Institut Teknologi Kalimantan (ITK) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pendidikan berbasis teknologi dan lingkungan melalui pembangunan Hydroponic Greenhouse di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al Munawwaroh Balikpapan. Inovasi ini dihadirkan sebagai sarana pembelajaran praktis bagi siswa-siswi dalam memahami konsep pertanian modern sejak usia dini.
Gambar 1. Proses pembuatan Hydroponic Greenhouse
Greenhouse modern ini bukan sekadar tempat menanam sayuran, melainkan dirancang sebagai “Kebun Pembelajaran Petani Cilik” yang memungkinkan anak-anak belajar langsung tentang proses bercocok tanam secara hidroponik. Struktur bangunan dirancang dengan rangka besi galvanis antikarat dan atap plastik UV berkualitas tinggi yang mampu menyaring sinar matahari secara selektif dan melindungi tanaman dari cuaca ekstrem. Bagian dindingnya juga dilengkapi dengan insectnet yang mampu mencegah hama masuk tanpa menghambat sirkulasi udara, menciptakan lingkungan aman dan nyaman bagi anak-anak.
Gambar 2. Hydroponic Greenhouse siap digunakan
Sistem tanam yang digunakan adalah Nutrient Film Technique (NFT), sebuah metode hidroponik efisien yang mengalirkan larutan nutrisi secara tipis dan terus-menerus ke akar tanaman melalui saluran pipa. Dengan desain modular dan transparan di beberapa bagian, sistem ini memungkinkan siswa mengamati proses pertumbuhan tanaman secara langsung. Mereka juga diajarkan menggunakan alat pengukur pH dan TDS digital untuk memantau kondisi nutrisi, serta mencatat hasil pengamatan dalam lembar kerja harian.
Gambar 3. Penempatan Hydroponic Greenhouse di halaman SDIT Al Munawwaroh
Kegiatan pembelajaran dimulai dari penyemaian benih sayuran seperti selada, bayam, dan kangkung. Setelah tanaman tumbuh, siswa memindahkannya ke sistem hidroponik dan melakukan perawatan secara berkala, termasuk pemantauan pertumbuhan tanaman dan kebersihan lingkungan greenhouse. Saat masa panen tiba, siswa diajak untuk memanen hasil tanam secara mandiri dan memanfaatkannya dalam kegiatan pascapanen seperti membuat makanan sehat atau mengemas sayuran segar.
Gambar 4. Hydroponic Greenhouse digunakan sebagai sarana pembelajaran pertanian untuk siswa
Melalui program ini, ITK tidak hanya menghadirkan teknologi pertanian modern ke lingkungan sekolah, tetapi juga turut menanamkan nilai-nilai penting seperti kemandirian, tanggung jawab, kepedulian lingkungan, serta semangat inovasi dan kewirausahaan kepada anak-anak. Greenhouse ini menjadi laboratorium hidup yang mengintegrasikan sains, teknologi, dan karakter dalam satu pengalaman belajar yang menyenangkan dan bermakna.
Pembangunan Hydroponic Greenhouse di SDIT Al Munawwaroh merupakan bagian dari inisiatif ITK dalam mendukung pendidikan kontekstual dan berbasis proyek yang selaras dengan kebutuhan masa depan. Harapannya, model serupa dapat direplikasi di sekolah-sekolah lain sebagai upaya mencetak generasi muda yang sadar pangan, melek teknologi, dan berkarakter unggul.
1. Media Pembelajaran Interaktif untuk Meningkatkan Literasi Sains dan Teknologi
Memberikan pengalaman belajar langsung bagi siswa SD dalam memahami prinsip dasar pertanian modern melalui praktik hidroponik. Membantu siswa mengenal alat ukur pH, TDS, dan sistem nutrisi tanaman, sehingga mereka terbiasa dengan teknologi pertanian sejak dini.
2. Menumbuhkan Karakter Peduli Lingkungan, Kemandirian, dan Tanggung Jawab
Mendorong siswa untuk menjaga kebersihan dan keseimbangan ekosistem dalam lingkungan greenhouse yang bersih dan terkendali. Melalui kegiatan menanam, merawat, dan memanen sendiri, siswa belajar disiplin serta bertanggung jawab atas tugas kelompok dan hasil kerja mereka.
3. Memperkenalkan Konsep Wirausaha Sejak Dini
Kegiatan pascapanen dan pengolahan hasil tanam menjadi media untuk mengenalkan nilai tambah produk dan dasar-dasar kewirausahaan.
4. Efisiensi dan Ramah Lingkungan
Sistem hidroponik NFT menggunakan air dan nutrisi secara efisien, mengurangi limbah, serta tidak memerlukan pestisida kimia.