Kelurahan Sungai Merdeka yang berlokasi di wilayah Kecamatan Samboja Barat, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Lokasi ini berada di KM 36, jalan poros Balikpapan-Samarinda. Mayoritas penduduk kawasan ini bekerja sebagai petani dan peternak. Potensi sumber daya yang terdapat di lokasi mitra ini cukup banyak, meliputi sumber daya alam dan sumber daya manusia. Potensi sumber daya berupa tanah lapang yang luas dan subur yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk penanaman sayur dan buah-buahan serta rerumputan yang segar yang bisa dimanfaatkan untuk makanan ternak sapi maupun kambing. Sedangkan sumber daya manusia meliputi masyarakat yang bekerja sebagai petani dan peternak.
Isu yang dapat diangkat dari RT. 07 Kelurahan Sungai Merdeka, Kecamatan Samboja Barat adalah sampah organik yang dihasilkan dari pertanian dan perkebunan serta sampah anorganik yang dihasilkan dari rumah tangga yang masih terlihat di beberapa sekitaran rumah warga dikarenakan tempat pengumpulan sampah ini minim dan susah dijangkau oleh masyarakat dan kesadaran masyarakat untuk mengurangi maupun mendaur ulang sampah organik dan anorganik masih sangat rendah dan tidak memperdulikan lingkungan sekitar dampak apa yang akan ditimbulkan jika sampah yang dihasilkan tidak dikelola dan dibuang pada tempatnya, sampah yang ada di masyarakat jika tidak diurai dengan baik, akan mengakibatkan masalah besar khususnya pada pencemaran lingkungan. Membuang sampah secara sembarangan ke kawasan sungai dan dan ke area hutan terbuka akan mengakibatkan pencemaran tanah dan lingkungan yang juga akan berdampak ke saluran air yang dapat menyebabkan banjir. Sama halnya dengan pembakaran sampah dapat menyebabkan polusi udara, pembuangan sampah rumah tangga ke sungai bisa mengakibatkan tersumbatnya saluran-saluran air dan berdampak banjir.
Upaya untuk menanggulangi hal tersebut, dilakukan berbagai usaha agar kesadaran masyarakat tentang bahayanya sampah terhadap lingkungan dengan mengolah sampahnya sendiri seperti sampah organik menjadi pupuk kompos dan sampah anorganik seperti botol plastik menjadi hiasan atau pot bunga yang dapat dikelola oleh warga sekitar dengan baik dan akan menjadi barang yang sangat bernilai ekonomis dapat dijual kembali, lalu sampah yang berupa logam dan besi di kumpul dan di jual ke pengepul.
Untuk mengoptimalkan upaya tersebut Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Teknologi Kalimantan memilih lokasi tersebut untuk melaksanakan kegiatan KKN yang bertepatan di Kecamatan Samboja Barat, Kelurahan Sungai Merdeka di RT 07, dimulai dengan melakukan survei lapangan dan identifikasi masalah, perumusan solusi masalah, sosialisasi, kegiatan, pemantauan dan evaluasi. Sosialisasi sampah organik dengan pemanfaatan Biopori dilaksanakan pada Sabtu, 24 Februari 2024 dan penyuluhan tentang Bank Sampah dilaksanakan pada 18 Mei 2024 dengan mengundang pemateri dari Tim Bank Sampah Wana Asri yang berasal dari Balai Penerapan Standar Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BPSILHK) KM 38, serta mengundang warga setempat. Penyuluhan diawali dengan menjelaskan pentingnya menjaga lingkungan sekitar dan terkait pengolahan sampah anorganik berdasarkan sistem bank sampah yang menjadi peluang bisnis dalam menghasilkan uang.
Harapannya, kegiatan ini memberikan inspirasi dan motivasi bagi masyarakat RT.07 Kelurahan Sungai Merdeka dalam kesadaran dengan mengolah sampah rumah tangga yang dihasilkan menjadi bermanfaat serta menjadi salah satu ide bisnis yang dapat dikembangkan. Terlebih lagi, pengelolaan sampah yang baik akan menjadikan kondisi tempat tinggal menjadi lebih sehat dan bersih.
A. Bank Sampah
1. Meningkatkan kesadaran lingkungan dengan melibatkan masyarakat dalam kegiatan pengumpulan dan pengelolaan sampah.
2. Mengurangi pencemaran lingkungan dengan mengelola sampah secara teratur, terutama pencemaran air dan udara yang disebabkan oleh pembakaran sampah.
3. Memperoleh pendapatan tambahan dari penjualan sampah yang terkumpul, bagi masyarakat yang terlibat dalam bank sampah.
B. Biopori
1. Membantu meningkatkan infiltrasi air tanah dengan cara menciptakan saluran vertikal di tanah yang memungkinkan air hujan meresap ke dalam tanah dengan lebih efisien.
2. Meningkatkan kesuburan tanah dengan proses alami dekomposisi limbah organik di dalam biopori dengan menyediakan nutrisi bagi tanaman.