Inovasi ITK di Desa Wisata Kang Bejo: Teknologi Filter Air Sumur Bor Berbasis Limbah Kelapa dan Edukasi Melalui Ruang Pintar

  • Ketua Pengabdian: Dr. Eng. Yunita Triana, M.Si.
  • Tahun Pengabdian: 2025

Deskripsi

Mahasiswa Institut Teknologi Kalimantan (ITK) dari Kelompok KKN V3 telah melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Wisata Kang Bejo, Jl. Sumber Rejo II RT. 40, Kelurahan Sumber Rejo, Kecamatan Balikpapan Tengah. Program ini melahirkan dua inovasi utama, yakni teknologi filter air sumur bor berbasis limbah kelapa dan Ruang Pintar sebagai sarana edukasi anak. Permasalahan air sumur bor yang keruh dan berbau—dengan hasil uji mencapai 24,0 NTU, jauh dari batas aman menurut Permenkes RI No. 2 Tahun 2023 (<3 NTU)—mendorong tim untuk mengembangkan solusi berupa filter air sederhana dan ramah lingkungan. Filter ini menggunakan bahan lokal seperti arang aktif dari tempurung kelapa, serabut kelapa, pasir silika, batu zeolit, batu kerikil, kapas, dan kain filter. Dengan desain kompak dan sistem backwash, filter ini efisien, mudah dirawat, dan cocok diaplikasikan di area sempit. Aliran air hasil filtrasi dipasang ke pujasera dan titik aktivitas masyarakat, meningkatkan kenyamanan wisatawan. Antusiasme warga tinggi, dengan partisipasi aktif dalam sosialisasi dan minat untuk mereplikasi teknologi filter ini di rumah masing-masing. Program Ruang Pintar juga menjadi bagian penting, dilaksanakan setiap hari Minggu pukul 09.00–11.00 WITA. Kegiatan ini menyasar anak-anak SD hingga SMP, dengan peserta 15–20 anak per sesi. Materi utama adalah Bahasa Inggris, disertai pelajaran umum, disampaikan melalui metode interaktif dan permainan edukatif. Orang tua siswa turut mendukung dengan hadir dan mendokumentasikan kegiatan.

 

Gambar 1. Skema dan prinsip kerja filter air sumur bor di Desa Wisata Kang Bejo


Filter air dirancang menggunakan dua jalur pipa paralon. Jalur pertama menyaring partikel kasar hingga halus menggunakan batu kerikil, batu apung, kapas, dan kain filter. Jalur kedua menyaring zat berbahaya dan logam berat menggunakan ijuk, karbon aktif dari tempurung kelapa, serta zeolit. Sistem ini dilengkapi dengan kran backwash agar perawatan filter menjadi lebih mudah. Desain kompak dan pemilihan bahan lokal menjadikan teknologi ini mudah diaplikasikan dan direplikasi masyarakat.

 

Gambar 2. Pelatihan dan sosialisasi teknologi kepada masyarakat


Warga dilibatkan secara langsung dalam pelatihan pembuatan filter, mulai dari proses karbonisasi tempurung kelapa, pemilahan dan penyusunan media filtrasi, hingga instalasi alat. Dalam sesi sosialisasi, tim menjelaskan prinsip kerja filter, manfaatnya, dan hasil uji laboratorium. Diskusi bersama tokoh masyarakat dan pengelola wisata memperkuat pemahaman tentang pentingnya air bersih bagi kesehatan dan keberlangsungan kegiatan wisata.

 

 

Gambar 3. Kegiatan Ruang Pintar untuk anak-anak SD hingga SMP


Setiap Minggu pagi, kegiatan belajar interaktif dilaksanakan untuk anak-anak usia SD–SMP. Materi mencakup Bahasa Inggris dan pelajaran umum lain, dikemas melalui metode visual dan permainan edukatif. Partisipasi anak-anak sangat tinggi, didampingi oleh orang tua yang turut mendukung kegiatan ini. Ruang Pintar menjadi media efektif dalam meningkatkan literasi dan minat belajar anak-anak desa di luar lingkungan sekolah formal.

 

 

 

Tim Peneliti:

  1. Dr. Eng. Yunita Triana, M.Si. (Teknik Material dan Metalurgi/FRTI/ITK)
  2. Rachmad Sulaksono Prabowo, S.T., M.T. (Teknik Material dan Metalurgi/FRTI/ITK)
  3. Amilita Medisa Rizky Dharmayanti, S.Pd., M.Si (Teknik Material dan Metalurgi/FRTI/ITK)
  4. Dani Taura Syah Putra (Teknik Material dan Metalurgi/FRTI/ITK)
  5. Thiananda Citra Julianty (Teknik Material dan Metalurgi/FRTI/ITK)
  6. Sarlangga (Teknik Material dan Metalurgi/FRTI/ITK)
  7. Hasita Wahyu Andjani (Teknik Material dan Metalurgi/FRTI/FPB/ITK)
  8. Dhita Amalia Ramadhani (Teknik Lingkungan/FPB/ITK)
  9. Dede Lisan Ramadhan (Teknik Lingkungan/FPB/ITK)
  10. Aditya Dwiky Syahwal (Teknik Lingkungan/FPB/ITK)
  11. Bernadinus Meo Meli (Teknik Lingkungan/FPB/ITK)

Manfaat

  1. Masyarakat memiliki akses terhadap air hasil filtrasi yang jernih, tidak berbau, dan lebih layak digunakan untuk keperluan domestik non-konsumsi, seperti di area pujasera.
  2. Memberikan pemahaman kepada warga terkait cara kerja, perawatan, dan pentingnya menjaga kualitas air melalui pelatihan langsung.
  3. Teknologi filter yang digunakan berbasis bahan lokal (arang tempurung kelapa, pasir silika, zeolit, dan ijuk), murah dan mudah dirakit, sehingga memungkinkan replikasi dan perawatan mandiri.
  4. Metode backwash memungkinkan pembersihan filter tanpa pembongkaran, menjadikannya solusi yang efisien dan berkelanjutan.
  5. Program “Ruang Pintar” meningkatkan akses pendidikan informal anak-anak usia SD–SMP di desa dengan pendekatan interaktif dan menyenangkan.
  6. Meningkatkan kesadaran orang tua terhadap pentingnya pendidikan serta mendorong partisipasi komunitas dalam menciptakan ruang belajar yang berkelanjutan.
  7. Program ini dapat menjadi model pengembangan desa wisata edukatif yang terintegrasi antara peningkatan kualitas lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.

AGENDA

12

Mar

Workshop Pembuatan Video Aftermovie KKN ITK
09.00 WITA s/d 12.00 WITA
Zoom Meeting : https://s.itk.ac.id/video_aftermovie

16

Feb

Scholarship Info Session : AUSTRALIA AWARDS
10.00 - 12.00 WITA
Zoom Cloud Meeting (https://s.itk.ac.id/zoom_aas)

11

Feb

Diseminasi Inovasi Edisi #1
13.30 WITA - Selesai
Via zoom meeting dan Youtube Institut Teknologi Kalimantan
Lihat Selengkapnya