Desa Bangun Mulya, Kabupaten Penajam Paser Utara – telah dilaksanakan program pengabdian masyarakat dengan tema "Pemanfaatan Teknologi Membran pada Pengolahan Air Limbah Warna di Sentra IKM Batik Sekar Buen sebagai Inovasi Kawasan Green Industri Penyangga Ibu Kota Nusantara”. Moch Purwanto selaku ketua tim pengabdian menjelaskan bahwa, prinsip kerja alat pengolahan limbah ini menggunakan teknologi membran filtrasi, yaitu sebuah metode pemisahan kontaminan dalam air limbah berdasarkan ukuran partikel. Proses ini melibatkan tekanan tertentu untuk mendorong air limbah melalui membran semipermeabel yang mampu menyaring partikel-partikel besar seperti pewarna tekstil dan bahan organik, sementara air bersih dan molekul kecil lainnya dapat melewati membran. Teknologi ini dikenal efektif, efisien, dan ramah lingkungan, sehingga sangat sesuai untuk mendukung konsep green industry di kawasan IKM Batik Sekar Buen.
Kegiatan ini diikuti oleh 15 pengrajin batik, 6 dosen, dan 2 mahasiswa yang tergabung dalam tim pengabdian. Ibu Yuni, selaku Ketua IKM Sekar Buen, turut memberikan sambutan hangat kepada tim pengabdian. Dalam sambutannya, ia menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya atas inovasi teknologi membran yang dirancang oleh tim pengabdian dari Institut Teknologi Kalimantan, yang diharapkan mampu mendukung upaya keberlanjutan industri bersih dan pengolahan limbah di kawasan tersebut.
Solusi ini ditawarkan dalam rangka mendesain suatu sistem pengolahan limbah cair batik dan membekali keterampilan masyarakat tentang teknik pengolahan limbah cair batik dengan efektif dan efisien. Selain itu kegiatan ini juga sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman masyarakat dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Dengan demikian pengolahan limbah ini akan menjadi suatu tahapan wajib bagi para pelaku industri batik dalam melaksanakan aktifitasnya, sehingga sisa produksi batik yang berupa limbah kualitasnya dapat sesuai dengan baku mutu lingkungan.
Pada kesempatan ini, alat pengolahan limbah warna secara simbolis diserahkan oleh Moch Purwanto mewakili tim Pengabdian kepada Ibu Yuni selaku ketua IKM Sekar Buen untuk dimanfaatkan dalam proses pengolahan limbah cair batik, sekaligus mendukung pengembangan kawasan industri hijau di Daerah Penyangga Ibu Kota Nusantara. Program ini diharapkan menjadi langkah awal bagi pengrajin batik untuk mengimplementasikan teknologi ramah lingkungan dalam mendukung industri yang lebih bersih dan berkelanjutan.
1. Peningkatan Kualitas Lingkungan
Dengan penerapan teknologi membran, limbah cair yang dihasilkan oleh proses pembuatan batik dapat diolah menjadi air yang lebih bersih, sehingga mengurangi pencemaran lingkungan di sekitar sentra IKM Batik Sekar Buen.
2. Mendukung Konsep Green Industry
Penggunaan teknologi ramah lingkungan seperti membran filtrasi membantu mewujudkan kawasan industri yang berkelanjutan dan selaras dengan prinsip industri hijau, terutama sebagai penyangga Ibu Kota Nusantara.
3. Peningkatan Kapasitas dan Pengetahuan Pengrajin Batik
Melalui sosialisasi yang diadakan, para pengrajin memperoleh pengetahuan tentang teknologi membran dan pentingnya pengolahan limbah, sehingga dapat meningkatkan kesadaran mereka terhadap isu lingkungan.
4. Optimalisasi Proses Produksi yang Ramah Lingkungan
Alat pengolahan limbah ini memungkinkan IKM Batik Sekar Buen untuk mengolah limbah secara mandiri, meningkatkan efisiensi proses produksi, sekaligus menjaga keberlanjutan usaha mereka.