Masalah sampah plastik masih menjadi isu utama di banyak wilayah pesisir pantai, termasuk RT 06, Lamaru Balikpapan Timur. Sampah plastik seringkali tidak terolah dan mencemari lingkungan sekitar. Di sisi lain, kebutuhan terhadap infrastruktur seperti gapura dan penerangan jalan yang belum terpenuhi. Oleh karena itu, dibutuhkan langkah yang inovatif, edukatif untuk mengatasi permasalahan ini secara berkelanjutan. Salah satu solusi yang diterapkan adalah pemanfaatan sampah plastik menjadi ecobrick yaitu botol plastik padat yang diisi dengan sampah plastik non-organik sebagai bahan bangunan alternatif yang ramah lingkungan. Ecobrick dimanfaatkan sebagai bahan konstruksi untuk membuat gapura.. Selain itu, proker ini dikombinasikan dengan pemasangan penerangan berbasis energi terbarukan melalui penggunaan panel tenaga surya. Lampu tenaga surya menjadi pilihan yang ideal karena tidak membutuhkan listrik konvensional, mudah dipasang, dan efisien untuk wilayah yang minim penerangan. warga juga didorong untuk lebih aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan dan memanfaatkan potensi energi terbarukan secara mandiri. Inovasi ini sekaligus menjadi bentuk nyata dari pemberdayaan masyarakat dalam membangun lingkungan yang berkelanjutan dan berdaya saing lokal (Putri et al., 2021).
Gambar 1. Proses Pembuatan Ecobrick
Pembuatan Ecobrick dilakukan dengan memanfaatkan sampah plastik bekas seperti kantong kresek, kemasan makanan ringan, plastik mika, dan jenis plastik non-organik lainnya yang sulit terurai. Sampah plastik dikumpulkan dari rumah tangga dan lingkungan sekitar RT. 06, kemudian dicuci dan dikeringkan untuk memastikan tidak ada sisa organik yang dapat membusuk. Setelah bersih dan kering, plastik-plastik tersebut dipotong kecil dan dipadatkan ke dalam botol plastik bekas berukuran 1,5 liter menggunakan tongkat kayu. Pemadatan dilakukan secara merata hingga botol padat, sehingga ecobrick kuat dan stabil untuk digunakan sebagai bahan pengisi gapura.
Gambar 2. Hasil Pembuatan Ecobrick
Setelah pembuatan ecobrick selesai dari proses pengeringan 1 hari dan pengguntingan menjadi bagian bagian yang lebih kecil untuk memudahkan pemadatan, sampah plastik dimasukkan sedikit demi sedikit dan ditekan secara merata hingga seluruh bagian botol terisi padat dan mencapai tingkat kekokohan yang diinginkan. Proses ini menghasilkan ecobrick yang padat, kuat, dan tidak mudah berubah bentuk saat ditekan.
Gambar3. (a)Proses Pembuatan Pondasi Lampu dan (b) Hasil Pemasangan Lampu
Penggunaan lampu tenaga surya dipilih karena lebih efisien, tidak membutuhkan jaringan listrik konvensional, dan sangat cocok untuk wilayah pesisir seperti RT 06, Lamaru, yang memiliki akses terbatas terhadap infrastruktur listrik jalan. Pengecoran dilakukan langsung di lokasi menggunakan campuran semen, pasir, dan air yang dituangkan ke dalam cetakan berbentuk silinder dari bahan seng. Di bagian tengah cetakan telah dipasang batang tiang galvanis sebagai penopang utama panel surya, proses ini dikerjakan secara manual oleh tim KKN bersama warga, yang bekerja sama dalam menyiapkan campuran dan memastikan hasil coran padat. Di bagian atas tiang terpasang unit lampu LED yang dilengkapi dengan panel surya, yang berfungsi menyerap dan menyimpan energi matahari di siang hari untuk kemudian digunakan sebagai sumber penerangan otomatis di malam hari. Selain efisien dan hemat energi, penggunaan sistem ini juga meminimalkan biaya operasional jangka panjang karena tidak membutuhkan sambungan listrik dari PLN.
Tim Pelaksana Pengabdi:
1. Hizkia Alpha Dewanto, S.T., M.Sc (Teknik Material dan Metalurgi /FRTI/JTI/ITK)
2. Reva Carlos Julitho Bonde (Teknik Material dan Metalurgi /FRTI/JTI/ITK)
3. .Novia Dwi Nur Sabrina (Teknik Material dan Metalurgi /FRTI/JTI/ITK)
4. Achmad Nafi' Khalifannas (Teknik Material dan Metalurgi /FRTI/JTI/ITK)
5. Hendriansyah (Teknik Lingkungan /FPB/JTK/ITK)
6. Muhammad Daffa Prayudha (Teknik Lingkungan /FPB/JTK/ITK)
7. Melanie Patuli Tangkelangi (Teknik Lingkungan /FPB/JTK/ITK)
8. Salvia Puspita Ningrum (Teknik Lingkungan /FPB/JTK/ITK)
9. Asriani Askari (Teknik Lingkungan /FPB/JTK/ITK)
1. Masyarakat di RT. 06 Lamaru memperoleh pengetahuan baru tentang cara mengelola limbah plastik dengan teknik ecobrick dan pemanfaatan energi terbarukan melalui pemasangan lampu panel surya yang ramah lingkungan dan hemat energi..
2. Limbah plastik yang sebelumnya dibuang sembarangan atau dibakar kini dimanfaatkan secara optimal menjadi ecobrick, sehingga mengurangi pencemaran lingkungan dan risiko kesehatan akibat gas beracun dari pembakaran plastik.
3. Pemasangan lampu jalan berbasis energi surya memberikan penerangan yang memadai di malam hari, meningkatkan keamanan bagi pengendara dan pejalan kaki, serta mengurangi risiko kecelakaan dan tindak kriminalitas.
4. Dengan pelatihan dan bimbingan pembuatan ecobrick serta pemeliharaan lampu surya, masyarakat menjadi lebih mandiri dalam mengelola sampah plastik dan menjaga infrastruktur penerangan jalan secara berkelanjutan.
5. Pemanfaatan ecobrick dan energi surya tidak hanya menciptakan lingkungan yang bersih dan aman tetapi juga mendukung upaya keberlanjutan dengan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan produk sekali pakai.