES) Suko Mulyo. Aplikasi ini menjadi solusi komprehensif yang mengubah pencatatan manual menjadi digital, memungkinkan pengurus untuk mencatat transaksi kas, simpanan, dan pinjaman secara terintegrasi dan real-time. Efisiensi administrasi menjadi salah satu manfaat utama, di mana fitur otomatisasi dalam aplikasi mampu menghasilkan laporan keuangan krusial seperti Neraca Saldo, Laba Rugi, hingga perhitungan pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) secara akurat sesuai persentase yang telah diatur, sehingga menghilangkan risiko kesalahan perhitungan manusia yang sering terjadi sebelumnya.

Dampak inovasi ini meluas hingga ke aspek transparansi dan kepercayaan anggota, yang merupakan modal sosial terpenting dalam sebuah koperasi. Sistem yang dibangun menyediakan akses khusus bagi anggota, di mana mereka dapat memantau saldo simpanan, tagihan kredit, dan riwayat transaksi mereka sendiri secara mandiri melalui dasbor digital. Transparansi ini berjalan beriringan dengan strategi keberlanjutan usaha; dengan fitur pemantauan "Jatuh Tempo" dan deteksi dini "Kredit Macet" yang tertanam dalam aplikasi, pengurus kini memiliki alat bantu untuk memitigasi risiko gagal bayar sebelum menjadi masalah besar. Sinergi antara peningkatan kapasitas SDM yang sadar risiko dan adopsi teknologi yang akuntabel ini diharapkan mampu menjadikan Koperasi Merah Putih sebagai entitas ekonomi yang tangguh, transparan, dan berkelanjutan bagi kesejahteraan warga Desa Suko Mulyo.

 

 

Gambar 1. Kegiatan Pelaksanaan Sosialisasi

 

 

Gambar 2. Grafik tingkat kepuasan masyarakat

 

Gambar 1 dan 2 memperlihatkan dokumentasi serta tingkat kepuasan dalam sosialisasi yang telah dilaksanakan bersama masyarakat dan pengurus Koperasi Merah Putih Desa Suko Mulyo. Dalam kegiatan tersebut, tim pelaksana memberikan pemaparan materi secara interaktif disertai sesi tanya jawab untuk memastikan pemahaman peserta terhadap topik yang dibahas. Selain itu, dilakukan penilaian awal berupa tes pengetahuan sebelum sosialisasi untuk mengetahui pemahaman awal peserta, dan diakhiri dengan tes pengetahuan setelah sosialisasi guna mengukur peningkatan pemahaman mereka. Para peserta terlihat antusias mengikuti setiap sesi, mulai dari pengenalan dasar Koperasi Merah Putih yang dimana koperasi sendiri merupakan entitas ekonomi yang memiliki peran penting dalam pembangunan ekonomi masyarakat karena mampu meningkatkan kesejahteraan anggotanya melalui prinsip kerja sama, partisipasi, dan pengelolaan sumber daya secara kolektif  (Vidianto, & Hendrawan, 2024). Selanjutnya pemberian materi mengenai cara mengembangkan koperasi dengan baik, cara melakukan analisis serta asistensi atau pendampingan mengenai kelembagaan, pengenalan singkat mengenai risiko koperasi, penerapan konsep manajemen risiko dan aktuaria dalam pengelolaan koperasi, hingga cara mengelola keuangan koperasi tersebut. Hasil penilaian menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pemahaman peserta terhadap materi yang disampaikan, yang juga tercermin dari antusiasme dan partisipasi aktif mereka selama sosialisasi.

Lebih lanjut, kegiatan ini juga menekankan pentingnya penerapan prinsip manajemen risiko dalam menjaga keberlanjutan koperasi. Manajemen risiko merupakan suatu rangkaian prosedur dan metodologi yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, memonitor dan mengontrol risiko yang timbul dari bisnis operasional perusahaan. Sasaran dari pelaksanaan manajemen risiko adalah mengurangi risiko yang berbeda-beda yang berkaitan dengan bidang yang telah dipilih pada tingkat yang dapat diterima oleh masyarakat (Murwadji, Asmara, & Sari, 2018). Melalui kegiatan sosialisasi ini, peserta memperoleh pemahaman tentang bagaimana risiko dapat muncul dalam berbagai aspek pengelolaan koperasi, seperti risiko keuangan, risiko operasional hingga risiko lainnya. Peserta juga diajak untuk mengenali sumber-sumber risiko tersebut serta menyusun strategi mitigasi yang efektif, misalnya dengan memperkuat pengawasan internal, rutin mengadakan rapat internal untuk membahas kemajuan yang didapatkan, meningkatkan transparansi laporan keuangan, dan menerapkan pencatatan administratif berbasis sistem digital.

Selain itu, tim pelaksana dalam kegiatan tersebut juga memberikan booklet kepada para peserta sebagai bahan referensi tambahan yang berisi materi-materi yang telah disampaikan. Sehingga para peserta bisa membaca kembali konsep konsep penting secara mandiri.kegiatan selanjutnya yang akan dilakukan yaitu sosialisasi dan pelatihan aplikasi yang akan diberikan kepada pengurus koperasi Desa Suko mulyo terkait laporan keuangan koperasi. Aplikasi ini dirancang sederhana agar mudah digunakan oleh pengurus koperasi merah putih setempat dalam mencatat transaksi harian, membuat laporan keuangan, serta memantau arus kas koperasi merah putih secara transparan dan akuntabel. Dengan adanya transparansi dapat menjamin akses atau kebebasan bagi setiap orang untuk memperoleh informasi tentang penyelenggaran pemerintahan, yakni informasi tentang kebijakan proses pembuatan, dan pelaksanaannya serta hasil-hasil yang dicapai (Pratama, Nasrullah, & Fitriani, 2025).

Kegiatan pada Gambar 1 dan 2 menunjukkan sinergi antara aspek edukatif dan praktis dalam program Pengabdian kepada Masyarakat. Melalui pemberian materi, pelatihan penggunaan aplikasi laporan keuangan, dan distribusi booklet, masyarakat serta pengurus Koperasi Merah Putih didorong untuk lebih optimal dalam mengelola keuangan koperasi serta memahami penerapan prinsip-prinsip aktuaria dalam manajemen risiko dan keberlanjutan usaha. Efektivitas sosialisasi diukur melalui tes pengetahuan sebelum dan sesudah kegiatan, yang menunjukkan peningkatan pemahaman peserta terhadap materi dan kemampuan mereka dalam menerapkan konsep yang telah dipelajari.

 

 

Tim Pelaksana Pengabdian:

1. Eli Zulkatri, M.Aktr.
2. Muhammad Azka, S.Si., M.Sc.
3. Ahmad Tijani Noor
4. Muhammad RIhzky Anugrah
5. Aura Nabil Arsy
6. Fransiska Dessora Sinaga
7. Gracella Epiphania
8. Natasya Nabila
9. Rifasya Nuril Ramadanti
10. Riva Ananda Br Pelawi
11. Vina Agustina
12. Yelsi Herma Nova Ayu Safitri


Manfaat

1. Peningkatan Literasi Risiko Keuangan dan Ilmu Aktuaria Kegiatan ini memberikan edukasi mengenai konsep dasar aktuaria yang sebelumnya asing bagi masyarakat desa. Pengurus koperasi dibekali pemahaman untuk mengidentifikasi, mengukur, dan memitigasi risiko keuangan (seperti risiko kredit macet atau kematian anggota). Hal ini terbukti dari peningkatan nilai rata-rata tes pemahaman peserta sebesar 46% setelah pelatihan.

2. Transformasi Digital Administrasi Koperasi Inovasi ini mengubah sistem pengelolaan koperasi dari pencatatan manual menjadi sistem digital berbasis web. Melalui aplikasi yang dikembangkan, pengurus dapat mencatat simpanan, pinjaman, dan transaksi kas secara terkomputerisasi, mengurangi risiko kesalahan manusia dan kehilangan data fisik.

3. Efisiensi Pelaporan Keuangan dan Pembagian SHU Aplikasi yang dibuat memiliki fitur otomatisasi untuk menghasilkan laporan keuangan krusial seperti Buku Besar, Neraca Saldo, Laba Rugi, hingga perhitungan Sisa Hasil Usaha (SHU). Fitur ini mempercepat proses administrasi yang biasanya memakan waktu lama jika dilakukan secara manual, serta memastikan perhitungan pembagian dana (cadangan, jasa anggota, dll) akurat sesuai persentase yang disetting.

4. Peningkatan Transparansi dan Kepercayaan Anggota Sistem ini menyediakan akses khusus bagi anggota ("Member Area") di mana mereka dapat melihat saldo simpanan, tagihan kredit, dan riwayat transaksi mereka sendiri secara real-time. Transparansi ini penting untuk membangun kepercayaan (trust) antara anggota dan pengurus, serta menjamin akuntabilitas pengelolaan dana masyarakat.

5. Penguatan Strategi Keberlanjutan Usaha (Sustainability) Dengan adanya fitur analisis data seperti laporan "Kredit Macet" dan "Jatuh Tempo", pengurus dapat mengambil keputusan strategis lebih dini untuk menjaga kesehatan finansial koperasi. Kombinasi antara pemahaman teori risiko dan alat bantu aplikasi memastikan koperasi dapat bertahan dalam jangka panjang dan mandiri secara ekonomi.

AGENDA

12

Mar

Workshop Pembuatan Video Aftermovie KKN ITK
09.00 WITA s/d 12.00 WITA
Zoom Meeting : https://s.itk.ac.id/video_aftermovie

16

Feb

Scholarship Info Session : AUSTRALIA AWARDS
10.00 - 12.00 WITA
Zoom Cloud Meeting (https://s.itk.ac.id/zoom_aas)

11

Feb

Diseminasi Inovasi Edisi #1
13.30 WITA - Selesai
Via zoom meeting dan Youtube Institut Teknologi Kalimantan
Lihat Selengkapnya