Balikpapan, 2025 — Tim mahasiswa dari Institut Teknologi Kalimantan (ITK) melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertajuk “Penerapan EcoBrick sebagai Media Pembelajaran dan Pengelolaan Sampah di TPQ Al-Manshurin Km.10.” Kegiatan ini merupakan bagian dari program inovasi sosial yang digagas oleh mahasiswa Program Studi Teknik Sipil dan Teknik Elektro di bawah bimbingan Muhammad Huzair T, S.T., M.T. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya para santri TPQ, terhadap pentingnya pengelolaan sampah plastik secara bijak. Dengan mengusung konsep Reduce, Reuse, Recycle (3R), kegiatan ini dirancang untuk mengubah perilaku masyarakat terhadap sampah sekaligus memperkenalkan teknologi sederhana yang ramah lingkungan. Melalui penerapan metode EcoBrick, sampah plastik yang semula menjadi masalah kini dapat diolah menjadi bahan bangunan alternatif seperti pot bunga, kursi, dan sarana edukatif lain yang bermanfaat bagi kegiatan belajar mengajar di TPQ.
Pelaksanaan kegiatan dimulai dengan observasi dan koordinasi bersama pengurus TPQ Al-Manshurin Km.10 di Kelurahan Karang Joang, Balikpapan Utara. Tim kemudian melaksanakan sosialisasi tentang bahaya sampah plastik, pelatihan pembuatan EcoBrick, hingga penerapan hasil karya santri ke dalam lingkungan belajar mereka. Para santri yang berusia antara 7 hingga 12 tahun dilibatkan secara aktif dalam setiap tahap kegiatan, mulai dari memilah sampah, membersihkan plastik, hingga mengisi botol untuk dijadikan EcoBrick. Kegiatan ini tidak hanya menumbuhkan kepedulian lingkungan, tetapi juga membangun rasa tanggung jawab sosial dan kreativitas anak-anak dalam menjaga kebersihan lingkungan. Melalui pendekatan partisipatif ini, ITK berupaya mewujudkan kolaborasi nyata antara perguruan tinggi dan masyarakat dalam membentuk budaya peduli lingkungan yang berkelanjutan di Balikpapan.
Setelah rangkaian sosialisasi dan pelatihan, tim mahasiswa ITK mulai memasuki tahap implementasi dengan memanfaatkan EcoBrick hasil karya santri sebagai bagian dari fasilitas pembelajaran di TPQ. EcoBrick-EcoBrick tersebut disusun menjadi pot tanaman, bangku kecil, hingga elemen dekoratif yang ditempatkan di sekitar ruang belajar. Selain memberikan manfaat fungsional, penataan ini sekaligus menjadi media visual edukatif yang mengingatkan santri mengenai pentingnya mengurangi dan mengelola sampah plastik. Kegiatan ini juga membantu menciptakan lingkungan belajar yang lebih bersih, nyaman, dan ramah anak.
Tidak hanya berhenti pada pembuatan EcoBrick, tim ITK juga membimbing para pengurus TPQ untuk membangun sistem pengelolaan sampah sederhana yang dapat dijalankan secara mandiri. Hal ini meliputi penyediaan wadah pemilahan sampah organik dan anorganik, serta penyusunan jadwal rutin pengumpulan plastik yang akan diolah menjadi EcoBrick. Pendekatan ini diharapkan dapat memastikan keberlanjutan program meskipun kegiatan pengabdian masyarakat telah selesai. Para pengurus TPQ menunjukkan antusiasme tinggi dalam mendukung keberlanjutan program ini, termasuk dengan membuka peluang pelibatan wali santri dalam pengumpulan sampah plastik dari rumah.
Di sisi lain, dampak kegiatan terhadap perubahan perilaku santri terlihat signifikan. Anak-anak mulai membiasakan diri memilah sampah, mengumpulkan plastik bekas, dan menjaga kebersihan lingkungan TPQ. Mereka bahkan menunjukkan inisiatif untuk membuat EcoBrick tambahan di rumah dengan bantuan orang tua. Perubahan ini menunjukkan bahwa kegiatan berbasis praktik nyata jauh lebih efektif dalam menanamkan nilai peduli lingkungan dibanding pendekatan teoritis semata.
Untuk mendukung keberlanjutan program dan sebagai bentuk pertanggungjawaban akademik, seluruh rangkaian kegiatan didokumentasikan dalam bentuk foto, video, dan laporan naratif. Dokumentasi ini akan dipublikasikan melalui laman resmi LPPM ITK serta ditampilkan dalam Seminar Nasional SEPAKAT 2025. Selain itu, tim juga menyiapkan video aftermovie sebagai bentuk penyebarluasan inspiratif yang diharapkan dapat mendorong sekolah atau TPQ lain untuk menerapkan konsep serupa.
Melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini, mahasiswa ITK tidak hanya memberikan solusi terhadap permasalahan sampah plastik, tetapi juga membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya menjaga lingkungan sejak usia dini. Program ini diharapkan menjadi model praktik baik yang dapat direplikasi oleh berbagai lembaga pendidikan nonformal di Balikpapan maupun wilayah lainnya. Dengan kolaborasi yang kuat antara perguruan tinggi dan masyarakat, terbuka peluang besar untuk menciptakan perubahan lingkungan yang lebih luas dan berkelanjutan di masa depan.
Tim pengabdian kepada masyarakat Institut Teknologi Kalimantan (ITK) menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah berperan dalam menyukseskan kegiatan “Penerapan EcoBrick sebagai Media Pembelajaran dan Pengelolaan Sampah di TPQ Al-Manshurin Km.10.” Penghargaan khusus diberikan kepada pengurus TPQ Al-Manshurin Km.10, khususnya Bapak Mansur Arifin selaku pembina TPQ, atas dukungan, kerja sama, dan fasilitas yang diberikan selama pelaksanaan kegiatan. Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada para ustaz, ustazah, dan seluruh santri yang telah berpartisipasi aktif dalam setiap tahap sosialisasi dan pelatihan. Tidak lupa, tim menghaturkan apresiasi kepada dosen pembimbing Muhammad Huzair T., S.T., M.T., atas bimbingan dan arahannya, serta kepada LPPM ITK yang telah mendukung proses administrasi dan publikasi. Seluruh rangkaian kegiatan dapat berjalan dengan baik berkat kolaborasi, dedikasi, dan kerja sama semua pihak, dan semoga kegiatan ini membawa manfaat berkelanjutan bagi lingkungan TPQ Al-Manshurin dan masyarakat sekitar.
Tim Pelaksana Pengabdian:
1. Ir. Arief Nugraha Pontoh, S.T., M.Eng.
2. Sintia Kori Febriana, S.Ars., M.Ars.
3. Bonita Dewi Rukmana.
4. Abdullah Rofiq Al Ansori.
5. Bunga Nirmala Sari.
6. Farid Safarullah Ilham.
7. Intan Adelia Mangando.
8. Muhammad Ardhan Dzuljaya.
9. Putri Farah Amanda.
10. Risdayanti.
11. Tania Nur Maulidya.
12. Tegar Yudha.
1. Meningkatkan Kesadaran Lingkungan
2. Menurunkan Volume Sampah Plastik
3. Memberikan Keterampilan Praktis kepada Santri
4. Menjadi Media Pembelajaran Tematik Berbasis Lingkungan
5. Meningkatkan Peran serta Orang Tua dan Masyarakat
6. Mendukung Program TPQ dalam Mewujudkan Lingkungan Bersih
7. Menghasilkan Produk Bermanfaat dari Limbah
8. Mengembangkan Karakter Peduli Lingkungan pada Anak
9. Mendorong Terwujudnya TPQ Ramah Lingkungan