Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan wujud nyata pengabdian mahasiswa kepada masyarakat yang bertujuan menjembatani ilmu pengetahuan dengan kebutuhan riil warga di lapangan. Tim KKN Q3 dari Institut Teknologi Kalimantan (ITK), yang terdiri dari mahasiswa Teknik Sipil, Arsitektur, dan Perencanaan Wilayah dan Kota, menjalankan program ini di RT 38 Kelurahan Gunung Samarinda, Balikpapan Utara. Kegiatan ini mengusung tema besar “Kolaborasi Multidisiplin untuk Pengembangan Lingkungan RT: Pemetaan dan Infrastruktur,” dengan harapan dapat memberikan kontribusi langsung terhadap kualitas lingkungan fisik dan sosial masyarakat. Lokasi ini dipilih karena adanya sejumlah persoalan lingkungan dasar yang cukup menonjol, seperti minimnya infrastruktur pendukung lingkungan, belum tersedianya peta wilayah yang jelas, kurangnya fasilitas umum, serta belum adanya sistem pengelolaan sampah berbasis masyarakat.
Program kerja pertama yang dilaksanakan adalah pembuatan peta administrasi RT 38, yang menjadi dasar penting bagi pengelolaan wilayah. Sebelumnya, RT 38 belum memiliki peta yang memuat informasi batas wilayah, lokasi rumah-rumah warga, serta titik-titik penting lainnya. Melalui survei langsung dan koordinasi dengan Ketua RT, tim KKN melakukan pengumpulan data dan pengukuran di lapangan. Selanjutnya dilakukan proses digitasi menggunakan perangkat lunak pemetaan seperti ArcGIS. Peta ini tidak hanya bermanfaat bagi perangkat RT dalam mengelola data kependudukan dan perencanaan wilayah, tetapi juga mempermudah warga dan tamu dalam mengenali lokasi. Peta ini disusun agar mudah dipahami dan berpotensi dijadikan media informasi lingkungan RT 38 dalam skala lebih luas.
Gambar 1 Proses Pembuatan Peta Administrasi RT 38
Gambar 2 Hasil Pembuatan Peta Administrasi RT 38
Program kedua yaitu perencanaan desain posyandu dan pos kamling beserta Rencana Anggaran Biaya (RAB). Permasalahan yang diidentifikasi di lapangan adalah belum adanya fasilitas pelayanan kesehatan dasar (posyandu) dan keamanan lingkungan (pos kamling) yang layak. Melalui diskusi bersama warga dan Ketua RT, tim merancang bangunan yang sederhana namun fungsional, dengan mempertimbangkan kebutuhan, ukuran lahan yang tersedia, serta efisiensi biaya. Rencana desain tidak hanya meliputi bentuk bangunan dan tata letak ruang, tetapi juga perhitungan biaya yang detail, termasuk bahan material dan kebutuhan alat. Dokumen perencanaan ini diharapkan menjadi acuan penting bagi perangkat RT dalam mengajukan bantuan atau melaksanakan pembangunan fasilitas secara mandiri.
Gambar 3. Proses Pembuatan Desain Posyandu RT 38
Gambar 4 Hasil Desain Posyandu RT 38
Program kerja ketiga yang dijalankan adalah pembuatan dan pemasangan papan nama jalan dan gang. Minimnya informasi jalan menyebabkan kesulitan dalam orientasi wilayah, terutama bagi tamu atau warga baru. Untuk itu, tim merancang papan nama jalan yang terbuat dari bahan tahan cuaca dengan desain yang informatif dan mudah dikenali. Proses penempatan papan nama dilakukan dengan pemetaan titik-titik strategis dan berkonsultasi dengan Ketua RT agar tidak mengganggu sirkulasi jalan maupun estetika lingkungan. Pemasangan ini diharapkan memperkuat identitas wilayah serta menjadi langkah kecil menuju tata lingkungan yang lebih rapi dan tertata.
Gambar 4 Proses Pembuatan Papan Nama Jalan
Gambar 5 Hasil Pemasangan Papan Nama Jalan
Program keempat yang menjadi fokus kegiatan adalah pembentukan Bank Sampah sebagai sistem pengelolaan sampah yang berbasis masyarakat. Isu pengelolaan sampah menjadi salah satu masalah utama di RT 38. Volume sampah rumah tangga yang tinggi dan minimnya kesadaran pemilahan menjadi tantangan tersendiri. Tim KKN melakukan sosialisasi kepada warga mengenai pentingnya memilah sampah organik dan anorganik serta menjelaskan manfaat ekonomi dari pengelolaan sampah. Melalui pendekatan edukatif dan partisipatif, warga didorong untuk menyetorkan sampah terpilah ke Bank Sampah, yang nantinya akan dikelola dan memiliki nilai tukar. Bank Sampah ini tidak hanya menjadi solusi lingkungan, tetapi juga peluang pemberdayaan ekonomi lokal bagi warga.
Gambar 6 Hasil Pembentukan Bank Sampah RT 38
Seluruh rangkaian kegiatan dilaksanakan secara bertahap melalui pendekatan kolaboratif dengan warga dan mitra RT. Pada tahap persiapan, tim melakukan pembekalan teknis, koordinasi, dan survei. Pelaksanaan proker dilakukan secara simultan sesuai prioritas kebutuhan dan kondisi lapangan. Sementara tahap evaluasi dilakukan melalui diskusi dan penyebaran kuesioner untuk mengetahui efektivitas program dan penerimaan masyarakat. Dalam proses pelaksanaan, tim juga menghadapi beberapa kendala seperti keterlambatan informasi dari pihak kampus, birokrasi perizinan, revisi desain yang cukup banyak, serta masalah kedisiplinan internal. Namun dengan kerja sama tim dan dukungan dari mitra RT, semua program dapat terselesaikan dengan baik.
Kegiatan KKN ini tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik, tetapi juga menumbuhkan semangat kolaborasi dan partisipasi masyarakat dalam membangun lingkungan mereka sendiri. Dengan pendekatan multidisiplin, setiap proker dirancang berdasarkan kebutuhan nyata warga dan disesuaikan dengan karakteristik lokal. Hasil dari kegiatan ini diharapkan dapat digunakan dan dikembangkan secara berkelanjutan oleh masyarakat RT 38. Lebih jauh lagi, model pengabdian seperti ini dapat dijadikan contoh bagi pengembangan lingkungan RT lain di Kota Balikpapan maupun di wilayah-wilayah urban lainnya yang menghadapi tantangan serupa.
Tim Pelaksana Pengabdi:
1. Azhari Thesarudin (Teknik Sipil/JTSP)
2. Gunawan Nababan (Teknik Sipil/JTSP)
3. Aldi Novrisal Ramadhan (Teknik Sipil/JTSP)
4. Desta Septiyani (Teknik Sipil/JTSP)
5. Elshadai Cantika (PWK/JTSP)
6. Syarifah Nabila Qoidah (PWK/JTSP)
7. Jeremy Sallomo Salinding (Arsitektur/JTSP)
8. Fairuz Insyirah (Arsitektur/JTSP
1. Menyediakan peta administrasi RT 38 yang informatif dan memudahkan pengelolaan wilayah.
2. Menyusun desain dan RAB fasilitas publik (posyandu dan pos kamling) yang dapat dijadikan acuan pembangunan oleh masyarakat.
3. Mengembangkan sistem pengelolaan sampah berbasis masyarakat melalui pembentukan Bank Sampah.
4. Meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam pembangunan lingkungan melalui pendekatan kolaboratif lintas disiplin.
5. Hasil Pengabdian Masyarakat ini dapat digunakan menjadi model pengembangan kawasan yang partisipatif dan berkelanjutan bagi RT lain di Balikpapan.