BALIKPAPAN – Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok Q6 dari Institut Teknologi Kalimantan (ITK) telah merampungkan program inovatif di Kelurahan Kariangau, Kecamatan Balikpapan Barat, sebagai solusi atas sejumlah isu krusial yang dihadapi masyarakat, termasuk tingginya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) 1dan ketiadaan peta penamaan sungai serta maket wilayah.
Kegiatan yang berfokus pada lingkungan, kesehatan, dan pemetaan ini mengusung tiga program kerja utama yang dirancang dengan pendekatan partisipatif:
1. Vertical Garden Ekonomis untuk Pencegahan DBD
Untuk mengatasi peningkatan kasus DBD yang menjadi perhatian utama, tim KKN menginisiasi pembuatan vertical garden. Inovasi ini tidak hanya berfungsi sebagai penghijauan tetapi juga diharapkan dapat membantu mengurangi populasi nyamuk penyebab DBD dengan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
Dalam pelaksanaannya, tim memilih material bambu agar mudah didapatkan dan lebih ekonomis dibandingkan besi. Desain dan prototipe awal juga direvisi atas saran dosen pembimbing untuk penyesuaian ukuran dan bahan agar mudah dibuat oleh warga. Sistem irigasi yang digunakan adalah sistem tetes. Di akhir kegiatan, sosialisasi dilakukan untuk menyampaikan manfaat vertical garden serta jenis tanaman lain yang dapat diterapkan warga secara mandiri.
2. Peta Penamaan Sungai Berbasis Kearifan Lokal
Kelurahan Kariangau diketahui belum memiliki peta penamaan sungai yang jelas12. Sebagai solusinya, Tim KKN menyusun peta penamaan sungai yang memudahkan masyarakat mengenali dan menjaga sumber daya air.
Proses pemetaan diawali dengan pembuatan sketsa peta di Arcgis. Kemudian, dalam forum pertemuan dengan masyarakat dan pihak kelurahan, penamaan dilakukan secara partisipatif untuk memberi nama pada sungai atau anak sungai yang belum memiliki nama, dan langsung ditandai pada peta cetak. Pihak kelurahan turut memfasilitasi pertemuan dengan tokoh masyarakat untuk mendapatkan informasi terkait sejarah penamaan lokal.
3. Maket Wilayah sebagai Alat Perencanaan Spasial
Maket wilayah dibuat sebagai alat bantu visual dalam perencanaan pembangunan dan pengembangan infrastruktur di Kelurahan Kariangau. Maket ini dirancang agar masyarakat maupun tamu dari luar dapat mengetahui wilayah dan bangunan-bangunan penting dalam kawasan Kariangau.
Setelah sketsa desain disetujui, maket dibuat menggunakan kain flanel sebagai dasar dan styrofoam untuk bangunan, yang kemudian diwarnai untuk membedakan fungsi bangunan.
Tim Pelaksana Pengabdian :
1. Gabriel Deny Rekardo (Perencanaan Wilayah dan Kota)
2. Wahyu Ainul Wafi (Perencanaan Wilayah dan Kota)
3. Hayyin Sitta Sobiyya (Perencanaan Wilayah dan Kota)
4. Sita Safira Ilham (Perencanaan Wilayah dan Kota)
5. Diah Eka Damayanti (Teknik Sipil)
6. Raka Resta Pradana (Teknik Sipil)
7. Shafa Nur Salsabilla (Teknik Sipil)
8. Gladys Dyah Prameswari (Arsitektur)
Lingkungan, Kesehatan, dan Pemetaan
Harapan Keberlanjutan Program
Keberhasilan program KKN ini merupakan hasil sinergi antara pihak kampus dan mitra lokal, didukung aktif oleh warga dan Kelurahan Kariangau yang terlibat dari perencanaan hingga pelaksanaan.
Untuk memastikan dampak program ini berkelanjutan, Tim KKN merekomendasikan:
1. Pemeliharaan vertical garden yang telah dibangun sebagai bentuk pengendalian lingkungan dan pencegahan DBD.
2. Pemanfaatan hasil pemetaan dan maket wilayah sebagai alat bantu edukatif dan perencanaan spasial berbasis komunitas.
3. Replikasi program oleh kelompok KKN tahun berikutnya atau oleh masyarakat secara mandiri.
Diharapkan kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat ini dapat terus berlanjut demi membangun wilayah yang tangguh, berdaya, dan berkelanjutan.